ANTIROGO, Radar Jember – MA Unggulan Nuris Jember terus melanjutkan tradisi prestasi cemerlang di ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Dalam ajang dua tahunan ini, siswa MA Unggulan Nuris memborong piala dari berbagai cabang lomba tingkat kabupaten dan bersiap berjuang di Jombang dalam ajang Porseni 2021 tingkat Provinsi Jawa Timur yang sedang berlangsung pada Februari ini.
Setelah dominasi kejuaraan Porseni 2021 tingkat Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) 2 dengan total 14 piala, kini siswa MA Unggulan Nuris Jember merebut tujuh piala di tingkat Kabupaten Jember, yang dilaksanakan di MAN 1 Jember pada 13 Desember lalu.
Juara 1 pidato bahasa Inggris diraih oleh Zaky Fahmi Humaidi dari kelas XI PK 1. Sementara itu, juara 1 pidato bahasa Arab oleh Royhan Afthon Syadida dari kelas XII PK 1. Kemudian, juara 1 musabaqah fahmil Quran oleh M Nadhif Samsul Ulum dari kelas XII PK 4, M Royhan Maulana dari kelas XII PK 4, dan Huri Dewi Rizkiyatul Amaliyah dari kelas XII PK 4.
Disusul juara 3 musabaqah hifdzil Quran 10 juz oleh Muh Farhan Rahardian dari kelas XI PK 4. Kemudian, juara 2 kaligrafi kontemporer oleh Hakim Anshar A kelas XI PK 1. Juara 3 cipta-baca puisi kandungan Alquran oleh Dinan Farah Sairina dari kelas X PK 2. Juara 3 singer kategori putri oleh Friska Triana NS kelas XI PK 1.
Kepala MA Unggulan Nuris Jember Ning Balqis Al Humairo turut mengapresiasi atas capaian prestasi segenap siswa terbaiknya. “Kami selalu bersyukur dan bangga kepada siswa yang meraih prestasi. Saya ucapkan selamat dan sukses. Semoga membawa berkah. Dan ingat, tetap jaga semangat untuk mempersiapkan diri ke tingkat provinsi yang akan dilaksanakan di Jombang,” katanya.
Selain itu, dirinya juga selalu siap mendukung setiap bakat dan minat yang dimiliki siswa. Mulai dari bakat di bidang akademik, olahraga, hingga kesenian. “Kami fasilitasi dengan pembinaan intensif, pembinaan ekstrakurikuler, dan tentu guru-guru yang kami hadirkan juga yang berpengalaman kompetisi dan juara,” imbuhnya.
Zaky Fahmi Humaidi, peraih juara 1 pidato bahasa Inggris, mengakui dirinya memang sudah langganan mendapat juara. Namun, dia merasa tak boleh puas akan capaiannya. Apalagi, dia memang menyukai public speaking. Tentu harus terus dilatih dan ditekuni.
Zaky mengatakan, bakat yang dia miliki tersebut juga tak akan berkembang jika tidak dipupuk dengan banyak latihan. Beruntung baginya, sebab lembaga pendidikan tempat dia mencari ilmu itu memberikan kebebasan serta fasilitas belajar sesuai yang ia butuhkan dalam mengasah skill itu. “Saya punya ruang gerak yang luas jika belajar di sini, dan saya bangga bisa mengharumkan nama sekolah juga orang tua di rumah,” tutur Zaky.
Begitu juga dengan Royhan Afthon Syadida, pemenang lomba pidato bahasa Arab ini mengaku dirinya mulai menyukai bahasa Arab sejak menjadi santri di Ponpes Nuris Jember. Bahasa Arab sudah layaknya menjadi makanan sehari-hari baginya. Di pesantren, sekolah, juga dalam ekstrakurikuler. Itulah yang membuat Royhan terus bersemangat meraih juara dalam setiap lomba yang dia ikuti. “Tinggal menambahi dengan belajar sendiri, belajar untuk perform, karena di sini sudah menjadi kebiasaan, harus belajar bahasa Arab di pondok, dan di sekolah juga ada guru yang membimbing,” sebutnya.
Sedangkan Dinan Farah Sairina menyebut, keberhasilannya itu tentu bukan hanya berkat dirinya. Ada peran guru dan dukungan orang tua yang selalu menyertai setiap usahnya. Apalagi, cipta-baca puisi ini tak sekadar seni mengolah kata, namun juga menyelaraskan kalimat demi kalimat, bait demi bait sesuai dengan makna ayat Alquran yang ia pilih.
“Saya perlu banyak membaca. Selain itu, juga harus bisa menjiwai puisi yang saya ciptakan. Oleh karena itu, saya sangat senang karena guru-guru di sekolah ini sangat sabar membimbing saya, mengoreksi dan menilai puisi saya sampai menjadi bagus dan sesuai dengan makna ayat-Nya,” tutupnya. (kl/del/c2/lin)