JEMBER, RADARJEMBER.ID – Universitas Jember menutup 2021 dengan sejumlah prestasi membanggakan. Pertama, The Journal of South East Asia Human Rights (JSEAHR), jurnal ilmiah The Centre for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2) Universitas Jember kini resmi terindeks Scopus. Kedua, ada tiga program studi di Universitas Jember yang meraih akreditasi internasional dari Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN). Ketiganya adalah Program Studi Agribisnis dan Program Studi Agroteknologi di Fakultas Pertanian, serta Program Studi Pendidikan Biologi FKIP.
Kabar membanggakan ini disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Jember Iwan Taruna, Selasa (28/12). Menurut dia, JSEAHR dari CHRM2 Universitas Jember menjadi jurnal HAM pertama di Asia Tenggara yang terindeks Scopus.
“Selamat untuk JSEAHR dan kawan-kawan di CHRM2, saya berharap keberhasilan kawan-kawan di JSEAHR bakal menginspirasi para pengelola jurnal ilmiah lainnya di Universitas Jember untuk turut meraih indeks Scopus. Keberadaan fellows di CHRM2 diharapkan membantu jurnal ilmiah lainnya di Universitas Jember. Kini tantangannya adalah bagaimana menjaga agar JSEAHR tetap menjadi jurnal ilmiah yang disegani,” kata Iwan.
Dirinya juga bersyukur dengan prestasi Program Studi Agribisnis dan Program Studi Agroteknologi di Fakultas Pertanian, serta Program Studi Pendidikan Biologi FKIP yang mendapatkan akreditasi ASIIN. Untuk diketahui ASIIN adalah lembaga akreditasi internasional asal Jerman yang memberikan akreditasi di bidang ilmu rekayasa, sains, pertanian, biologi dan matematika.
Menurut Iwan, keberhasilan mendapatkan akreditasi internasional ini diharapkan dapat menginspirasi dan memacu program studi lainnya untuk meraih prestasi serupa. “Saya berharap program studi di Universitas Jember yang sudah mendapatkan akreditasi Unggul atau akreditasi A di semua fakultas dan program pascasarjana dapat mempertahankan pencapaiannya, bahkan mulai melangkah untuk mendapatkan akreditasi internasional,” lanjutnya.
Universitas Jember berusaha agar di setiap tahunnya akan ada program studi yang mendapatkan akreditasi internasional. Ada 20 program studi di Universitas Jember yang berpotensi meraih akreditasi internasional. “Adanya akreditasi internasional akan menambah rekognisi bagi lulusan kita,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua CHRM2 Universitas Jember Al Khanif menjelaskan, keberhasilan terindeks Scopus merupakan hasil kerja keras seluruh kawan-kawan di CHRM2 dan tentu saja mendapatkan dukungan penuh rektorat Universitas Jember. Dia juga menyebutkan pentingnya peran fellows dan membangun jejaring khususnya dengan mitra dari luar negeri sebagai salah satu faktor keberhasilan JSEAHR menembus indeks Scopus.
“Para fellows atau mitra dari lembaga dan perguruan tinggi dari luar negeri ini membantu kami dalam menyeleksi karya tulis yang masuk dan mengedit dari sisi Bahasa Inggris. Mitra CHRM2 pada tahun 2017 hingga 2019 didatangkan oleh Volunteer in Asia yg berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat. Sedangkan untuk tahun 2020-2021 kami membuka program fellowship sendiri dengan dana dari Universitas Jember,” tutur dosen di Fakultas Hukum ini.
Beberapa mitra CHRM2 Universitas Jember antara lain dari Nagoya University Jepang, SOAS University of London Inggris, Institute for Advanced Study in the Humanities Jerman, University of Malaya Malaysia, Sydney Southeast Asia Centre, the University of Sydney Australia, dan lainnya. Sementara dari dalam negeri ada Universitas Indonesia, UIN Ar Raniry Banda Aceh, KOMNAS HAM RI dan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights Indonesia. “Bahkan CHRM2 Universitas Jember ditetapkan sebagai lembaga ketiga terbaik pengelola program fellowship oleh Profellow, sebuah lembaga penyedia fellowship terbesar berbasis di Amerika Serikat. Kita hanya kalah dari program fellowship yang dikelola oleh Pennsylvania State University dan New York Times,” imbuh Al Khanif. (kl/lin)