27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

ITB WIGA Undang ITBis Lembah Dempo Gelar Seminar Nasional

Wujudkan Akuntan Muda Profesional

Mobile_AP_Rectangle 1

KARANGSARI, Radar Semeru – Perkembangan teknologi selalu memenuhi ruang diskusi ilmiah banyak lembaga pendidikan. Setiap perguruan tinggi mengamini dunia terus berdinamika. Perubahan itu tidak bisa dielak, harus dihadapi dengan kolaborasi. Hal itulah yang ditekankan pada ratusan peserta seminar nasional dengan tema “Milenial di Zaman Now”.

Dalam kegiatan kali ini, Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WiGa) Lumajang bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo, Sumatera. Kolaborasi lintas perguruan ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dalam mewujudkan akuntan muda profesional.

Kaprodi Akuntansi ITB WiGa Lumajang Fetri Setyo Liyundira SE MAkun mengatakan, generasi milenial dan generasi Z tidak lepas dari teknologi. Karenanya, di zaman yang serba modern mereka harus memiliki soft skill. Sebab, ide-ide out of the box hanya keluar dari mereka yang memiliki jiwa leadership dan sosial yang tinggi.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Setiap pemuda memiliki potensi untuk memimpin, namun tidak semua orang mampu mengembangkan potensi kepemimpinan. Sebelum menjadi pemimpin, maka pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu,” katanya.

Rektor ITBis Lembah Dempo Sumatera Dr Elvera SE MSc mengatakan, ada sepuluh skill menghadapi era digital. Beberapa di antaranya harus adaptif, interaktif, dan mengendalikan diri. Mengendalikan diri yang dimaksud adalah mampu membedakan mana yang memiliki dampak positif dan negatif.

“Profesi akuntan adalah profesi yang dibutuhkan saat ini, seiring berkembangnya zaman, akuntansi mulai memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ini menjadi dasar, karena kalau tidak merespons terhadap perubahan, ya, akan digeser oleh orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB WiGa Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE MM mengatakan, harapannya kolaborasi lintas perguruan tinggi ini mampu menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang. “Saya merasa bahagia dan tersanjung dengan kunjungan dari sahabat baik, Rektor ITBis Lembah Dempo Ibu Dr Elvera. Saya yakin penandatanganan MoU ini akan terimplementasi dengan baik melalui tridarma perguruan tinggi, utamanya untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka nanti kita akan melakukan pertukaran mahasiswa,” pungkasnya. (kl/son/c2/fid)

- Advertisement -

KARANGSARI, Radar Semeru – Perkembangan teknologi selalu memenuhi ruang diskusi ilmiah banyak lembaga pendidikan. Setiap perguruan tinggi mengamini dunia terus berdinamika. Perubahan itu tidak bisa dielak, harus dihadapi dengan kolaborasi. Hal itulah yang ditekankan pada ratusan peserta seminar nasional dengan tema “Milenial di Zaman Now”.

Dalam kegiatan kali ini, Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WiGa) Lumajang bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo, Sumatera. Kolaborasi lintas perguruan ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dalam mewujudkan akuntan muda profesional.

Kaprodi Akuntansi ITB WiGa Lumajang Fetri Setyo Liyundira SE MAkun mengatakan, generasi milenial dan generasi Z tidak lepas dari teknologi. Karenanya, di zaman yang serba modern mereka harus memiliki soft skill. Sebab, ide-ide out of the box hanya keluar dari mereka yang memiliki jiwa leadership dan sosial yang tinggi.

“Setiap pemuda memiliki potensi untuk memimpin, namun tidak semua orang mampu mengembangkan potensi kepemimpinan. Sebelum menjadi pemimpin, maka pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu,” katanya.

Rektor ITBis Lembah Dempo Sumatera Dr Elvera SE MSc mengatakan, ada sepuluh skill menghadapi era digital. Beberapa di antaranya harus adaptif, interaktif, dan mengendalikan diri. Mengendalikan diri yang dimaksud adalah mampu membedakan mana yang memiliki dampak positif dan negatif.

“Profesi akuntan adalah profesi yang dibutuhkan saat ini, seiring berkembangnya zaman, akuntansi mulai memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ini menjadi dasar, karena kalau tidak merespons terhadap perubahan, ya, akan digeser oleh orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB WiGa Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE MM mengatakan, harapannya kolaborasi lintas perguruan tinggi ini mampu menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang. “Saya merasa bahagia dan tersanjung dengan kunjungan dari sahabat baik, Rektor ITBis Lembah Dempo Ibu Dr Elvera. Saya yakin penandatanganan MoU ini akan terimplementasi dengan baik melalui tridarma perguruan tinggi, utamanya untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka nanti kita akan melakukan pertukaran mahasiswa,” pungkasnya. (kl/son/c2/fid)

KARANGSARI, Radar Semeru – Perkembangan teknologi selalu memenuhi ruang diskusi ilmiah banyak lembaga pendidikan. Setiap perguruan tinggi mengamini dunia terus berdinamika. Perubahan itu tidak bisa dielak, harus dihadapi dengan kolaborasi. Hal itulah yang ditekankan pada ratusan peserta seminar nasional dengan tema “Milenial di Zaman Now”.

Dalam kegiatan kali ini, Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WiGa) Lumajang bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo, Sumatera. Kolaborasi lintas perguruan ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dalam mewujudkan akuntan muda profesional.

Kaprodi Akuntansi ITB WiGa Lumajang Fetri Setyo Liyundira SE MAkun mengatakan, generasi milenial dan generasi Z tidak lepas dari teknologi. Karenanya, di zaman yang serba modern mereka harus memiliki soft skill. Sebab, ide-ide out of the box hanya keluar dari mereka yang memiliki jiwa leadership dan sosial yang tinggi.

“Setiap pemuda memiliki potensi untuk memimpin, namun tidak semua orang mampu mengembangkan potensi kepemimpinan. Sebelum menjadi pemimpin, maka pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu,” katanya.

Rektor ITBis Lembah Dempo Sumatera Dr Elvera SE MSc mengatakan, ada sepuluh skill menghadapi era digital. Beberapa di antaranya harus adaptif, interaktif, dan mengendalikan diri. Mengendalikan diri yang dimaksud adalah mampu membedakan mana yang memiliki dampak positif dan negatif.

“Profesi akuntan adalah profesi yang dibutuhkan saat ini, seiring berkembangnya zaman, akuntansi mulai memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ini menjadi dasar, karena kalau tidak merespons terhadap perubahan, ya, akan digeser oleh orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB WiGa Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE MM mengatakan, harapannya kolaborasi lintas perguruan tinggi ini mampu menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang. “Saya merasa bahagia dan tersanjung dengan kunjungan dari sahabat baik, Rektor ITBis Lembah Dempo Ibu Dr Elvera. Saya yakin penandatanganan MoU ini akan terimplementasi dengan baik melalui tridarma perguruan tinggi, utamanya untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka nanti kita akan melakukan pertukaran mahasiswa,” pungkasnya. (kl/son/c2/fid)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca