JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak dualisme di tubuh Persid Jember bakal berbuntut panjang. Jika tidak segera beres hingga Asprov menggulirkan kompetisi Liga III wilayah Jatim pada September mendatang, maka tim sepak bola kebanggaan wong Jember itu akan dicoret dari kompetisi selamanya.
Sebab, hingga kini, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim masih menilai Persid Jember terjadi dualisme. Jika hal itu terus berlangsung selama dua kompetisi dan Persid tidak ikut kompetisi selama dua tahun berturut-turut, maka Persid bakal dicoret dari keanggotaan Asprov PSSI Jatim dan tidak bisa ikut kompetisi seterusnya.
Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim Amir Burhanudin mengatakan, sampai saat ini Persid masih dianggap terjadi dualisme. Karena itu, dampaknya adalah tidak bisa ikut kompetisi. “Persid silakan duduk bersama. Kalau kami normatif saja. Bila ada satu tim lebih dari satu kelompok, maka dualisme,” terangnya.
Ketika bersengketa, Amir menambahkan, maka bukan ranah Aprov PSSI Jatim lagi. Namun, telah masuk ranah hukum.
Dia menegaskan, setelah Polri memberikan izin untuk membuka kompetisi Liga I dan Liga II, maka untuk Liga III wilayah Jatim, Asprov menjadwalkan dimulai September. “Untuk pendaftaran Agustus, tapi juga bisa Juli,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus YPJ Sholahuddin Amrullah menuturkan, dualisme Persid ini masih tidak berdampak dan terasa. Sebab, akibat pandemi Covid-19, kompetisi tidak digulirkan. “Pandemi ini menguntungkan Persid karena dampak dualisme tidak terasa,” jelasnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap ingin membahas lebih dalam terkait status PSSI tersebut. Agar Persid tidak sampai dicoret dari keanggotaan.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Mahrus Sholih