23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

175 Desa di Bondowoso Jadi Binaan Universitas Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sedikitnya 175 desa di Kabupaten Bondowoso bakal menjadi binaan Universitas Jember (Unej). Hal itu tertuang dalam keputusan Rektor Unej Nomor 4242/UN25/KL/2022 tentang penataan kembali desa binaan Unej.

Dengan keputusan ini maka Unej  bakal melakukan pembinaan secara bertahap terhadap desa-desa di Bondowoso. Tahun ini diperkirakan ada puluhan desa yang akan dibena secara khusus oleh Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) Unej.

Sekretaris LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA menyatakan, Unej memang melakukan perbaruan SK desa binaannya. Antara lain di Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Sementara itu ada juga kabupaten di luar Jatim, yiat  Kabubaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Kalau Kabupaten Bondowoso sendiri ada 175 desa yang jadi binaan Unej,” kata Sekretaris I  LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu untuk secara total ada 427 desa yang menjadi binaan LP2M Unej. Desa yang menjadi binaa LP2M UJnej itu tersebar di  28 kecamatan di Jember, 20 kecamatan di Bondowoso, 15 kecamatan di Lumajang, 8 kecamatan di Probolinggo, 7 kecamatan di Situbondo, 5 kecamatan di Banyuwangi, dan 3 kecamatan di Pasuruan.

Sinergitas itu  ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Prof Dr Yuli Witono STP MP Ketua LP2M Unej dengan perwakilan kepala desa secara simbolis di Gedung Auditorium Unej, 14 Maret 2022 lalu.  “Selain kabupaten di wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur, LP2M Unej juga membina Desa Bungoro, di Kabupaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan dan Desa Simpang Teritip, di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” pungkas Prof Yuli Witono.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bondowoso Haeriyah Yuliati mengakui, ada kerjasama antara Pemkab Bondowoso dengan Unej. “Ada banyak desa di Kabupaten Bondowoso yang menjadi binaan Unej. Pembinaan dilakukan secara bertahap dengan durasi beberapa tahun,” ujarnya. (ika/aro/dwi)

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sedikitnya 175 desa di Kabupaten Bondowoso bakal menjadi binaan Universitas Jember (Unej). Hal itu tertuang dalam keputusan Rektor Unej Nomor 4242/UN25/KL/2022 tentang penataan kembali desa binaan Unej.

Dengan keputusan ini maka Unej  bakal melakukan pembinaan secara bertahap terhadap desa-desa di Bondowoso. Tahun ini diperkirakan ada puluhan desa yang akan dibena secara khusus oleh Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) Unej.

Sekretaris LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA menyatakan, Unej memang melakukan perbaruan SK desa binaannya. Antara lain di Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Sementara itu ada juga kabupaten di luar Jatim, yiat  Kabubaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Kalau Kabupaten Bondowoso sendiri ada 175 desa yang jadi binaan Unej,” kata Sekretaris I  LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA.

Sementara itu untuk secara total ada 427 desa yang menjadi binaan LP2M Unej. Desa yang menjadi binaa LP2M UJnej itu tersebar di  28 kecamatan di Jember, 20 kecamatan di Bondowoso, 15 kecamatan di Lumajang, 8 kecamatan di Probolinggo, 7 kecamatan di Situbondo, 5 kecamatan di Banyuwangi, dan 3 kecamatan di Pasuruan.

Sinergitas itu  ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Prof Dr Yuli Witono STP MP Ketua LP2M Unej dengan perwakilan kepala desa secara simbolis di Gedung Auditorium Unej, 14 Maret 2022 lalu.  “Selain kabupaten di wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur, LP2M Unej juga membina Desa Bungoro, di Kabupaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan dan Desa Simpang Teritip, di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” pungkas Prof Yuli Witono.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bondowoso Haeriyah Yuliati mengakui, ada kerjasama antara Pemkab Bondowoso dengan Unej. “Ada banyak desa di Kabupaten Bondowoso yang menjadi binaan Unej. Pembinaan dilakukan secara bertahap dengan durasi beberapa tahun,” ujarnya. (ika/aro/dwi)

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Sedikitnya 175 desa di Kabupaten Bondowoso bakal menjadi binaan Universitas Jember (Unej). Hal itu tertuang dalam keputusan Rektor Unej Nomor 4242/UN25/KL/2022 tentang penataan kembali desa binaan Unej.

Dengan keputusan ini maka Unej  bakal melakukan pembinaan secara bertahap terhadap desa-desa di Bondowoso. Tahun ini diperkirakan ada puluhan desa yang akan dibena secara khusus oleh Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) Unej.

Sekretaris LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA menyatakan, Unej memang melakukan perbaruan SK desa binaannya. Antara lain di Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Sementara itu ada juga kabupaten di luar Jatim, yiat  Kabubaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Kalau Kabupaten Bondowoso sendiri ada 175 desa yang jadi binaan Unej,” kata Sekretaris I  LP2M Unej Dr Ali Badrudin SS MA.

Sementara itu untuk secara total ada 427 desa yang menjadi binaan LP2M Unej. Desa yang menjadi binaa LP2M UJnej itu tersebar di  28 kecamatan di Jember, 20 kecamatan di Bondowoso, 15 kecamatan di Lumajang, 8 kecamatan di Probolinggo, 7 kecamatan di Situbondo, 5 kecamatan di Banyuwangi, dan 3 kecamatan di Pasuruan.

Sinergitas itu  ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Prof Dr Yuli Witono STP MP Ketua LP2M Unej dengan perwakilan kepala desa secara simbolis di Gedung Auditorium Unej, 14 Maret 2022 lalu.  “Selain kabupaten di wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur, LP2M Unej juga membina Desa Bungoro, di Kabupaten Pangkajene, Provinsi Sulawesi Selatan dan Desa Simpang Teritip, di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” pungkas Prof Yuli Witono.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bondowoso Haeriyah Yuliati mengakui, ada kerjasama antara Pemkab Bondowoso dengan Unej. “Ada banyak desa di Kabupaten Bondowoso yang menjadi binaan Unej. Pembinaan dilakukan secara bertahap dengan durasi beberapa tahun,” ujarnya. (ika/aro/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca