29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Peringati Harlah di Tengah Pandemi, Lesbumi Jember Gelar Pangkalan Budaya

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah melewati berbagai pertimbangan, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Jember menggelar pangkalan budaya dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) Lesbumi yang ke-59 yang berlangsung saat pandemi, Minggu (28/3).

Ketua Lesbumi Jember Siswanto menjelaskan, pangkalan budaya progam yang baru saja diluncurkan saat pandemi ini menjadi program yang berorientasi sebagai wadah untuk saling sapa, silaturahmi, dan merespons berbagai peristiwa kebudayaan di Jember.

Selain itu, harlah kali ini terkesan monumental baik dari dimensi spiritual dan kemanusiaan. Di mana bertepatan dengan malam nisfu sya’ban, suatu titik spiritual yang agung khususnya bagi warga Nahdhiyin. “Dalam konteks kebangsaan dan kemanusian, Indonesia sedang diguncang dengan peristiwa bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makasar,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bertempat di Aula PCNU Jember, agenda ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas seni budaya, pengamat, pemerhati dan pelaku seni budaya di Jember. Kemudian juga komunitas yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan Pangkalan Budaya edisi perdana ini, yaitu Boemi Puger, Komunitas Sarjana Kuburan (SarKub) dan An Nasr yang juga konsen pada perkembangan budaya di Jember.

Sementara itu, Pembina Lesbumi Akhmad Taufiq berharap, secara substantif Pagelaran Budaya ini mampu menggerakkan semangat berkebudayaan masyarakat Jember. Kemudian juga membantu masyarakat menghindari syahwat politik praktis.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Lesbumi for Radar Jember
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah melewati berbagai pertimbangan, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Jember menggelar pangkalan budaya dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) Lesbumi yang ke-59 yang berlangsung saat pandemi, Minggu (28/3).

Ketua Lesbumi Jember Siswanto menjelaskan, pangkalan budaya progam yang baru saja diluncurkan saat pandemi ini menjadi program yang berorientasi sebagai wadah untuk saling sapa, silaturahmi, dan merespons berbagai peristiwa kebudayaan di Jember.

Selain itu, harlah kali ini terkesan monumental baik dari dimensi spiritual dan kemanusiaan. Di mana bertepatan dengan malam nisfu sya’ban, suatu titik spiritual yang agung khususnya bagi warga Nahdhiyin. “Dalam konteks kebangsaan dan kemanusian, Indonesia sedang diguncang dengan peristiwa bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makasar,” ungkapnya.

Bertempat di Aula PCNU Jember, agenda ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas seni budaya, pengamat, pemerhati dan pelaku seni budaya di Jember. Kemudian juga komunitas yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan Pangkalan Budaya edisi perdana ini, yaitu Boemi Puger, Komunitas Sarjana Kuburan (SarKub) dan An Nasr yang juga konsen pada perkembangan budaya di Jember.

Sementara itu, Pembina Lesbumi Akhmad Taufiq berharap, secara substantif Pagelaran Budaya ini mampu menggerakkan semangat berkebudayaan masyarakat Jember. Kemudian juga membantu masyarakat menghindari syahwat politik praktis.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Lesbumi for Radar Jember
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah melewati berbagai pertimbangan, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Jember menggelar pangkalan budaya dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) Lesbumi yang ke-59 yang berlangsung saat pandemi, Minggu (28/3).

Ketua Lesbumi Jember Siswanto menjelaskan, pangkalan budaya progam yang baru saja diluncurkan saat pandemi ini menjadi program yang berorientasi sebagai wadah untuk saling sapa, silaturahmi, dan merespons berbagai peristiwa kebudayaan di Jember.

Selain itu, harlah kali ini terkesan monumental baik dari dimensi spiritual dan kemanusiaan. Di mana bertepatan dengan malam nisfu sya’ban, suatu titik spiritual yang agung khususnya bagi warga Nahdhiyin. “Dalam konteks kebangsaan dan kemanusian, Indonesia sedang diguncang dengan peristiwa bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makasar,” ungkapnya.

Bertempat di Aula PCNU Jember, agenda ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas seni budaya, pengamat, pemerhati dan pelaku seni budaya di Jember. Kemudian juga komunitas yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan Pangkalan Budaya edisi perdana ini, yaitu Boemi Puger, Komunitas Sarjana Kuburan (SarKub) dan An Nasr yang juga konsen pada perkembangan budaya di Jember.

Sementara itu, Pembina Lesbumi Akhmad Taufiq berharap, secara substantif Pagelaran Budaya ini mampu menggerakkan semangat berkebudayaan masyarakat Jember. Kemudian juga membantu masyarakat menghindari syahwat politik praktis.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Lesbumi for Radar Jember
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca