22.4 C
Jember
Tuesday, 30 May 2023

Hidupkan Kesusastraan Santri

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sastra besutan santri dinilai masih sangat dinamis dan khas dengan karakteristiknya. Inilah topik yang diangkat dalam web seminar (webinar) dengan tema Menyegarkan Kejayaan Sastra Pesantren, yang diselenggarakan Pesantren Nuris Jember. Pesantren ini menunjukkan keseriusannya mengembangkan sastra, dengan hadirnya kajian diskusi, pekan lalu.

Subhan Ainun Najib, ketua panitia diskusi itu mengatakan, webinar yang diikuti para santri itu dikhususkan untuk tim redaksi Majalah Nuris. Selain itu, juga dihadiri perwakilan ekstrakurikuler jurnalistik dan beberapa guru.

Apalagi, hadir pula pemateri yang sudah melanglang buana berkarya di bidangnya, yaitu Dr KH Aguk Irawan, penulis esai sekaligus dosen Seni Budaya Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Jogjakarta. “Redaksi Majalah Nuris (MN) memilih beliau berdasar rekomendasi pengasuh Gus Robith Qoshidi. Selain itu, juga karena karya sastra beliau memiliki jiwa Aswaja tinggi,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Diskusi daring yang berlangsung di Laboratorium Komputer SMA Nuris Jember itu digelar untuk meningkatkan kemampuan siswa atau santri dalam bidang jurnalistik, khususnya kesusastraan pesantren. “Selain memahami, harapannya santri juga dapat mengaplikasikan isi materi dalam bentuk tulisan jurnalistik,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemred Majalah Nuris, Ayu Novita Sari menambahkan, perkembangan sastra di pesantren dinilai bisa lebih progresif. Karenanya, selama ini sebenarnya sudah banyak santri Nuris yang produktif, memiliki karya dan ataupun prestasi.

“Literasi di Nuris sebenarnya beragam, termasuk seminar atau diskusi seperti itu. Tujuannya, kita ingin generasi seterusnya bisa terus menghidupkan literasi pesantren agar lebih dinamis,” pungkas Ayu.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sastra besutan santri dinilai masih sangat dinamis dan khas dengan karakteristiknya. Inilah topik yang diangkat dalam web seminar (webinar) dengan tema Menyegarkan Kejayaan Sastra Pesantren, yang diselenggarakan Pesantren Nuris Jember. Pesantren ini menunjukkan keseriusannya mengembangkan sastra, dengan hadirnya kajian diskusi, pekan lalu.

Subhan Ainun Najib, ketua panitia diskusi itu mengatakan, webinar yang diikuti para santri itu dikhususkan untuk tim redaksi Majalah Nuris. Selain itu, juga dihadiri perwakilan ekstrakurikuler jurnalistik dan beberapa guru.

Apalagi, hadir pula pemateri yang sudah melanglang buana berkarya di bidangnya, yaitu Dr KH Aguk Irawan, penulis esai sekaligus dosen Seni Budaya Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Jogjakarta. “Redaksi Majalah Nuris (MN) memilih beliau berdasar rekomendasi pengasuh Gus Robith Qoshidi. Selain itu, juga karena karya sastra beliau memiliki jiwa Aswaja tinggi,” jelasnya.

Diskusi daring yang berlangsung di Laboratorium Komputer SMA Nuris Jember itu digelar untuk meningkatkan kemampuan siswa atau santri dalam bidang jurnalistik, khususnya kesusastraan pesantren. “Selain memahami, harapannya santri juga dapat mengaplikasikan isi materi dalam bentuk tulisan jurnalistik,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemred Majalah Nuris, Ayu Novita Sari menambahkan, perkembangan sastra di pesantren dinilai bisa lebih progresif. Karenanya, selama ini sebenarnya sudah banyak santri Nuris yang produktif, memiliki karya dan ataupun prestasi.

“Literasi di Nuris sebenarnya beragam, termasuk seminar atau diskusi seperti itu. Tujuannya, kita ingin generasi seterusnya bisa terus menghidupkan literasi pesantren agar lebih dinamis,” pungkas Ayu.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sastra besutan santri dinilai masih sangat dinamis dan khas dengan karakteristiknya. Inilah topik yang diangkat dalam web seminar (webinar) dengan tema Menyegarkan Kejayaan Sastra Pesantren, yang diselenggarakan Pesantren Nuris Jember. Pesantren ini menunjukkan keseriusannya mengembangkan sastra, dengan hadirnya kajian diskusi, pekan lalu.

Subhan Ainun Najib, ketua panitia diskusi itu mengatakan, webinar yang diikuti para santri itu dikhususkan untuk tim redaksi Majalah Nuris. Selain itu, juga dihadiri perwakilan ekstrakurikuler jurnalistik dan beberapa guru.

Apalagi, hadir pula pemateri yang sudah melanglang buana berkarya di bidangnya, yaitu Dr KH Aguk Irawan, penulis esai sekaligus dosen Seni Budaya Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Jogjakarta. “Redaksi Majalah Nuris (MN) memilih beliau berdasar rekomendasi pengasuh Gus Robith Qoshidi. Selain itu, juga karena karya sastra beliau memiliki jiwa Aswaja tinggi,” jelasnya.

Diskusi daring yang berlangsung di Laboratorium Komputer SMA Nuris Jember itu digelar untuk meningkatkan kemampuan siswa atau santri dalam bidang jurnalistik, khususnya kesusastraan pesantren. “Selain memahami, harapannya santri juga dapat mengaplikasikan isi materi dalam bentuk tulisan jurnalistik,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemred Majalah Nuris, Ayu Novita Sari menambahkan, perkembangan sastra di pesantren dinilai bisa lebih progresif. Karenanya, selama ini sebenarnya sudah banyak santri Nuris yang produktif, memiliki karya dan ataupun prestasi.

“Literasi di Nuris sebenarnya beragam, termasuk seminar atau diskusi seperti itu. Tujuannya, kita ingin generasi seterusnya bisa terus menghidupkan literasi pesantren agar lebih dinamis,” pungkas Ayu.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca