BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenegakerjaan (BPJS) atau (BP) Jamsostek terus aktif turun ke masyarakat. BP Jamsostek Bondowoso melakukan sosialisasi tentang program BP Jamsostek yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP).
Banyak manfaat yang diperoleh peserta BP Jamsostek. BP Jamsostek mewakili negara melindungi para pekerja melalui empat program JKK, JKM, JTH dan JP. Hal itu disampaikan Kepala BP Jamsostek Bondowoso Hadi Susanto saat bertemu dengan petani dan pengusaha tembakau di Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso.
Dalam yang digelar di salah satu rumah tokoh masyarakat Desa Pekalangan itu hadir pula Kabag Ekonomi Aris Wasianto, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Bondowoso, Muhammad Yazid. Termasuk Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Disperta Bondowoso Sofia Adie Kurniawati dan belasan petani dan pengusaha tembakau di Tenggarang.
Kepala BP Jamsostek Bondowoso Hadi Susanto menyatakan BP Jamsostek mewakili negara untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja. “Empat program BP Jamsostek sebagai bentuk perlindungan negara kepada para pekerja. Manfaatnya banyak sekali, sedangkan iuran bulanannya sangat kecil, dengan Rp 36.800 petani sudah menabung dan mendapat perlindungan kecelakaan kerja dan kematian,” tutur Kepala BP Jamsostek Bondowoso Bondowoso Hadi Susanto.
Dia menjelaskan, iuran yang dibayarkan peserta tidak banyak tiap bulannya. Sedangkan manfaatnya besar. “ Iurannya kecil, kalau ada resiko, misal peserta BP Jamsostek meninggal akan mendapatkan santunan Rp 42 juta. Kalau kecelakaan kerja maka akan dikaver biayanya, belum lagi ada manfaat tambahan ada beasiswa untuk anak peserta BP Jamsostek,” ungkapnya.
Dituturkannya, untuk petani dan pengusaha tembakau ada resiko saat bekerja. Misalnya saat menaikkan tembakau ke mobil, saat mengangkut tembakau di jalan dan sebagainya. “Ada resiko di bidang pertembakauan, makanya negara hadir memberikan perlindungan melalui program BP Jamsostek,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Bondowoso, Muhammad Yazid mengakui ada risiko dipertembakauan. “Jelas ada risiko, ada yang kecelakaan saat bekerja, makanya APTI juga mendukung ada program BP Jamsostek ini. Program ini memberikan perlindungan kepada petani dan pengusaha tembakau,” ujarnya.
Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Disperta Bondowoso Sofia Adie Kurniawati menyatakan dukungannya terhadap program BP Jamsostek. “Kami dari dinas tentu mendukung program BP Jamsostek. Program ini memang melindungi pekerja, termasuk di sektor pertanian tembakau,” kata Sofia Adie Kurniawati.
Aris Wasianto, Kabag Ekonomi Pemkab Bondowoso yang membuka acara halal bi halal juga menyatakan pentingnya perlindungan bagi para pekerja, termasuk yang di bidang pertembakauan.
Diakhir sesi beberapa petani tembakau mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan langsung dicetakkan kartu pesertanya. Ke depan, akan terus dilakukan diseminasi manfaat program baik melalui share grup wa anggota APTI maupun pertemuan tatap muka.
Penulis: Narto
Fotografer: Narto
Redaktur: Sholikhul Huda