21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Gelar Pelatihan Olah Sampah Organik Berbasis Zero Waste

Akademisi Universitas Jember di Desa Tanah Wulan

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID-  Sejumlah akademisi Universitas Jember (Unej) menggelar Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste. Pelatihan yang dipusatkan di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso, tersebut menggunakan TCC atau trash can composter sebagai alat pencacahnya. Pelatihan digelar di rumah ibu kampong, Asnawati, dengan peserta sepuluh ibu rumah tangga.

Tidak adanya fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Tanah Wulan membuat sampah yang ada belum terkelola dengan baik. Padahal, potensi sampah organik di Desa Tanah Wulah cukup besar. Oleh sebab itu, sejumlah akademisi Unej menggelar pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik.

Sejumlah akademisi Unej tersebut yaitu Helda Wika Amini SSi MSi MSc dari Prodi Teknik Kimia, Dr Ratna Dewi Syarifah SPd MSi dari Prodi Fisika, dan Wenny Maulina SSi MSi dari Prodi Fisika. Ketiganya mengawali kegiatan dengan sosialisasi manajemen sampah yang dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.

Mobile_AP_Rectangle 2

Melalui kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu, ibu rumah tangga di Desa Tanah Wulan mendapatkan kompos yang bermanfaat. Kompos yang ada bisa dimanfaatkan untuk pupuk hijau bagi tanaman. Ketua tim pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik Unej, Helda Wika Amini, menjelaskan, kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu merupakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Unej. “Tema pengabdian ini adalah Trash Can-Composter (TCC): Prototipe Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste dan Penghasil Kompos di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso,” kata Helda Wika Amini.

Sementara itu, Ratna Dewi Syarifah, anggota tim pengabdian lainnya, menjelaskan pentingnya kaderisasi yang harus dilakukan oleh ibu-ibu warga kampung yang akan bergerak sebagai tim pembuat kompos setelah kegiatan itu dilakukan. “Kegiatan ini harus berkelanjutan agar sampah organik yang ada bisa bermanfaat, makanya ibu-ibu dilatih,” ungkapnya.

Kemudian, Wenny Maulina menjelaskan, sampah organik yang sudah dicacah dengan alat TCC lalu diberi EM-4 yang sudah dicampur gula pasir dan air cucian beras. Kemudian, dicampur dengan serbuk gergaji dan kotoran sapi. Kompos kemudian didiamkan selama 30 hari dan dilakukan pengamatan serta pembalikan kompos 3 hari sekali. “Kegiatan pengabdian ini juga dibantu sejumlah mahasiswa dari Teknik Kimia Unej,” ujarnya. Di antaranya, Ghaitsa, Tiana, Athaya, Binti, Dimas, dan Ranggan, yang turut andil dalam memberikan contoh pembuatan kompos dengan menggunakan alat TCC. (ika/c2/dwi)

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID-  Sejumlah akademisi Universitas Jember (Unej) menggelar Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste. Pelatihan yang dipusatkan di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso, tersebut menggunakan TCC atau trash can composter sebagai alat pencacahnya. Pelatihan digelar di rumah ibu kampong, Asnawati, dengan peserta sepuluh ibu rumah tangga.

Tidak adanya fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Tanah Wulan membuat sampah yang ada belum terkelola dengan baik. Padahal, potensi sampah organik di Desa Tanah Wulah cukup besar. Oleh sebab itu, sejumlah akademisi Unej menggelar pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik.

Sejumlah akademisi Unej tersebut yaitu Helda Wika Amini SSi MSi MSc dari Prodi Teknik Kimia, Dr Ratna Dewi Syarifah SPd MSi dari Prodi Fisika, dan Wenny Maulina SSi MSi dari Prodi Fisika. Ketiganya mengawali kegiatan dengan sosialisasi manajemen sampah yang dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.

Melalui kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu, ibu rumah tangga di Desa Tanah Wulan mendapatkan kompos yang bermanfaat. Kompos yang ada bisa dimanfaatkan untuk pupuk hijau bagi tanaman. Ketua tim pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik Unej, Helda Wika Amini, menjelaskan, kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu merupakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Unej. “Tema pengabdian ini adalah Trash Can-Composter (TCC): Prototipe Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste dan Penghasil Kompos di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso,” kata Helda Wika Amini.

Sementara itu, Ratna Dewi Syarifah, anggota tim pengabdian lainnya, menjelaskan pentingnya kaderisasi yang harus dilakukan oleh ibu-ibu warga kampung yang akan bergerak sebagai tim pembuat kompos setelah kegiatan itu dilakukan. “Kegiatan ini harus berkelanjutan agar sampah organik yang ada bisa bermanfaat, makanya ibu-ibu dilatih,” ungkapnya.

Kemudian, Wenny Maulina menjelaskan, sampah organik yang sudah dicacah dengan alat TCC lalu diberi EM-4 yang sudah dicampur gula pasir dan air cucian beras. Kemudian, dicampur dengan serbuk gergaji dan kotoran sapi. Kompos kemudian didiamkan selama 30 hari dan dilakukan pengamatan serta pembalikan kompos 3 hari sekali. “Kegiatan pengabdian ini juga dibantu sejumlah mahasiswa dari Teknik Kimia Unej,” ujarnya. Di antaranya, Ghaitsa, Tiana, Athaya, Binti, Dimas, dan Ranggan, yang turut andil dalam memberikan contoh pembuatan kompos dengan menggunakan alat TCC. (ika/c2/dwi)

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID-  Sejumlah akademisi Universitas Jember (Unej) menggelar Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste. Pelatihan yang dipusatkan di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso, tersebut menggunakan TCC atau trash can composter sebagai alat pencacahnya. Pelatihan digelar di rumah ibu kampong, Asnawati, dengan peserta sepuluh ibu rumah tangga.

Tidak adanya fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Tanah Wulan membuat sampah yang ada belum terkelola dengan baik. Padahal, potensi sampah organik di Desa Tanah Wulah cukup besar. Oleh sebab itu, sejumlah akademisi Unej menggelar pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik.

Sejumlah akademisi Unej tersebut yaitu Helda Wika Amini SSi MSi MSc dari Prodi Teknik Kimia, Dr Ratna Dewi Syarifah SPd MSi dari Prodi Fisika, dan Wenny Maulina SSi MSi dari Prodi Fisika. Ketiganya mengawali kegiatan dengan sosialisasi manajemen sampah yang dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.

Melalui kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu, ibu rumah tangga di Desa Tanah Wulan mendapatkan kompos yang bermanfaat. Kompos yang ada bisa dimanfaatkan untuk pupuk hijau bagi tanaman. Ketua tim pengabdian kemitraan pelatihan pembuatan kompos sampah organik Unej, Helda Wika Amini, menjelaskan, kegiatan pengelolaan sampah organik berbasis zero waste dan penghasil kompos itu merupakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Unej. “Tema pengabdian ini adalah Trash Can-Composter (TCC): Prototipe Pengolahan Sampah Organik Berbasis Zero Waste dan Penghasil Kompos di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso,” kata Helda Wika Amini.

Sementara itu, Ratna Dewi Syarifah, anggota tim pengabdian lainnya, menjelaskan pentingnya kaderisasi yang harus dilakukan oleh ibu-ibu warga kampung yang akan bergerak sebagai tim pembuat kompos setelah kegiatan itu dilakukan. “Kegiatan ini harus berkelanjutan agar sampah organik yang ada bisa bermanfaat, makanya ibu-ibu dilatih,” ungkapnya.

Kemudian, Wenny Maulina menjelaskan, sampah organik yang sudah dicacah dengan alat TCC lalu diberi EM-4 yang sudah dicampur gula pasir dan air cucian beras. Kemudian, dicampur dengan serbuk gergaji dan kotoran sapi. Kompos kemudian didiamkan selama 30 hari dan dilakukan pengamatan serta pembalikan kompos 3 hari sekali. “Kegiatan pengabdian ini juga dibantu sejumlah mahasiswa dari Teknik Kimia Unej,” ujarnya. Di antaranya, Ghaitsa, Tiana, Athaya, Binti, Dimas, dan Ranggan, yang turut andil dalam memberikan contoh pembuatan kompos dengan menggunakan alat TCC. (ika/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca