22.1 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Mampu Bertahan dari Badai Pandemi

PT Mitratani Dua Tujuh Tetap Pekerjakan Ribuan Karyawan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PT Mitra Tani Dua Tujuh menjadi salah satu perusahaan di Jember yang mampu bertahan dari badai pandemi. Meski terjadi penurunan penjualan, namun perusahaan yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, itu tak sampai merumahkan pekerjanya. Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel berkunjung ke PT Mitratani Dua Tujuh, kemarin (18/3).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kunjungan tersebut diwarnai dengan hujan yang cukup deras. Meski begitu, derasnya hujan tak menghalangi para petugas di PT Mitratani Dua Tujuh beraktivitas. Mereka tetap telaten menunggu tamu sembari menyiapkan beberapa payung. Tak berselang lama, rombongan yang dinanti pun datang. Petugas cukup sigap menyambut mereka.

Mobil putih terlihat sampai lebih dulu. Dari kejauhan, Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman keluar dari kendaraan. Menyusul di belakangnya, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya. Beberapa politisi juga turut dalam rombongan itu. Di antaranya, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansah, Anggota DPRD Jember David Handoko Seto, dan Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghofur.

Mobile_AP_Rectangle 2

Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya datang ke Jember untuk melaksanakan kunjungan kerja (kunker), kemarin (18/3). Sebelumnya, mantan Menteri Perdagangan Indonesia itu singgah di beberapa titik. Salah satunya di Pendapa Wahyawibawagraha untuk bertegur sapa dengan Bupati dan Wakil Bupati Jember. Selanjutnya, bergeser ke PT Mitratani Dua Tujuh.

Pada kesempatan itu, Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono memaparkan beberapa hal terkait dengan kinerja perusahaannya. Kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh telah berdiri sejak 1994 lalu. Dalam perjalanannya, telah banyak produk yang dihasilkan. Di antaranya adalah edamame, edatsuki, mukimame, okura whole, okura coin, buncis, sweet potato, dan jusme.

Untung menjelaskan, dalam catatan perjalanannya, perusahaan itu juga mengalami jatuh bangun. Paling parah terjadi mulai 2000 hingga 2004 lalu. Sebab, kala itu banyak gaji karyawan yang sampai terserap untuk biaya produksi. “Beruntung, perusahaan mulai berkembang pada 2010. Ekspor dan penyerapan tenaga kerja sangat baik,” paparnya.

BENTUK APRESIASI: Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel (tengah) menyerahkan cendera mata kepada Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono (kanan). Bupati Jember Hendy Siswanto (kiri) menyaksikan penyerahan cendera mata tersebut.

Diakuinya, pandemi korona cukup berdampak pada perusahaannya. Penjualan juga mengalami penurunan. Namun demikian, pihaknya tak sampai melakukan PHK terhadap satu pekerja sekalipun. “Kami masih bisa mengaver dengan berbagai cara,” terangnya.
Menurut Untung, PT Mitratani Dua Tujuh telah mempekerjakan hampir 10 ribu karyawan setiap tahunnya. Persisnya, sebanyak 9.510 pekerja. Jumlah tersebut terdiri atas 410 karyawan serta 9.100 pekerja pabrik dan tanaman. Untuk ekspor, Untung memaparkan, pihaknya telah berhasil menjadi penyuplai edamame ke beberapa negara seperti Jepang, Belanda, Australia, Afrika, dan Amerika Serikat. “Kalau untuk lokal, kami kerap melakukan pengiriman ke Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatera,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Untung menegaskan, hal tersebut belum sepenuhnya bisa dikatakan baik. Sebab, pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. “Jika ada kerja sama yang baik, tentu kami bisa menambah jumlah karyawan dan meningkatkan kualitas produk,” urainya.

Kerja sama itu diharapkan juga mampu menekan angka pengangguran, serta bersaing di mancanegara sebagai salah satu eksportir edamame.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi upaya pihak PT Mitratani Dua Tujuh. Menurut dia, Jember masih memiliki 280 ribu warga miskin dan 57 ribu di antaranya pengangguran. “Jadi, perlu ada kolaborasi dan pengembangan bersama dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelas Hendy.

Terlebih, kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh merupakan satu-satunya penghasil edamame. Pemerintah daerah bisa memiliki tempat untuk nantinya dimanfaatkan bersama. “Jadi, ini peluang bagus. Nantinya, harus ada pelatihan dan promosi yang lebih baik lagi,” terangnya.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel sependapat dengan Hendy. Dia berkata, PT Mitratani Dua Tujuh memang harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Tentu ada aset atau lahan pemkab yang cukup luas dan bisa menjadi potensi untuk dikembangkan. “Harapannya, bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam mengekspor edamame,” ucapnya.

Selain itu, Gobel juga berharap, PT Mitratani Dua Tujuh tak hanya berfokus pada ekspor. Menurut dia, akan lebih baik lagi jika bisa menggantikan posisi penyuplai kacang di Indonesia dengan menggunakan edamame. “Coba bayangkan, Indonesia berton-ton impor kacang dari luar untuk membuat jajanan yang terbuat dari kacang, lalu kembali diedarkan. Saya kira ini bisa menjadi peluang,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PT Mitra Tani Dua Tujuh menjadi salah satu perusahaan di Jember yang mampu bertahan dari badai pandemi. Meski terjadi penurunan penjualan, namun perusahaan yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, itu tak sampai merumahkan pekerjanya. Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel berkunjung ke PT Mitratani Dua Tujuh, kemarin (18/3).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kunjungan tersebut diwarnai dengan hujan yang cukup deras. Meski begitu, derasnya hujan tak menghalangi para petugas di PT Mitratani Dua Tujuh beraktivitas. Mereka tetap telaten menunggu tamu sembari menyiapkan beberapa payung. Tak berselang lama, rombongan yang dinanti pun datang. Petugas cukup sigap menyambut mereka.

Mobil putih terlihat sampai lebih dulu. Dari kejauhan, Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman keluar dari kendaraan. Menyusul di belakangnya, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya. Beberapa politisi juga turut dalam rombongan itu. Di antaranya, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansah, Anggota DPRD Jember David Handoko Seto, dan Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghofur.

Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya datang ke Jember untuk melaksanakan kunjungan kerja (kunker), kemarin (18/3). Sebelumnya, mantan Menteri Perdagangan Indonesia itu singgah di beberapa titik. Salah satunya di Pendapa Wahyawibawagraha untuk bertegur sapa dengan Bupati dan Wakil Bupati Jember. Selanjutnya, bergeser ke PT Mitratani Dua Tujuh.

Pada kesempatan itu, Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono memaparkan beberapa hal terkait dengan kinerja perusahaannya. Kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh telah berdiri sejak 1994 lalu. Dalam perjalanannya, telah banyak produk yang dihasilkan. Di antaranya adalah edamame, edatsuki, mukimame, okura whole, okura coin, buncis, sweet potato, dan jusme.

Untung menjelaskan, dalam catatan perjalanannya, perusahaan itu juga mengalami jatuh bangun. Paling parah terjadi mulai 2000 hingga 2004 lalu. Sebab, kala itu banyak gaji karyawan yang sampai terserap untuk biaya produksi. “Beruntung, perusahaan mulai berkembang pada 2010. Ekspor dan penyerapan tenaga kerja sangat baik,” paparnya.

BENTUK APRESIASI: Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel (tengah) menyerahkan cendera mata kepada Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono (kanan). Bupati Jember Hendy Siswanto (kiri) menyaksikan penyerahan cendera mata tersebut.

Diakuinya, pandemi korona cukup berdampak pada perusahaannya. Penjualan juga mengalami penurunan. Namun demikian, pihaknya tak sampai melakukan PHK terhadap satu pekerja sekalipun. “Kami masih bisa mengaver dengan berbagai cara,” terangnya.
Menurut Untung, PT Mitratani Dua Tujuh telah mempekerjakan hampir 10 ribu karyawan setiap tahunnya. Persisnya, sebanyak 9.510 pekerja. Jumlah tersebut terdiri atas 410 karyawan serta 9.100 pekerja pabrik dan tanaman. Untuk ekspor, Untung memaparkan, pihaknya telah berhasil menjadi penyuplai edamame ke beberapa negara seperti Jepang, Belanda, Australia, Afrika, dan Amerika Serikat. “Kalau untuk lokal, kami kerap melakukan pengiriman ke Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatera,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Untung menegaskan, hal tersebut belum sepenuhnya bisa dikatakan baik. Sebab, pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. “Jika ada kerja sama yang baik, tentu kami bisa menambah jumlah karyawan dan meningkatkan kualitas produk,” urainya.

Kerja sama itu diharapkan juga mampu menekan angka pengangguran, serta bersaing di mancanegara sebagai salah satu eksportir edamame.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi upaya pihak PT Mitratani Dua Tujuh. Menurut dia, Jember masih memiliki 280 ribu warga miskin dan 57 ribu di antaranya pengangguran. “Jadi, perlu ada kolaborasi dan pengembangan bersama dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelas Hendy.

Terlebih, kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh merupakan satu-satunya penghasil edamame. Pemerintah daerah bisa memiliki tempat untuk nantinya dimanfaatkan bersama. “Jadi, ini peluang bagus. Nantinya, harus ada pelatihan dan promosi yang lebih baik lagi,” terangnya.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel sependapat dengan Hendy. Dia berkata, PT Mitratani Dua Tujuh memang harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Tentu ada aset atau lahan pemkab yang cukup luas dan bisa menjadi potensi untuk dikembangkan. “Harapannya, bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam mengekspor edamame,” ucapnya.

Selain itu, Gobel juga berharap, PT Mitratani Dua Tujuh tak hanya berfokus pada ekspor. Menurut dia, akan lebih baik lagi jika bisa menggantikan posisi penyuplai kacang di Indonesia dengan menggunakan edamame. “Coba bayangkan, Indonesia berton-ton impor kacang dari luar untuk membuat jajanan yang terbuat dari kacang, lalu kembali diedarkan. Saya kira ini bisa menjadi peluang,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PT Mitra Tani Dua Tujuh menjadi salah satu perusahaan di Jember yang mampu bertahan dari badai pandemi. Meski terjadi penurunan penjualan, namun perusahaan yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, itu tak sampai merumahkan pekerjanya. Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel berkunjung ke PT Mitratani Dua Tujuh, kemarin (18/3).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kunjungan tersebut diwarnai dengan hujan yang cukup deras. Meski begitu, derasnya hujan tak menghalangi para petugas di PT Mitratani Dua Tujuh beraktivitas. Mereka tetap telaten menunggu tamu sembari menyiapkan beberapa payung. Tak berselang lama, rombongan yang dinanti pun datang. Petugas cukup sigap menyambut mereka.

Mobil putih terlihat sampai lebih dulu. Dari kejauhan, Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman keluar dari kendaraan. Menyusul di belakangnya, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya. Beberapa politisi juga turut dalam rombongan itu. Di antaranya, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansah, Anggota DPRD Jember David Handoko Seto, dan Ketua DPD Partai Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghofur.

Seperti diketahui, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel beserta jajarannya datang ke Jember untuk melaksanakan kunjungan kerja (kunker), kemarin (18/3). Sebelumnya, mantan Menteri Perdagangan Indonesia itu singgah di beberapa titik. Salah satunya di Pendapa Wahyawibawagraha untuk bertegur sapa dengan Bupati dan Wakil Bupati Jember. Selanjutnya, bergeser ke PT Mitratani Dua Tujuh.

Pada kesempatan itu, Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono memaparkan beberapa hal terkait dengan kinerja perusahaannya. Kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh telah berdiri sejak 1994 lalu. Dalam perjalanannya, telah banyak produk yang dihasilkan. Di antaranya adalah edamame, edatsuki, mukimame, okura whole, okura coin, buncis, sweet potato, dan jusme.

Untung menjelaskan, dalam catatan perjalanannya, perusahaan itu juga mengalami jatuh bangun. Paling parah terjadi mulai 2000 hingga 2004 lalu. Sebab, kala itu banyak gaji karyawan yang sampai terserap untuk biaya produksi. “Beruntung, perusahaan mulai berkembang pada 2010. Ekspor dan penyerapan tenaga kerja sangat baik,” paparnya.

BENTUK APRESIASI: Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel (tengah) menyerahkan cendera mata kepada Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Untung Mulyono (kanan). Bupati Jember Hendy Siswanto (kiri) menyaksikan penyerahan cendera mata tersebut.

Diakuinya, pandemi korona cukup berdampak pada perusahaannya. Penjualan juga mengalami penurunan. Namun demikian, pihaknya tak sampai melakukan PHK terhadap satu pekerja sekalipun. “Kami masih bisa mengaver dengan berbagai cara,” terangnya.
Menurut Untung, PT Mitratani Dua Tujuh telah mempekerjakan hampir 10 ribu karyawan setiap tahunnya. Persisnya, sebanyak 9.510 pekerja. Jumlah tersebut terdiri atas 410 karyawan serta 9.100 pekerja pabrik dan tanaman. Untuk ekspor, Untung memaparkan, pihaknya telah berhasil menjadi penyuplai edamame ke beberapa negara seperti Jepang, Belanda, Australia, Afrika, dan Amerika Serikat. “Kalau untuk lokal, kami kerap melakukan pengiriman ke Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatera,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Untung menegaskan, hal tersebut belum sepenuhnya bisa dikatakan baik. Sebab, pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. “Jika ada kerja sama yang baik, tentu kami bisa menambah jumlah karyawan dan meningkatkan kualitas produk,” urainya.

Kerja sama itu diharapkan juga mampu menekan angka pengangguran, serta bersaing di mancanegara sebagai salah satu eksportir edamame.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi upaya pihak PT Mitratani Dua Tujuh. Menurut dia, Jember masih memiliki 280 ribu warga miskin dan 57 ribu di antaranya pengangguran. “Jadi, perlu ada kolaborasi dan pengembangan bersama dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelas Hendy.

Terlebih, kata dia, PT Mitratani Dua Tujuh merupakan satu-satunya penghasil edamame. Pemerintah daerah bisa memiliki tempat untuk nantinya dimanfaatkan bersama. “Jadi, ini peluang bagus. Nantinya, harus ada pelatihan dan promosi yang lebih baik lagi,” terangnya.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel sependapat dengan Hendy. Dia berkata, PT Mitratani Dua Tujuh memang harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Tentu ada aset atau lahan pemkab yang cukup luas dan bisa menjadi potensi untuk dikembangkan. “Harapannya, bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam mengekspor edamame,” ucapnya.

Selain itu, Gobel juga berharap, PT Mitratani Dua Tujuh tak hanya berfokus pada ekspor. Menurut dia, akan lebih baik lagi jika bisa menggantikan posisi penyuplai kacang di Indonesia dengan menggunakan edamame. “Coba bayangkan, Indonesia berton-ton impor kacang dari luar untuk membuat jajanan yang terbuat dari kacang, lalu kembali diedarkan. Saya kira ini bisa menjadi peluang,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca