Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perkembangan bidang kesehatan saat ini menuju ke arah kedokteran presisi atau personalized medicine. Usaha menciptakan diagnosa dan pengobatan yang tepat berdasarkan riset antar disiplin ilmu. Misalnya saja dengan riset di bidang biomedik dan biomolekuler. Sebut saja riset pemetaan genetik suku dan etnis yang ada di Indonesia. Hasilnya digunakan sebagai dasar pengobatan penyakit tertentu. Begitu pula dengan riset terapi sel punca (stem cell) untuk penyakit degeneratif yang terus dikembangkan, termasuk oleh peneliti di Universitas Jember (Unej).
Unej Kembangkan Aplikasi Sijamu
Peneliti Unej yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler mengembangkan riset sel punca berbasis jaringan rongga mulut. Pemilihan rongga mulut sebagai basis riset sel punca karena lebih mudah diaplikasikan. Juga tidak memerlukan prosedur yang rumit sekaligus memanfaatkan bahan yang selama ini dinilai hanya sekedar limbah. Selama ini riset sel punca umumnya menggunakan sumsum tulang belakang atau tali pusar bayi sebagai sumber bahan riset. Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala Laboratorium Kedokteran Molekuler, Banun Kusumawardani.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut Dr drg Banun, saat ini peneliti di Unej khususnya di bidang kesehatan terus mengembangkan riset sel punca sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Pasalnya sel punca adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada. Karena sifatnya tersebut, sel punca kerap digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan medis. Misalnya digunakan untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes dan penyakit lain yang merusak sel penyusun organ tertentu.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perkembangan bidang kesehatan saat ini menuju ke arah kedokteran presisi atau personalized medicine. Usaha menciptakan diagnosa dan pengobatan yang tepat berdasarkan riset antar disiplin ilmu. Misalnya saja dengan riset di bidang biomedik dan biomolekuler. Sebut saja riset pemetaan genetik suku dan etnis yang ada di Indonesia. Hasilnya digunakan sebagai dasar pengobatan penyakit tertentu. Begitu pula dengan riset terapi sel punca (stem cell) untuk penyakit degeneratif yang terus dikembangkan, termasuk oleh peneliti di Universitas Jember (Unej).
Unej Kembangkan Aplikasi Sijamu
Peneliti Unej yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler mengembangkan riset sel punca berbasis jaringan rongga mulut. Pemilihan rongga mulut sebagai basis riset sel punca karena lebih mudah diaplikasikan. Juga tidak memerlukan prosedur yang rumit sekaligus memanfaatkan bahan yang selama ini dinilai hanya sekedar limbah. Selama ini riset sel punca umumnya menggunakan sumsum tulang belakang atau tali pusar bayi sebagai sumber bahan riset. Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala Laboratorium Kedokteran Molekuler, Banun Kusumawardani.
Menurut Dr drg Banun, saat ini peneliti di Unej khususnya di bidang kesehatan terus mengembangkan riset sel punca sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Pasalnya sel punca adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada. Karena sifatnya tersebut, sel punca kerap digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan medis. Misalnya digunakan untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes dan penyakit lain yang merusak sel penyusun organ tertentu.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perkembangan bidang kesehatan saat ini menuju ke arah kedokteran presisi atau personalized medicine. Usaha menciptakan diagnosa dan pengobatan yang tepat berdasarkan riset antar disiplin ilmu. Misalnya saja dengan riset di bidang biomedik dan biomolekuler. Sebut saja riset pemetaan genetik suku dan etnis yang ada di Indonesia. Hasilnya digunakan sebagai dasar pengobatan penyakit tertentu. Begitu pula dengan riset terapi sel punca (stem cell) untuk penyakit degeneratif yang terus dikembangkan, termasuk oleh peneliti di Universitas Jember (Unej).
Unej Kembangkan Aplikasi Sijamu
Peneliti Unej yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler mengembangkan riset sel punca berbasis jaringan rongga mulut. Pemilihan rongga mulut sebagai basis riset sel punca karena lebih mudah diaplikasikan. Juga tidak memerlukan prosedur yang rumit sekaligus memanfaatkan bahan yang selama ini dinilai hanya sekedar limbah. Selama ini riset sel punca umumnya menggunakan sumsum tulang belakang atau tali pusar bayi sebagai sumber bahan riset. Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala Laboratorium Kedokteran Molekuler, Banun Kusumawardani.
Menurut Dr drg Banun, saat ini peneliti di Unej khususnya di bidang kesehatan terus mengembangkan riset sel punca sebagai salah satu alternatif pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Pasalnya sel punca adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada. Karena sifatnya tersebut, sel punca kerap digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan medis. Misalnya digunakan untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes dan penyakit lain yang merusak sel penyusun organ tertentu.