LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Rendahnya nilai asesmen kompetensi minimum (AKM) literasi dasar pada anak, membuat LSM Mutiara Rindang bergerak untuk meningkatkan budaya literasi pada anak. Salah satunya, mendorong lembaga pendidikan dasar di Lumajang untuk menciptakan perpustakaan yang ramah anak.
Hal itu disampaikan Direktur LSM Mutiara Rindang Kuswanto dalam seminar dan pameran minat baca dan pembudayaan membaca di sekolah dasar. Acara ini diselenggarakan di kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Lumajang, Rabu (22/2) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh 100 kepala sekolah dan guru SD terdekat.
BACA JUGA: Perpusda Lumajang Uji Coba Pelayanan Tambahan
Kuswanto menilai, keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah dasar kurang diminati. Anak-anak sering tidak betah. Memang, pihak sekolah menyediakan satu ruang untuk perpustakaan. Namun, kadang terbengkalai. Padahal, ruang perpustakaan menjadi modal besar untuk meningkatkan minat baca dan literasi pada anak.
“Makanya kami mengundang seluruh guru SD untuk mengikuti kegiatan seminar dan pameran ini. Karena memang di sana kesadaran untuk menciptakan perpustakaan yang ramah anak ini bisa muncul. Anak-anak harus mendapatkan hak literasinya yang sesuai dengan usianya,” katanya.
Minimnya akses buku bermutu yang berjenjang membuat perpustakaan jarang diminati. Menurutnya, di usia anak-anak yang berada di jenjang sekolah dasar biasanya membutuhkan buku cerita atau buku bergambar. Sedangkan, kebanyakan buku-buku yang disediakan di perpustakaan cenderung kebanyakan tekstual.
“Untuk itu kami hadir ke Lumajang. Harapannya melalui kegiatan ini bisa terjalin kerjasama antara Mutiara Rindang dengan Pemkab Lumajang. Kita bersama-sama harus menciptakan lingkungan atau perpustakaan yang ramah anak. Sehingga minat baca dan budaya membaca itu bisa terus tumbuh,” tambahnya.
Selain menyelenggarakan seminar dan pameran untuk seluruh guru dan kepala SD se-Lumajang, LSM ini juga memberikan bantuan berupa buku cerita yang menarik untuk sekolah dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) terpilih. (*)
Reporter: Atieqson Mar Iqbal
Editor : Mahrus Sholih