JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masa pandemi tidak menyurutkan semangat siswa SMA Nuris Jember dalam memacu prestasi. Ide dan gagasan mereka seperti terus hidup. Dua siswa ini contohnya, Diza Ulya Nurfaiza dan Aisyah Nur Azizah, yang sama-sama duduk di Kelas XI IPA 2 SMA Nuris Jember.
Dari tangan keduanya, sebuah karya komik edukasi bergambar tiga dimensi berhasil diciptakan. Karya itu sekaligus menobatkan mereka sebagai juara II nasional saat mengikuti ajang Dentist Essay Competition 2021 yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga Surabaya, Februari lalu.
Dalam lomba yang berlangsung secara daring itu, Diza dan Aisyah membuat esai dengan judul Optimalisasi Peran Orang Tua melalui Media Komik Tiga Dimensi Kesehatan Gigi dan Mulut. Menurut mereka, judul itu diambil bukan tanpa alasan, tapi berdasarkan pengamatan mereka selama masa pandemi ini.
“Selama pandemi, program pemerintah tentang kesehatan gigi dan mulut tidak berjalan efektif. Di situlah peran orang tua untuk mendukung gerakan kesehatan gigi dan mulut ini,” jelas Diza saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, kemarin (26/4).
Menurut dia, memang yang menjadi fokus utama atas karyanya itu adalah anak-anak. Sebab, selama ini anak-anak tergolong rentan terkena penyakit gigi. “Ini sekaligus mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia bebas karies pada 2030,” tambah santri asal Genteng, Bayuwangi, itu.
Meski bukan berlatar belakang siswa kesehatan, mereka sepertinya cukup menguasai bagaimana menempatkan sebuah karya edukasi kesehatan, seperti komik itu. Jika Diza sebagai inisiator ide dan gagasan, maka ada Aisyah yang menjadi kreator komik dan esainya. Kata Aisyah, sebuah esai yang terdapat lampiran komik itu jarang ditemukan. Apalagi komik tersebut tiga dimensi. “Sekitar dua mingguan komik ini dibuat,” ungkapnya.
Tak sampai di situ, penentuan ide, alur, sampai ke karakter tokoh, juga mereka tentukan sendiri. Aisyah yang memang dikenal jago menggambar dan kaligrafi, benar-benar menghidupkan komik yang diikutsertakan lomba itu. “Kalau ide atau inspirasinya, kami cari-cari sendiri. Sering-sering baca gitu,” aku santri asal Sumbersari ini.
Sementara itu, mentor karya tulis bidang kesehatan di SMA Nuris Jember, Iklil Sulaiman, menjelaskan, torehan para siswa itu sebenarnya berangkat dari kepedulian anak-anak karena seringnya bermain gawai saat pandemi. Dari situ, kemudian mereka merasa perlu ada media lain yang bisa menarik minat seorang anak dari aktivitas gawai dan memberikan efek psikologis ke anak. “Salah satunya komik ini. Berbentuk buku berseri dengan tampilan tiga dimensi, seperti yang dibuat anak-anak ini,” jelasnya.
Menurut dia, komik anak-anak yang memiliki tebal sekitar 30-an lembar itu sangat mengedukasi. Tidak hanya berisi tips-tips tentang menjaga kesehatan gigi, namun juga langkah pencegahan dan penanganan atau pengobatan.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, anak-anak akan kembali mengikuti lomba yang sejenis. Dan bakal mencetak komik tiga dimensi hasil karya mereka untuk segera dibukukan. “Sebagai mentor, kami arahkan mereka agar benar-benar bisa mengasah bakatnya. Semoga capaian mereka ini kian memacu siswa lainnya untuk berprestasi,” tukasnya.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih