25.9 C
Jember
Friday, 9 June 2023

BRIsyariah Dukung Pengembangan Ekonomi & Keuangan Syariah di Ponpes

Mobile_AP_Rectangle 1

Jakarta, (28/07) – Sebagai perusahaan perbankan syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk meningkatkan komitmennya dalam mewujudkan implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di pondok pesantren. Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran “Sinergi Implementasi Ekosistem Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di 170 Pondok Pesantren” yang dilaksanakan oleh BRIsyariah bersama Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.

Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah, Kokok Alun Akbar, mengungkapkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam ekonomi syariah. Peran strategis pondok pesantren dalam ekonomi syariah tersebut adalah pengembangan keilmuan dan sosial ekonomi syariah kepada masyarakat, mewujudkan praktik riil teori ekonomi syariah, serta sebagai produsen dan konsumen dalam ekosistem ekonomi syariah.

“Potensi pondok pesantren sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Pondok Pesantren diharapkan menjadi garda depan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Pondok pesantren juga berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan dan pilar pemberdayaan ekonomi umat. Itulah mengapa, BRIsyariah juga siap menjadi yang terdepan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di pondok pesantren,” ujar Alun.

Mobile_AP_Rectangle 2

Saat ini terdapat 28.193 pondok pesantren dengan total santri 18 juta di Indonesia. Implementasi keuangan syariah di pondok pesantren akan meningkatkan market share keuangan syariah yang saat ini masih di angka 8,29%. Potensi bisnis di lingkungan pondok pesantren sangat besar, antara lain percetakan, konveksi, makanan dan minuman, perdagangan retail atau minimarket, koperasi, hingga agrobisnis.

“Untuk bisa meningkatkan eksistensi dalam pengembangan ekonomi syariah, perlu adanya inovasi, efisiensi, perbaikan SDM, perbaikan manajemen pengelolaan ekonomi pesantren yang profesional, infrastruktur dan networking serta dukungan pembiayaan. Kami menyediakan beragam produk dan layanan dalam inklusi keuangan pondok pesantren, mulai dari pendanaan, pembiayaan dan payment system,” sambung Alun.

Dalam rangka implementasi program kemenkeperekonomian, BRIsyariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan 170 pesantren dengan layanan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) sebanyak 22.416 akun rekening, payroll 2.167 rekening, SPP Online 32 pesantren, Lakupandai 21 agen, QRIS 16 merchant, Haji Anak 345 rekening, Kartu Santri 30.209 rekening, dan pembiayaan KUR 147 rekening dengan nominal mencapai Rp11,1 miliar. “Jumlah total kerjasama BRIsyariah dengan pondok pesantren sudah sampai 268 pondok pesantren, namun yang telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi baru 170 ponpes,” jelas Alun.

Adapun produk dan layanan BRIsyariah dalam inklusi keuangan pondok pesantren terbagi menjadi tiga, yakni pendanaan, layanan pembayaran, dan pembiayaan. Dalam pendanaan, BRIsyariah menyediakan produk rekening giro, deposito, layanan payroll untuk karyawan pesantren, tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) untuk santri, hingga tabungan haji anak untuk santri.

Sedangkan dalam pembayaran, BRIsyariah menyediakan layanan cash management system, layanan pembayaran SPP secara daring melalui virtual account, kerja sama keagenan Lakupandai, transaksi non-tunai dengan BRIsPay QRIS, dan kartu santri (pelajar digital). Kemudian dalam pembiayaan, BRIsyariah menyediakan pembiayaan EMBP untuk karyawan pesantren dan pembiayaan mikro (KUR).

 

 

- Advertisement -

Jakarta, (28/07) – Sebagai perusahaan perbankan syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk meningkatkan komitmennya dalam mewujudkan implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di pondok pesantren. Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran “Sinergi Implementasi Ekosistem Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di 170 Pondok Pesantren” yang dilaksanakan oleh BRIsyariah bersama Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.

Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah, Kokok Alun Akbar, mengungkapkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam ekonomi syariah. Peran strategis pondok pesantren dalam ekonomi syariah tersebut adalah pengembangan keilmuan dan sosial ekonomi syariah kepada masyarakat, mewujudkan praktik riil teori ekonomi syariah, serta sebagai produsen dan konsumen dalam ekosistem ekonomi syariah.

“Potensi pondok pesantren sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Pondok Pesantren diharapkan menjadi garda depan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Pondok pesantren juga berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan dan pilar pemberdayaan ekonomi umat. Itulah mengapa, BRIsyariah juga siap menjadi yang terdepan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di pondok pesantren,” ujar Alun.

Saat ini terdapat 28.193 pondok pesantren dengan total santri 18 juta di Indonesia. Implementasi keuangan syariah di pondok pesantren akan meningkatkan market share keuangan syariah yang saat ini masih di angka 8,29%. Potensi bisnis di lingkungan pondok pesantren sangat besar, antara lain percetakan, konveksi, makanan dan minuman, perdagangan retail atau minimarket, koperasi, hingga agrobisnis.

“Untuk bisa meningkatkan eksistensi dalam pengembangan ekonomi syariah, perlu adanya inovasi, efisiensi, perbaikan SDM, perbaikan manajemen pengelolaan ekonomi pesantren yang profesional, infrastruktur dan networking serta dukungan pembiayaan. Kami menyediakan beragam produk dan layanan dalam inklusi keuangan pondok pesantren, mulai dari pendanaan, pembiayaan dan payment system,” sambung Alun.

Dalam rangka implementasi program kemenkeperekonomian, BRIsyariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan 170 pesantren dengan layanan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) sebanyak 22.416 akun rekening, payroll 2.167 rekening, SPP Online 32 pesantren, Lakupandai 21 agen, QRIS 16 merchant, Haji Anak 345 rekening, Kartu Santri 30.209 rekening, dan pembiayaan KUR 147 rekening dengan nominal mencapai Rp11,1 miliar. “Jumlah total kerjasama BRIsyariah dengan pondok pesantren sudah sampai 268 pondok pesantren, namun yang telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi baru 170 ponpes,” jelas Alun.

Adapun produk dan layanan BRIsyariah dalam inklusi keuangan pondok pesantren terbagi menjadi tiga, yakni pendanaan, layanan pembayaran, dan pembiayaan. Dalam pendanaan, BRIsyariah menyediakan produk rekening giro, deposito, layanan payroll untuk karyawan pesantren, tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) untuk santri, hingga tabungan haji anak untuk santri.

Sedangkan dalam pembayaran, BRIsyariah menyediakan layanan cash management system, layanan pembayaran SPP secara daring melalui virtual account, kerja sama keagenan Lakupandai, transaksi non-tunai dengan BRIsPay QRIS, dan kartu santri (pelajar digital). Kemudian dalam pembiayaan, BRIsyariah menyediakan pembiayaan EMBP untuk karyawan pesantren dan pembiayaan mikro (KUR).

 

 

Jakarta, (28/07) – Sebagai perusahaan perbankan syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk meningkatkan komitmennya dalam mewujudkan implementasi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di pondok pesantren. Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran “Sinergi Implementasi Ekosistem Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di 170 Pondok Pesantren” yang dilaksanakan oleh BRIsyariah bersama Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.

Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah, Kokok Alun Akbar, mengungkapkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam ekonomi syariah. Peran strategis pondok pesantren dalam ekonomi syariah tersebut adalah pengembangan keilmuan dan sosial ekonomi syariah kepada masyarakat, mewujudkan praktik riil teori ekonomi syariah, serta sebagai produsen dan konsumen dalam ekosistem ekonomi syariah.

“Potensi pondok pesantren sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Pondok Pesantren diharapkan menjadi garda depan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Pondok pesantren juga berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan dan pilar pemberdayaan ekonomi umat. Itulah mengapa, BRIsyariah juga siap menjadi yang terdepan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di pondok pesantren,” ujar Alun.

Saat ini terdapat 28.193 pondok pesantren dengan total santri 18 juta di Indonesia. Implementasi keuangan syariah di pondok pesantren akan meningkatkan market share keuangan syariah yang saat ini masih di angka 8,29%. Potensi bisnis di lingkungan pondok pesantren sangat besar, antara lain percetakan, konveksi, makanan dan minuman, perdagangan retail atau minimarket, koperasi, hingga agrobisnis.

“Untuk bisa meningkatkan eksistensi dalam pengembangan ekonomi syariah, perlu adanya inovasi, efisiensi, perbaikan SDM, perbaikan manajemen pengelolaan ekonomi pesantren yang profesional, infrastruktur dan networking serta dukungan pembiayaan. Kami menyediakan beragam produk dan layanan dalam inklusi keuangan pondok pesantren, mulai dari pendanaan, pembiayaan dan payment system,” sambung Alun.

Dalam rangka implementasi program kemenkeperekonomian, BRIsyariah saat ini telah menjalin kerja sama dengan 170 pesantren dengan layanan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) sebanyak 22.416 akun rekening, payroll 2.167 rekening, SPP Online 32 pesantren, Lakupandai 21 agen, QRIS 16 merchant, Haji Anak 345 rekening, Kartu Santri 30.209 rekening, dan pembiayaan KUR 147 rekening dengan nominal mencapai Rp11,1 miliar. “Jumlah total kerjasama BRIsyariah dengan pondok pesantren sudah sampai 268 pondok pesantren, namun yang telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi baru 170 ponpes,” jelas Alun.

Adapun produk dan layanan BRIsyariah dalam inklusi keuangan pondok pesantren terbagi menjadi tiga, yakni pendanaan, layanan pembayaran, dan pembiayaan. Dalam pendanaan, BRIsyariah menyediakan produk rekening giro, deposito, layanan payroll untuk karyawan pesantren, tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) untuk santri, hingga tabungan haji anak untuk santri.

Sedangkan dalam pembayaran, BRIsyariah menyediakan layanan cash management system, layanan pembayaran SPP secara daring melalui virtual account, kerja sama keagenan Lakupandai, transaksi non-tunai dengan BRIsPay QRIS, dan kartu santri (pelajar digital). Kemudian dalam pembiayaan, BRIsyariah menyediakan pembiayaan EMBP untuk karyawan pesantren dan pembiayaan mikro (KUR).

 

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca