22.5 C
Jember
Saturday, 3 June 2023

Kurikulum Kampus Merdeka Polije Capai 80 Persen

Gelar Workshop sebagai Instrumen Implementasi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.lD – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar workshop kurikulum perguruan tinggi. Kurikulum itu mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Workshop tersebut berlangsung daring dan luring, Senin (29/3).

Koordinator Pengembangan Pembelajaran Polije Asep Samsudin mengatakan, digelarnya workshop tersebut merupakan langkah untuk melaksanakan program merdeka belajar kampus merdeka. Ini sesuai aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Diharapkan bisa menjadi instrumen implementasi merdeka belajar kampus merdeka bagi Polije nantinya,” ujar Asep.

Mendukung berlangsungnya acara tersebut, satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Jember ini menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Seperti Direktur Perguruan Tinggi Vokasi Benny Bahanjaya, Ketua Kadin Jatim, serta Lutfi Wijayanto yang merupakan dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema), sekaligus tim pengembang kurikulum vokasi Kemendikbud.

Mobile_AP_Rectangle 2

Asep melanjutkan, menurut prediksinya, dalam mempersiapkan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka, Polije telah mencapai 80 persen. Kemudian tim pengembang kurikulum setiap program studi (prodi) akan mempresisikan apa yang telah dikerjakan sebagai bentuk tindak lanjut.

“Mungkin Polije akan menjadi politeknik kedua setelah Polinema yang mengaplikaskan kurikulumnya merdeka belajar kampus merdeka,” imbuhnya. Dengan begitu, pihaknya harus bekerjasama dengan Polinema untuk diskusi dan menentukan prospek program kampus merdeka ke depannya.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Humas Polije for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.lD – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar workshop kurikulum perguruan tinggi. Kurikulum itu mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Workshop tersebut berlangsung daring dan luring, Senin (29/3).

Koordinator Pengembangan Pembelajaran Polije Asep Samsudin mengatakan, digelarnya workshop tersebut merupakan langkah untuk melaksanakan program merdeka belajar kampus merdeka. Ini sesuai aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Diharapkan bisa menjadi instrumen implementasi merdeka belajar kampus merdeka bagi Polije nantinya,” ujar Asep.

Mendukung berlangsungnya acara tersebut, satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Jember ini menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Seperti Direktur Perguruan Tinggi Vokasi Benny Bahanjaya, Ketua Kadin Jatim, serta Lutfi Wijayanto yang merupakan dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema), sekaligus tim pengembang kurikulum vokasi Kemendikbud.

Asep melanjutkan, menurut prediksinya, dalam mempersiapkan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka, Polije telah mencapai 80 persen. Kemudian tim pengembang kurikulum setiap program studi (prodi) akan mempresisikan apa yang telah dikerjakan sebagai bentuk tindak lanjut.

“Mungkin Polije akan menjadi politeknik kedua setelah Polinema yang mengaplikaskan kurikulumnya merdeka belajar kampus merdeka,” imbuhnya. Dengan begitu, pihaknya harus bekerjasama dengan Polinema untuk diskusi dan menentukan prospek program kampus merdeka ke depannya.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Humas Polije for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.lD – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar workshop kurikulum perguruan tinggi. Kurikulum itu mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Workshop tersebut berlangsung daring dan luring, Senin (29/3).

Koordinator Pengembangan Pembelajaran Polije Asep Samsudin mengatakan, digelarnya workshop tersebut merupakan langkah untuk melaksanakan program merdeka belajar kampus merdeka. Ini sesuai aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Diharapkan bisa menjadi instrumen implementasi merdeka belajar kampus merdeka bagi Polije nantinya,” ujar Asep.

Mendukung berlangsungnya acara tersebut, satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Jember ini menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Seperti Direktur Perguruan Tinggi Vokasi Benny Bahanjaya, Ketua Kadin Jatim, serta Lutfi Wijayanto yang merupakan dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema), sekaligus tim pengembang kurikulum vokasi Kemendikbud.

Asep melanjutkan, menurut prediksinya, dalam mempersiapkan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka, Polije telah mencapai 80 persen. Kemudian tim pengembang kurikulum setiap program studi (prodi) akan mempresisikan apa yang telah dikerjakan sebagai bentuk tindak lanjut.

“Mungkin Polije akan menjadi politeknik kedua setelah Polinema yang mengaplikaskan kurikulumnya merdeka belajar kampus merdeka,” imbuhnya. Dengan begitu, pihaknya harus bekerjasama dengan Polinema untuk diskusi dan menentukan prospek program kampus merdeka ke depannya.

 

Reporter: mg1
Fotografer: Humas Polije for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca