25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Siswa MI Unggulan Nuris Jember Borong Piala

Minat dan Bakat Diasah dalam Pembinaan Ekstrakurikuler

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Kecil-kecil cabe rawit. Itulah julukan yang bisa disematkan pada siswa-siswi MI Unggulan Nuris Jember. Sebab, dalam kompetisi Pekan Olahraga, Matematika, IPA, dan Seni (Potensi) IX tingkat kabupaten di MTsN 2 Jember pada 25 sampai 26 Februari lalu, mereka kembali meraih juara dalam bidang yang berbeda-beda.

Alfiyan Yazid Al Bustomy berhasil membawa pulang trofi juara 1 dalam olimpiade Matematika. Hamdan Fahmi Wafa menorehkan prestasi sebagai juara 1 olimpiade IPA level satu, dan Hisyam Ramaditya mendapatkan juara 2 dalam olimpiade yang sama. Mereka semua adalah siswa MI Unggulan Nuris Jember dan masih duduk di bangku kelas III. Berbeda dengan Alfajri Tito Pradama yang menorehkan juara 2 dalam lomba puisi dalam kompetisi tersebut.

Rasa suka pada belajar membuat mereka tidak segan menghabiskan waktu untuk membaca buku, bercengkerama dengan mengerjakan soal-soal, hingga membuka Youtube sesekali untuk mempertajam referensi pengetahuan. Waktu bermain pun seolah hanya menjadi selingan kala lelah melanda. “Nggak pusing karena saya suka matematika,” ungkap Alfiyan, yang hobi bergelut dengan pelajaran matematika.

Mobile_AP_Rectangle 2

Di samping itu, peran orang tua dalam memberi dukungan dinilai sangat berarti bagi mereka. Fahmi mengungkapkan kebahagiaannya saat mendapatkan juara 1 dalam olimpiade IPA, karena bisa membanggakan orang tua dan almamaternya, MI Unggulan Nuris. “Orang tua saya juga memberi hadiah, membuat saya jadi tambah semangat belajar,” ucap Fahmi sembari tersenyum.

Seolah belajar adalah rutinitas yang menyenangkan, tidak membuat anak-anak itu hanya terpaku pada jadwal belajar di sekolah saja. Di rumah, belajar terus berlanjut seakan tidak ada beban untuk melakukannya. “Saya suka baca buku, kalau di rumah itu buku banyak. Saya juga ikut les setelah pulang sekolah,” kata Hisyam saat menceritakan kesehariannya.

MI Unggulan Nuris Jember tidak hanya mewadahi minat siswa-siswinya di bidang sains. Bidang kesenian seperti puisi juga ikut diperhatikan. Tito mengatakan, selain mengikuti ekstrakurikuler puisi setiap Sabtu, juga dibina secara personal menjelang pelaksanaan lomba. Kepiawaiannya membaca puisi membuat siapa pun yang mendengarkan terbawa masuk ke dalam ceritanya.

“Doa Serdadu Sebelum Berperang” adalah puisi yang berhasil menyeret Tito yang duduk di kelas enam ini menjadi juara. Menurutnya, berpuisi adalah salah satu caranya untuk menunjukkan ekspresi dengan bebas. “Merasa bebas dan merdeka saja dengan berpuisi dan di sini (MI Unggulan Nuris, Red) bakat saya jadi semakin terlatih,” terang Tito yang bercita-cita menjadi sutradara.

Sementara itu, Koordinator Ekstrakurikuler Sains MI Unggulan Nuris Jember, Muhammad Iqbal, menjelaskan, setiap siswa berhak memilih satu ekskul di bidang sains atau nonsains. Pihaknya selalu berinovasi untuk memetakan setiap minat dan bakat anak agar terus berkembang. “Tugas kami adalah untuk mengasah potensi mereka dan pada dasarnya anak-anak di sini (MI Unggulan Nuris, Red) sangat pintar-pintar. Ya, kami arahkan untuk bisa menemukan minat bakatnya,” papar Iqbal. (sil/c2/dwi)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Kecil-kecil cabe rawit. Itulah julukan yang bisa disematkan pada siswa-siswi MI Unggulan Nuris Jember. Sebab, dalam kompetisi Pekan Olahraga, Matematika, IPA, dan Seni (Potensi) IX tingkat kabupaten di MTsN 2 Jember pada 25 sampai 26 Februari lalu, mereka kembali meraih juara dalam bidang yang berbeda-beda.

Alfiyan Yazid Al Bustomy berhasil membawa pulang trofi juara 1 dalam olimpiade Matematika. Hamdan Fahmi Wafa menorehkan prestasi sebagai juara 1 olimpiade IPA level satu, dan Hisyam Ramaditya mendapatkan juara 2 dalam olimpiade yang sama. Mereka semua adalah siswa MI Unggulan Nuris Jember dan masih duduk di bangku kelas III. Berbeda dengan Alfajri Tito Pradama yang menorehkan juara 2 dalam lomba puisi dalam kompetisi tersebut.

Rasa suka pada belajar membuat mereka tidak segan menghabiskan waktu untuk membaca buku, bercengkerama dengan mengerjakan soal-soal, hingga membuka Youtube sesekali untuk mempertajam referensi pengetahuan. Waktu bermain pun seolah hanya menjadi selingan kala lelah melanda. “Nggak pusing karena saya suka matematika,” ungkap Alfiyan, yang hobi bergelut dengan pelajaran matematika.

Di samping itu, peran orang tua dalam memberi dukungan dinilai sangat berarti bagi mereka. Fahmi mengungkapkan kebahagiaannya saat mendapatkan juara 1 dalam olimpiade IPA, karena bisa membanggakan orang tua dan almamaternya, MI Unggulan Nuris. “Orang tua saya juga memberi hadiah, membuat saya jadi tambah semangat belajar,” ucap Fahmi sembari tersenyum.

Seolah belajar adalah rutinitas yang menyenangkan, tidak membuat anak-anak itu hanya terpaku pada jadwal belajar di sekolah saja. Di rumah, belajar terus berlanjut seakan tidak ada beban untuk melakukannya. “Saya suka baca buku, kalau di rumah itu buku banyak. Saya juga ikut les setelah pulang sekolah,” kata Hisyam saat menceritakan kesehariannya.

MI Unggulan Nuris Jember tidak hanya mewadahi minat siswa-siswinya di bidang sains. Bidang kesenian seperti puisi juga ikut diperhatikan. Tito mengatakan, selain mengikuti ekstrakurikuler puisi setiap Sabtu, juga dibina secara personal menjelang pelaksanaan lomba. Kepiawaiannya membaca puisi membuat siapa pun yang mendengarkan terbawa masuk ke dalam ceritanya.

“Doa Serdadu Sebelum Berperang” adalah puisi yang berhasil menyeret Tito yang duduk di kelas enam ini menjadi juara. Menurutnya, berpuisi adalah salah satu caranya untuk menunjukkan ekspresi dengan bebas. “Merasa bebas dan merdeka saja dengan berpuisi dan di sini (MI Unggulan Nuris, Red) bakat saya jadi semakin terlatih,” terang Tito yang bercita-cita menjadi sutradara.

Sementara itu, Koordinator Ekstrakurikuler Sains MI Unggulan Nuris Jember, Muhammad Iqbal, menjelaskan, setiap siswa berhak memilih satu ekskul di bidang sains atau nonsains. Pihaknya selalu berinovasi untuk memetakan setiap minat dan bakat anak agar terus berkembang. “Tugas kami adalah untuk mengasah potensi mereka dan pada dasarnya anak-anak di sini (MI Unggulan Nuris, Red) sangat pintar-pintar. Ya, kami arahkan untuk bisa menemukan minat bakatnya,” papar Iqbal. (sil/c2/dwi)

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Kecil-kecil cabe rawit. Itulah julukan yang bisa disematkan pada siswa-siswi MI Unggulan Nuris Jember. Sebab, dalam kompetisi Pekan Olahraga, Matematika, IPA, dan Seni (Potensi) IX tingkat kabupaten di MTsN 2 Jember pada 25 sampai 26 Februari lalu, mereka kembali meraih juara dalam bidang yang berbeda-beda.

Alfiyan Yazid Al Bustomy berhasil membawa pulang trofi juara 1 dalam olimpiade Matematika. Hamdan Fahmi Wafa menorehkan prestasi sebagai juara 1 olimpiade IPA level satu, dan Hisyam Ramaditya mendapatkan juara 2 dalam olimpiade yang sama. Mereka semua adalah siswa MI Unggulan Nuris Jember dan masih duduk di bangku kelas III. Berbeda dengan Alfajri Tito Pradama yang menorehkan juara 2 dalam lomba puisi dalam kompetisi tersebut.

Rasa suka pada belajar membuat mereka tidak segan menghabiskan waktu untuk membaca buku, bercengkerama dengan mengerjakan soal-soal, hingga membuka Youtube sesekali untuk mempertajam referensi pengetahuan. Waktu bermain pun seolah hanya menjadi selingan kala lelah melanda. “Nggak pusing karena saya suka matematika,” ungkap Alfiyan, yang hobi bergelut dengan pelajaran matematika.

Di samping itu, peran orang tua dalam memberi dukungan dinilai sangat berarti bagi mereka. Fahmi mengungkapkan kebahagiaannya saat mendapatkan juara 1 dalam olimpiade IPA, karena bisa membanggakan orang tua dan almamaternya, MI Unggulan Nuris. “Orang tua saya juga memberi hadiah, membuat saya jadi tambah semangat belajar,” ucap Fahmi sembari tersenyum.

Seolah belajar adalah rutinitas yang menyenangkan, tidak membuat anak-anak itu hanya terpaku pada jadwal belajar di sekolah saja. Di rumah, belajar terus berlanjut seakan tidak ada beban untuk melakukannya. “Saya suka baca buku, kalau di rumah itu buku banyak. Saya juga ikut les setelah pulang sekolah,” kata Hisyam saat menceritakan kesehariannya.

MI Unggulan Nuris Jember tidak hanya mewadahi minat siswa-siswinya di bidang sains. Bidang kesenian seperti puisi juga ikut diperhatikan. Tito mengatakan, selain mengikuti ekstrakurikuler puisi setiap Sabtu, juga dibina secara personal menjelang pelaksanaan lomba. Kepiawaiannya membaca puisi membuat siapa pun yang mendengarkan terbawa masuk ke dalam ceritanya.

“Doa Serdadu Sebelum Berperang” adalah puisi yang berhasil menyeret Tito yang duduk di kelas enam ini menjadi juara. Menurutnya, berpuisi adalah salah satu caranya untuk menunjukkan ekspresi dengan bebas. “Merasa bebas dan merdeka saja dengan berpuisi dan di sini (MI Unggulan Nuris, Red) bakat saya jadi semakin terlatih,” terang Tito yang bercita-cita menjadi sutradara.

Sementara itu, Koordinator Ekstrakurikuler Sains MI Unggulan Nuris Jember, Muhammad Iqbal, menjelaskan, setiap siswa berhak memilih satu ekskul di bidang sains atau nonsains. Pihaknya selalu berinovasi untuk memetakan setiap minat dan bakat anak agar terus berkembang. “Tugas kami adalah untuk mengasah potensi mereka dan pada dasarnya anak-anak di sini (MI Unggulan Nuris, Red) sangat pintar-pintar. Ya, kami arahkan untuk bisa menemukan minat bakatnya,” papar Iqbal. (sil/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca