JEMBER, RADARJEMBER.ID – Keberadaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Jember dinilai prospektif mengembangkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Mulai dari sektor perekonomian, pendidikan, hingga kesehatan.
Sebab, keberadaan LAZ dinilai bukan hanya menggugurkan kewajiban berzakat umat Islam, tapi juga mengelolanya untuk menjangkau kebermanfaatan lebih besar. “Perlu ada spirit dalam pengelolaan zakat. Pertama, landasan syariah. Dan kedua, landasan konsitusinya. Dua itu yang harus dipahami LAZ,” kata KH Misbahus Salam, Ketua Baznas Jember, saat memberikan paparan ke para LAZ, Sabtu lalu.
Terkait landasan syariah itu, kata Misbah, perlu ada semangat bahwa zakat itu menjadi fondasi utama dalam perjuangan Islam. Lalu, juga didukung dengan manajemen pengelolaan zakat di tiap LAZ. Seperti harus memiliki visi, misi, tujuan, dan program. “Ketiga adalah publikasi dan akuntabilitas. Itu penting, agar diterima oleh publik. Bisa melalui medsos atau media,” tambahnya.
Selain itu, untuk mewujudkan pengelolaan yang profesional, Misbah menilai, perlu juga ditopang dengan gerakan pemikiran (Harakah Fikriyah) dan gerakan riil ke masyarakat (Harakah Tathbiqiiyah).
Karenanya, pelatihan yang diikuti sekitar 40 LAZ di Jember itu juga didukung oleh sejumlah kalangan akademisi dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jember, Baznas, IAIN Jember, hingga BI Jember. Misbah meyakini, adanya MES bisa berkontribusi melalui kajian akademiknya. “Kami berharap bisa terus bersinergi. Tak hanya ke arah gerakan filantropi, tapi juga ke arah ekonomi produktif,” jelasnya.
Dalam pelatihan yang berlangsung dua hari itu, peserta akan dilanjutkan untuk mengikuti zakat camp yang berlokasi di Dusun Baban, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, pekan mendatang. “Mereka nanti mapping, menyisir masyarakat yang berhak menerima zakat. Lalu, diverifikasi faktual untuk menggali lebih dalam permasalahan dan solusinya,” terang Khamdan Rifai, ketua panitia pelatihan, sekaligus pengurus MES Jember.
Menurut Khamdan, ekonomi dianggap paling terdampak pandemi. Karenanya, prioritas pelatihan dan follow up itu adalah menumbuhkan ekonomi produktif. Seperti UMKM atau bisnis rumahan lainnya.
Pria yang juga Dekan FEBI IAIN Jember itu optimistis, dengan terus bersinergi seperti itu, kebermanfaatan LAZ bisa semakin masif. “Kita berharap LAZ semakin besar jangkauan programnya. Termasuk menjangkau perekonomian produktif masyarakat arus bawah,” pungkasnya.