JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dua Siswa SMA Nuris Jember, Tegar Ramadani dan Syariful Umam, kembali mengharumkan nama lembaga. Bahkan juga Indonesia. Dalam ajang ISTEC 2021 yang diselenggarakan April 2021 lalu, keduanya sukses mendapatkan emas setelah bersaing dengan sejumlah peserta dari berbagai negara. Seperti Turki, Afrika Selatan, Arab Saudi, Meksiko, Paraguay, Amerika Serikat, dan lainnya.
Dalam kompetisi tersebut, kedua siswa jenius ini mempresentasikan hasil karya ilmiahnya secara daring yang berjudul Utilization of Sugarcane Bagase, Tobacco Stems, and Banana Stems (Santana) Thought The Concept of Tapal Kuda Super Power Toward an Independent Energy in Indonesia. Atau pengelolaan ampas tebu, batang tembakau, dan batang pisang menjadi sumber energi alternatif. “Karena kompetisinya internasional, jadi saat presentasi itu kami harus menggunakan bahasa Inggris,” kata Tegar.
Menurut dia, ajang itu berangkat dari prestasi keduanya seusai menjuarai lomba di ajang yang sama yang diselenggarakan oleh Indonesia Scientific Society tingkat nasional di Bandung, 2020 lalu. Tak berselang lama, kiprah mereka berlanjut ke tingkat internasional dan sempat terjadwal digelar di Korea Selatan 2020 lalu. “Tapi karena pandemi, akhirnya tertunda dan baru dilaksanakan April 2021 kemarin secara daring. Dan kami mewakili Indonesia,” ungkap Tegar.
Saat mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan dewan juri (https://www.youtube.com/watch?v=NG_PpPFaR5A) keduanya tampil percaya diri. Sebab, mereka juga dibekali dengan kemampuan bahasa Inggris yang fasih. “Kami telah persiapkan diri secara maksimal. Alhamdulillah lancar dan mampu menjelaskan secara detail kepada panitia dan juri,” tambah Syariful Umam.
Dua santri Pesantren Nuris Jember ini merupakan peserta didik di ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR) Nuris Jember. Sebelumnya, mereka juga beberapa kali meraih juara di ajang berbeda. Baik skala provinsi maupun nasional.
Berbekal pengalaman itu, keduanya memiliki modal besar mengikuti event atau olimpiade dalam skala yang lebih bergengsi, termasuk ISTEC 2021 tersebut. “Ini pengalaman yang luar biasa. Bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh dunia dalam adu gagasan terbaik,” imbuh Umam.
Sebagai informasi, dalam karyanya, mereka menggagas tentang energi alternatif. Sebab, ketersediaan energi yang ada selama ini dirasa bakal habis pada beberapa masa mendatang dan sulit diperbarui.
Melalui penelitian limbah ampas tebu, batang tembakau, dan batang pisang itu, mereka sukses menyulapnya menjadi bioetanol. Karya penelitian mereka itu sekaligus menegaskan bahwa keberadaan limbah di Indonesia, khususnya Tapal Kuda, sebenarnya memiliki potensi dan manfaat besar jika terkelola dengan baik.
Di forum internasional secara daring itu, mereka ingin membuka mata dunia bahwa alam itu menyimpan sumber energi yang melimpah, plus ramah lingkungan. “Ini kami beri ide solutif dan lebih efektif untuk bangsa dan dunia,” tukas mereka.
Sementara itu, Kepala Ekskul Bidang Sains Nuris Jember Najibullah Asyari menjelaskan, selama ini, siswa yang tergabung dalam ekskul sains itu terus diberikan dukungan dan pembinaan khusus. Agar mereka bisa terus memacu prestasinya. “Kepada anak-anak berprestasi agar tetap semangat. Jangan pernah puas dengan apa yang sudah dicapai. Terus kembangkan potensi yang dimiliki agar ke depannya bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitar dan Indonesia,” pungkas Najibullah.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih