JEMBER, RADARJEMBER.ID – Peternak biasanya hanya memberikan pakan tanpa mempertimbangkan kebutuhan ternak. Di sisi lain, mereka menginginkan agar pertumbuhan ternaknya cepat dan waktu pemeliharaannya singkat. Padahal, kebutuhan asupan pakan yang tidak terpenuhi pada ternak secara kualitas dan kuantitas akan berakibat pada produktivitas yang rendah.
Hal inilah yang mendorong dosen dari Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelompok Ternak Limusin Jagir di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Kelompok ini memiliki kegiatan pemeliharan ternak sapi. Dengan jumlah anggota sekitar 16 orang, peternak yang tergabung dalam kelompok ini memiliki sapi antara satu sampai tiga ekor. Dan mereka hanya mengandalkan pakan seadanya untuk diberikan ke sapi-sapinya.
Ada tiga dosen Polije yang terjun langsung dalam program PKM tersebut. Mereka adalah Dr. Ir. Dadik Pantaya, MSi., IPU, sebagai ketua program, serta dua dosen lain yang menjadi anggota. Yakni Agus Hadi Praytino, SPt., MSc. dan Ir. Budi Prasetyo, S.Pt., MP., IPM. Program PKM ini dilaksanakan untuk mengenalkan penggunaan teknologi probiotik yeast pada pemeliharaan sapi.
Teknologi probiotik sebagai salah satu teknologi dalam usaha peternakan yang memanfaatkan mikroorganisme. Dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroorganisme alami yang ada di saluran pencernaan ternak. Pada program PKM ini para peternak diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi probiotik yeast, yang sebelumnya dilakukan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu dengan acara rencana kegiatan Progam PKM di kelompok.
Ketua Program PKM Dadik Pantaya menjelaskan, kegiatan ini telah dilakukan sejak awal Agustus 2021 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya, dilakukan monitoring dan evaluasi sampai November 2021.
Anggota Program PKM Budi Prasetyo menambahkan, selain transfer teknologi probiotik yeast, dalam Program PKM ini juga diberikan bantuan berupa mesin pencampur pakan. “Bantuan ini dimaksudkan untuk mendorong peternak agar lebih efisien waktu dalam mencampur pakan yang selama ini masih dilakukan secara manual,” jelasnya.
Sementara itu, Agus Hadi Prayitno, anggota lainnya, menuturkan, dengan adanya mesin pencampur pakan ini, diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk mengembangkan usaha peternakannya. Apalagi saat ini, mereka telah memiliki pengetahuan dan juga keterampilan dalam membuat pakan konsentrat dengan penambahan feed supplement yeast. “Sehingga dapat meningkatkan penghasilan peternak,” terangnya.
Lebih lanjut, program PKM ini disambut sangat baik oleh para peternak. Mereka terlihat antusias selama mengikuti pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan teknologi probiotik yeast tersebut. “Terima kasih kami sampaikan kepada Politeknik Negeri Jember yang telah menyelenggarakan program PKM ini. Kami sangat terbantu sekali,” tutur Suryanto.
Agus Hadi Prayitno menambahkan, untuk evaluasi dan pendampingan ke peternak di Kelompok Ternak Limusin Jagir, akan terus dilakukan.
“Progam PKM yang didanai dari sumber dana PNBP Politeknik Negeri Jember ini diharapkan dapat mengembangkan usaha peternakan yang dimiliki para ternak di Kemuning Lor tersebut,” pungkas Dadik Pantaya. (ika/rus)