30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Tim Riset Keilmuan Unmuh Jember Kembangkan Desa Wisata Kemiri Panti

Mobile_AP_Rectangle 1

KEMIRI, RADARJEMBER.ID – Tri dharma perguruan tinggi bukan hanya menjadi pilar yang harus dipraktikkan oleh dosen saja, tetapi juga oleh seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar bagi tim riset keilmuan Kemitraan Membangun Desa (Kembang Desa) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember untuk menggabungkan semua pilar, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Diketuai oleh seorang dosen Ilmu Pemerintahan Emy Kholifah R yang beranggotakan dosen Teknik Informatika Yeni Dwi Rahayu dan dosen Teknologi Industri Pertanian (TIP) Danu Indra Wardhana, melakukan riset keilmuan sejak Desember 2021 hingga November 2022 mendatang. Tidak hanya tiga dosen tersebut yang berperan dalam Kembang Desa, delapan mahasiswa dan tiga mahasiswa volunteer turut terlibat langsung dalam penelitian.

Emy menjelaskan, riset keilmuan yang tengah dijalankan itu bertujuan mendesain model kemitraan membangun desa. Model kemitraan ini sebagai Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BKP-MBKM) di Desa Kemiri Kecamatan Panti, Jember. Desa Kemiri yang telah dinobatkan sebagai desa wisata oleh Bupati Jember Hendy Siswanto sejak 2021 lalu, selalu membutuhkan pihak eksternal untuk bermitra. “Kami berusaha meningkatkan pengembangan wisata di sana (Desa Kemiri, Red) sesuai keilmuan kami,” terang Emy, Selasa (23/8) di Unmuh Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Hibah riset desa yang disupport oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI tersebut dalam rangka mensinergikan antara penelitian dengan BKP-MBKM serta penerapannya di lapang. Selain itu, tim riset keilmuan Kembang Desa menggandeng pemerintah dan dunia usaha pariwisata Desa Kemiri.

Kolaborasi tim dalam menjalankan peran dibagi sesuai bidang keilmuan masing-masing. Dalam mendukung pemerintah desa (Pemdes), masyarakat, dan menganalisa potensi budaya lokal dilakukan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan dukungan kebijakan pariwisata. Mahasiswa Teknik Informatika melakukan identifikasi potensi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang melalui digitalisasi usaha yang meliputi publikasi hingga promosi UMKM ditampung dalam Website http://desakemiri.unmuhjember.ac.id/ yang akan dihibahkan kepada Pemdes Kemiri. Sedangkan mahasiswa TIP berperan dalam menganalisa serta meningkatkan nilai tambah produk pangan unggulan yang dimiliki UMKM yang masih belum terkelola.

Dengan demikian, inti sari dari riset keilmuan, kata Emy, untuk memberikan advokasi pada kebijakan Pemdes Kemiri dalam pengembangan desa wisata, edukasi, ekspos produk unggulan lokal (pangan), seni budaya dan keberagaman UMKM. “Adapun luaran riset keilmuan LPDP ini adalah artikel ilmiah dan buku yang bisa dijadikan sebagai model pembelajaran BKP-MBKM pembangunan desa,” ulas perempuan yang juga menjadi Wakil Rektor I Unmuh Jember ini.

Di sisi lain, selama empat bulan mahasiswa berada di Desa Kemiri, pihak Desa Kemiri mememberikan respons yang sangat baik. Kades Kemiri Baidowi mengaku senang atas kehadiran tim riset keilmuan Unmuh Jember. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya mahasiswa yang melakukan BKP-MBKM di Desa Kemiri,” ungkapnya.

Bahkan, pegiat sekaligus pemilik kesenian budaya pencak silat dan jaranan di Dusun Sodong Desa Kemiri, Jumadi, mengungkapkan dukungannya pada tim riset keilmuan BKP-MBKM Kembang Desa karena banyak memberikan manfaat. “Program itu mendorong dan mendukung budaya lokal eksis dan semakin dikenal masyarakat luar,” tutur pria yang menjadi Kasun Sodong.

Owner UMKM asap cair dan minyak astiri, Andri, juga mendapatkan dampak positif dengan program tersebut untuk mengangkat UMKM. “Mahasiswa sudah membantu mengidentifikasi tata letak dan penanganan bahan dan keselamatan kerja kepada pelaku-pelaku usaha,” ujar Andri. (sil)

- Advertisement -

KEMIRI, RADARJEMBER.ID – Tri dharma perguruan tinggi bukan hanya menjadi pilar yang harus dipraktikkan oleh dosen saja, tetapi juga oleh seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar bagi tim riset keilmuan Kemitraan Membangun Desa (Kembang Desa) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember untuk menggabungkan semua pilar, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Diketuai oleh seorang dosen Ilmu Pemerintahan Emy Kholifah R yang beranggotakan dosen Teknik Informatika Yeni Dwi Rahayu dan dosen Teknologi Industri Pertanian (TIP) Danu Indra Wardhana, melakukan riset keilmuan sejak Desember 2021 hingga November 2022 mendatang. Tidak hanya tiga dosen tersebut yang berperan dalam Kembang Desa, delapan mahasiswa dan tiga mahasiswa volunteer turut terlibat langsung dalam penelitian.

Emy menjelaskan, riset keilmuan yang tengah dijalankan itu bertujuan mendesain model kemitraan membangun desa. Model kemitraan ini sebagai Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BKP-MBKM) di Desa Kemiri Kecamatan Panti, Jember. Desa Kemiri yang telah dinobatkan sebagai desa wisata oleh Bupati Jember Hendy Siswanto sejak 2021 lalu, selalu membutuhkan pihak eksternal untuk bermitra. “Kami berusaha meningkatkan pengembangan wisata di sana (Desa Kemiri, Red) sesuai keilmuan kami,” terang Emy, Selasa (23/8) di Unmuh Jember.

Hibah riset desa yang disupport oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI tersebut dalam rangka mensinergikan antara penelitian dengan BKP-MBKM serta penerapannya di lapang. Selain itu, tim riset keilmuan Kembang Desa menggandeng pemerintah dan dunia usaha pariwisata Desa Kemiri.

Kolaborasi tim dalam menjalankan peran dibagi sesuai bidang keilmuan masing-masing. Dalam mendukung pemerintah desa (Pemdes), masyarakat, dan menganalisa potensi budaya lokal dilakukan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan dukungan kebijakan pariwisata. Mahasiswa Teknik Informatika melakukan identifikasi potensi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang melalui digitalisasi usaha yang meliputi publikasi hingga promosi UMKM ditampung dalam Website http://desakemiri.unmuhjember.ac.id/ yang akan dihibahkan kepada Pemdes Kemiri. Sedangkan mahasiswa TIP berperan dalam menganalisa serta meningkatkan nilai tambah produk pangan unggulan yang dimiliki UMKM yang masih belum terkelola.

Dengan demikian, inti sari dari riset keilmuan, kata Emy, untuk memberikan advokasi pada kebijakan Pemdes Kemiri dalam pengembangan desa wisata, edukasi, ekspos produk unggulan lokal (pangan), seni budaya dan keberagaman UMKM. “Adapun luaran riset keilmuan LPDP ini adalah artikel ilmiah dan buku yang bisa dijadikan sebagai model pembelajaran BKP-MBKM pembangunan desa,” ulas perempuan yang juga menjadi Wakil Rektor I Unmuh Jember ini.

Di sisi lain, selama empat bulan mahasiswa berada di Desa Kemiri, pihak Desa Kemiri mememberikan respons yang sangat baik. Kades Kemiri Baidowi mengaku senang atas kehadiran tim riset keilmuan Unmuh Jember. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya mahasiswa yang melakukan BKP-MBKM di Desa Kemiri,” ungkapnya.

Bahkan, pegiat sekaligus pemilik kesenian budaya pencak silat dan jaranan di Dusun Sodong Desa Kemiri, Jumadi, mengungkapkan dukungannya pada tim riset keilmuan BKP-MBKM Kembang Desa karena banyak memberikan manfaat. “Program itu mendorong dan mendukung budaya lokal eksis dan semakin dikenal masyarakat luar,” tutur pria yang menjadi Kasun Sodong.

Owner UMKM asap cair dan minyak astiri, Andri, juga mendapatkan dampak positif dengan program tersebut untuk mengangkat UMKM. “Mahasiswa sudah membantu mengidentifikasi tata letak dan penanganan bahan dan keselamatan kerja kepada pelaku-pelaku usaha,” ujar Andri. (sil)

KEMIRI, RADARJEMBER.ID – Tri dharma perguruan tinggi bukan hanya menjadi pilar yang harus dipraktikkan oleh dosen saja, tetapi juga oleh seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar bagi tim riset keilmuan Kemitraan Membangun Desa (Kembang Desa) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember untuk menggabungkan semua pilar, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Diketuai oleh seorang dosen Ilmu Pemerintahan Emy Kholifah R yang beranggotakan dosen Teknik Informatika Yeni Dwi Rahayu dan dosen Teknologi Industri Pertanian (TIP) Danu Indra Wardhana, melakukan riset keilmuan sejak Desember 2021 hingga November 2022 mendatang. Tidak hanya tiga dosen tersebut yang berperan dalam Kembang Desa, delapan mahasiswa dan tiga mahasiswa volunteer turut terlibat langsung dalam penelitian.

Emy menjelaskan, riset keilmuan yang tengah dijalankan itu bertujuan mendesain model kemitraan membangun desa. Model kemitraan ini sebagai Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BKP-MBKM) di Desa Kemiri Kecamatan Panti, Jember. Desa Kemiri yang telah dinobatkan sebagai desa wisata oleh Bupati Jember Hendy Siswanto sejak 2021 lalu, selalu membutuhkan pihak eksternal untuk bermitra. “Kami berusaha meningkatkan pengembangan wisata di sana (Desa Kemiri, Red) sesuai keilmuan kami,” terang Emy, Selasa (23/8) di Unmuh Jember.

Hibah riset desa yang disupport oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI tersebut dalam rangka mensinergikan antara penelitian dengan BKP-MBKM serta penerapannya di lapang. Selain itu, tim riset keilmuan Kembang Desa menggandeng pemerintah dan dunia usaha pariwisata Desa Kemiri.

Kolaborasi tim dalam menjalankan peran dibagi sesuai bidang keilmuan masing-masing. Dalam mendukung pemerintah desa (Pemdes), masyarakat, dan menganalisa potensi budaya lokal dilakukan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan dukungan kebijakan pariwisata. Mahasiswa Teknik Informatika melakukan identifikasi potensi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang melalui digitalisasi usaha yang meliputi publikasi hingga promosi UMKM ditampung dalam Website http://desakemiri.unmuhjember.ac.id/ yang akan dihibahkan kepada Pemdes Kemiri. Sedangkan mahasiswa TIP berperan dalam menganalisa serta meningkatkan nilai tambah produk pangan unggulan yang dimiliki UMKM yang masih belum terkelola.

Dengan demikian, inti sari dari riset keilmuan, kata Emy, untuk memberikan advokasi pada kebijakan Pemdes Kemiri dalam pengembangan desa wisata, edukasi, ekspos produk unggulan lokal (pangan), seni budaya dan keberagaman UMKM. “Adapun luaran riset keilmuan LPDP ini adalah artikel ilmiah dan buku yang bisa dijadikan sebagai model pembelajaran BKP-MBKM pembangunan desa,” ulas perempuan yang juga menjadi Wakil Rektor I Unmuh Jember ini.

Di sisi lain, selama empat bulan mahasiswa berada di Desa Kemiri, pihak Desa Kemiri mememberikan respons yang sangat baik. Kades Kemiri Baidowi mengaku senang atas kehadiran tim riset keilmuan Unmuh Jember. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya mahasiswa yang melakukan BKP-MBKM di Desa Kemiri,” ungkapnya.

Bahkan, pegiat sekaligus pemilik kesenian budaya pencak silat dan jaranan di Dusun Sodong Desa Kemiri, Jumadi, mengungkapkan dukungannya pada tim riset keilmuan BKP-MBKM Kembang Desa karena banyak memberikan manfaat. “Program itu mendorong dan mendukung budaya lokal eksis dan semakin dikenal masyarakat luar,” tutur pria yang menjadi Kasun Sodong.

Owner UMKM asap cair dan minyak astiri, Andri, juga mendapatkan dampak positif dengan program tersebut untuk mengangkat UMKM. “Mahasiswa sudah membantu mengidentifikasi tata letak dan penanganan bahan dan keselamatan kerja kepada pelaku-pelaku usaha,” ujar Andri. (sil)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca