JEMBER, RADARJEMBER.ID – Karya siswa SMA Nuris Jember terus mewarnai berbagai event ataupun olimpiade di level nasional. Terbaru, ada Tegar Ramadani, Deli Annisa Virca, dan M Nidhor Fairuza. Ketiga siswa ini sukses menyabet juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) ELCCO yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Udayana Bali, 22 Maret lalu.
Dalam lomba tersebut, mereka membawakan hasil penelitian berjudul Triple Power of Tapal Kuda (Tipotaku) yang mengulas tentang potensi limbah di sekitar wilayah Tapal Kuda (Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo).
Dalam penelitiannya, mereka mengombinasikan tiga jenis limbah yang menjadi salah satu komoditas utama di sekitar wilayah Tapal Kuda. Yakni batang tembakau, ampas tebu, dan kulit kakao. Hasilnya, ketiga limbah tersebut sukses diubah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan (bioetanol) dengan kadar etanol yang nyaris sempurna, mencapai 92,75 persen.
Menurut ketiga siswa tersebut, penelitian itu sebenarnya merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian terdahulu. “Bedanya, kami menambahkan kombinasi limbah dari yang sebelumnya dua jenis, menjadi tiga jenis. Hasilnya, etanol yang dihasilkan cukup tinggi,” jelas Nidhor Fairuza, salah satu anggota tim.
Selain itu, pengembangan penelitian juga mereka lakukan saat berada di laboratorium. Dari 100 gram sampel yang diteliti itu berasal dari tiga jenis limbah tersebut dengan takaran masing-masing 33 persen. “Kami juga tambahkan proses pemisahan air yang berulang (destilasi ganda, Red). Jadi, kadar airnya saat itu hanya dua persen. Selebihnya merupakan kadar etanol, makanya ketemu cukup tinggi,” tambah Nidhor.
Mengenai konsep penelitian dengan menggunakan pendekatan wilayah itu, Tegar Ramadani, Ketua Tim Penelitian LKTIN ELCCO itu, menjelaskan, potensi limbah dari berbagai komoditas unggulan di sekitar Tapal Kuda, termasuk Jember, dinilainya cukup besar. Bahkan sangat mudah ditemui.
Namun, potensi itu selama ini kurang begitu dilirik. Baik oleh pemerintah maupun oleh pengusaha atau pabrikan besar. Karenanya, ia bersama tim, selaku tim peneliti muda, mengaku sangat menyayangkan. “Kalau potensi limbah ini bisa terkelola dengan baik, dan limbah bisa terkelola dengan bijak, maka bisa menjadi sumber energi alternatif, sekaligus menggerakkan perekonomian,” jelas Tegar.