JEMBER, RADARJEMBER.ID – Olahraga bela diri kini mulai banyak digemari oleh perempuan. Bukan untuk menjadi atlet, tapi telah menjadi gaya hidup. Tujuan mereka berbeda-beda. Ada yang ingin menguruskan badan, melatih pertahanan, hingga menghilangkan stres. Salah satu cara akurat meluapkan emosi ke pacar, atasan, bos, hingga dosen. Samsak adalah tempat paling empuk untuk itu semua.
Baca Juga : Tabungan Raib Ratusan Juta, Pertanyakan Jaminan Keamanan Bank BUMN
Fatimah, perempuan yang ikut kelas muay thai di Bengkel Otot, mengaku, dia ikut kelas bela diri tujuannya untuk lebih sehat dan mengecilkan badan. Namun, ada hal yang di luar dugaannya saat memukul samsak. Yaitu dengan leluasa memukul untuk mengeluarkan amarah dan kekesalan. “Jadi, stres pekerjaan dan gak suka sama orang itu terlampiaskan di samsak,” imbuhnya.
Hal yang serupa juga dirasakan Farah. Mahasiswa Universitas Jember (Unej) ini cukup lega mengeluarkan kekesalannya terhadap dosen. “Kalau kesal sama seseorang, rasanya itu enak dengan memukul di samsak,” imbuhnya.
Sementara itu, Fery Liga Saputra, trainer Muay thai Bengkel Otot, mengatakan, memukul samsak tidak sekadar melancarkan pukulan. Namun, ada tekniknya. Untuk pukulan jap, tangan harus lurus, bahu berputar dan ikut ke depan. Bila tangan kanan yang dipakai untuk memukul, maka kaki kiri yang di depan. Sedangkan, kaki kanan di belakang dan pada saat memukul, kaki kanan sedikit jinjit.
Mengapa memukul samsak itu ada tekniknya? Hal itu untuk mengurangi risiko cedera. “Kalau salah pukul, pergelangan tangan bisa sakit. Walau samsak ini empuk, tapi berat untuk dipukul,” tuturnya. Namun, sebelum memulai latihan pukulan samsak, harus diajarkan japs strap dan menu latihan lainnya. “Biasanya yang latihan pukulan ke samsak itu adalah orang yang lama ikut kelas muay thai,” terangnya.
Sementara itu, menurut Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jember Ahmad Fatoni, samsak adalah menu latihan wajib bagi petinju. Bahkan, bila hanya latihan fisik, seperti lari, push-up, sit-up, hingga angkat beban, tanpa latihan memukul samsak, maka latihannya tidak ada artinya. “Jadi, setiap petinju itu setiap hari harus pukul samsak,” ucapnya. Terlebih lagi tinju adalah olahraga yang mengandalkan pukulan.
Saat ini, bela diri mulai menjadi gaya hidup. Tidak sekadar menjadi atlet, sehingga tidak sedikit yang memilih menu latihan memukul samsak.
Toni menambahkan, memang benar memilih olahraga memukul samsak membuat lebih awet muda. “Karena semua emosi dilepaskan, stres hilang. Jadi buat awet muda,” katanya.
Bahkan, memukul samsak mampu meningkatkan motivasi diri untuk melawan hal-hal yang membuat pikiran penat. Walau begitu, Toni mengingatkan, untuk memukul samsak tidak sekadar memukul. Perlu disesuaikan dengan berat badan. “Kalau berat badan 45 kilogram, pakai samsak dengan tinggi 2 meter, ya rusak. Tangan bisa cedera,” terangnya.
Untuk atlet tinju saja, ukuran samsak itu diperhatikan dengan berat. “Untuk atlet tinju yang biasa latihan saja tidak sekadar pukul samsak. Harus disesuaikan dengan berat badannya. Apalagi bukan atlet tinju, maka jangan terlalu terburu-buru memukul samsak,” tuturnya.
Bila orang awam terburu-buru melatih pukulan ke samsak, maka bisa terjadi cedera. Terutama bagian pergelangan tangan. “Makanya kalau tidak biasa, latihan pukul samsak terus. Ujungnya tidak mau latihan lagi, karena tangan sakit,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurut dia, sebelum latihan memukul samsak, alangkah baiknya latihan shadow boxing dulu dan memukul tangan pelatih. Dalam tinju, tambah Toni, secara sederhana dibagi dua pukulan samsak. “Samsak bergerak atau samsak diam,” ucapnya.
Keduanya sama-sama penting. Samsak bergerak akan melatih posisi badan dan kaki yang tepat untuk meluncurkan pukulan. Sementara untuk samsak diam untuk mengukur kekuatan pukulan. “Kalau posisi lawan terjepit, yang latihan samsak diam yang dipakai.
Bila lawan posisinya terbuka dan sama-sama kuat, maka latihan samsak bergerak tersebut yang dipakai,” paparnya.
Toni menjelaskan, samsak bisa dibuat secara madiri. “Buat sendiri ya bisa. Pakai serbuk gergajian kayu dan dicampur potongan ban. Itu sudah cukup hanya untuk latihan di rumah,” pungkasnya. (dwi/c2/nur)