JEMBER, RADARJEMBER.ID – Cabang olahraga (cabor) mulai melakukan persiapan dini untuk menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2022. Total ada 18 cabor yang pertandingannya akan dilaksanakan di Jember. Namun, ternyata tidak semua cabor unggulan kontingen Jember berlaga di kandang sendiri.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M Yusuf menjelaskan, pada ajang Porprov Jatim tahun depan, Jember menjadi daerah yang paling banyak mempertandingkan cabor di antara kabupaten lain yang menjadi tuan rumah. Seperti Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo. “Ada 18 cabor yang akan dipertandingkan di Jember,” tuturnya.
Sementara itu, daerah lain seperti Lumajang ada 12 cabor, Situbondo 11 cabor, dan Bondowoso hanya 7 cabor. Namun, dari 18 cabor yang digelar di Jember tersebut, M Yusuf mengungkapkan, tidak semua cabor unggulan kontingen Jember berlaga di kota sendiri.
BACA JUGA : SOAL CPNS 2021
Cabor seperti catur berlaga di Bondowoso, pencak silat dan brigde berlangsung di Lumajang. Padahal, dua cabor tersebut kerap menyumbang medali. Bahkan, setiap event Porprov, brigde selalu meraih medali emas. “Kami simak bersama dengan teman-teman cabor. Dari 18 cabor yang dipertandingkan di Jember, tidak semua cabor yang dimiliki Jember dipertandingkan di sini,” jelasnya.
Karena masih ada waktu, maka pihaknya berusaha agar cabor unggulan itu bermain di Jember. Salah satu upaya yang dilakukan adalah, Bupati Jember berkirim surat ke Provinsi Jatim untuk mengajukan perubahan lokasi pertandingan.
Sementara itu, Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Jember Kukuh Wibisono mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan bila cabor brigde bertanding di luar Jember, yaitu Lumajang. Meski sebenarnya brigde termasuk cabor unggulan dalam meraih medali di Porprov, karena memang tidak pernah absen menyumbang emas di Porprov Jatim. Justru, kata Kukuh, lebih nyaman berlaga di luar kota daripada di Jember.
Menurutnya, bukan persoalan suporter ataupun fasilitas yang kurang memadai di Jember. Namun, perihal konsentrasi pengurus bridge akan terpecah bila digelar di kota sendiri. “Di Porprov itu, untuk panitia cabor diambil dari 50 persen dari tuan rumah, dan 50 persen dari Jatim. Sehingga, lebih nyaman bertanding di luar kota, karena semua akan fokus dalam persiapan atlet. Tidak disibukkan dengan persiapan pelaksanaan,” terangnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih