27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Fakultas Dakwah UIN KHAS Siapkan Generasi Kreatif dan Handal

Gelar Seminar Inovasi Dakwah di Era Digital

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Era transformasi digital terjadi begitu cepat dalam kehidupan masyarakat. Disusul dengan wabah pandemi Covid-19 yang turut mendukung masa tersebut, seakan menuntut seluruh kegiatan sehari-hari tak bisa lepas dari teknologi digital.

Lembaga pendidikan yang juga berperan sebagai pusat kajian atau referensi bagi masyarakat luas, tentu harus memiliki terobosan baru untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember berupaya menyiapkan generasi yang kreatif dan mampu menjawab tantangan di era tersebut melalui seminar nasional yang mengangkat tema “Inovasi dakwah di era digital”.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dengan menggandeng pemateri yang profesional di bidangnya, seminar yang digelar secara hibrid atau daring dan luring itu dibukan untuk umum. Pemateri tersebut antara lain Ketua MUI pusat Kiai Haji Muhammad Cholil Nafis, Direktur Pascasarjana Surabaya dan Dewan Pakar Bidang Dakwah MUI Jawa Timur, serta Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid.

Dekan Fakultas Dakwah Prof Dr Ahidul Asror menjelaskan, inovasi yang dimaksud dalam seminar kali ini merupakan upaya serius untuk mengerahkan kemampuan mahasiswa secara maksimal, dan mencari pembaruan dalam melaksanakan kegiatan transformasi Islam. Inovasi tersebut dirancang secara sedemikian rupa, dan tentunya sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga, memberi kemudahan dan dapat hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat.

“Nah kita sebagai Fakultas Dakwah yang bertugas mengembangkan keilmuan ini, tentu berkepentingan untuk membekali mahasiswa khususnya, masyarakat luas pada umumnya, tentang bagaimana cara mentransformasikan Islam di dalam kehidupan sosial di era serba digital ini,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Di era keterbukaan yang juga sekaligus tsunami informasi ini, dakwah Islam harus mampu bersaing, dan tampil lebih baik dari informasi pada umumnya agar dapat tetap mendapat ruang di benak masyarakat. Apalagi, konten dalam teknologi digital hari ini banyak mempengaruhi pola hidup dan pemikiran banyak orang.
“Banyak persoalan-persoalan yang ditemui di dalam jaringan sosial dalam kehidupan ini, antara lain karena ciri dari masyarakat yang terbuka ini, kehidupannya itu banyak dipengaruhi bahkan mungkin bergantung kepada jaringan informasi digital dan teknologi komunikasi,” imbuhnya.

Meski dilakukan sebagian peserta memgukuti secara daring, namun tetap akan dilakukan follow up untuk benar-benar memastikan bahwa materi terserap dengan baik, dan diimplementasikan dalam kehidupan sosial.

“Memang ini dibatasi hari ini, tapi kami memberikan follow up kepada mahasiswa, seperti program tugas, kemudian nanti juga dalam kurikulum perkuliahan yang kita kembangkan di fakultas dakwah, jadi ini akan berkelanjutan,” pungkasnya.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Era transformasi digital terjadi begitu cepat dalam kehidupan masyarakat. Disusul dengan wabah pandemi Covid-19 yang turut mendukung masa tersebut, seakan menuntut seluruh kegiatan sehari-hari tak bisa lepas dari teknologi digital.

Lembaga pendidikan yang juga berperan sebagai pusat kajian atau referensi bagi masyarakat luas, tentu harus memiliki terobosan baru untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember berupaya menyiapkan generasi yang kreatif dan mampu menjawab tantangan di era tersebut melalui seminar nasional yang mengangkat tema “Inovasi dakwah di era digital”.

Dengan menggandeng pemateri yang profesional di bidangnya, seminar yang digelar secara hibrid atau daring dan luring itu dibukan untuk umum. Pemateri tersebut antara lain Ketua MUI pusat Kiai Haji Muhammad Cholil Nafis, Direktur Pascasarjana Surabaya dan Dewan Pakar Bidang Dakwah MUI Jawa Timur, serta Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid.

Dekan Fakultas Dakwah Prof Dr Ahidul Asror menjelaskan, inovasi yang dimaksud dalam seminar kali ini merupakan upaya serius untuk mengerahkan kemampuan mahasiswa secara maksimal, dan mencari pembaruan dalam melaksanakan kegiatan transformasi Islam. Inovasi tersebut dirancang secara sedemikian rupa, dan tentunya sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga, memberi kemudahan dan dapat hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat.

“Nah kita sebagai Fakultas Dakwah yang bertugas mengembangkan keilmuan ini, tentu berkepentingan untuk membekali mahasiswa khususnya, masyarakat luas pada umumnya, tentang bagaimana cara mentransformasikan Islam di dalam kehidupan sosial di era serba digital ini,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Di era keterbukaan yang juga sekaligus tsunami informasi ini, dakwah Islam harus mampu bersaing, dan tampil lebih baik dari informasi pada umumnya agar dapat tetap mendapat ruang di benak masyarakat. Apalagi, konten dalam teknologi digital hari ini banyak mempengaruhi pola hidup dan pemikiran banyak orang.
“Banyak persoalan-persoalan yang ditemui di dalam jaringan sosial dalam kehidupan ini, antara lain karena ciri dari masyarakat yang terbuka ini, kehidupannya itu banyak dipengaruhi bahkan mungkin bergantung kepada jaringan informasi digital dan teknologi komunikasi,” imbuhnya.

Meski dilakukan sebagian peserta memgukuti secara daring, namun tetap akan dilakukan follow up untuk benar-benar memastikan bahwa materi terserap dengan baik, dan diimplementasikan dalam kehidupan sosial.

“Memang ini dibatasi hari ini, tapi kami memberikan follow up kepada mahasiswa, seperti program tugas, kemudian nanti juga dalam kurikulum perkuliahan yang kita kembangkan di fakultas dakwah, jadi ini akan berkelanjutan,” pungkasnya.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Era transformasi digital terjadi begitu cepat dalam kehidupan masyarakat. Disusul dengan wabah pandemi Covid-19 yang turut mendukung masa tersebut, seakan menuntut seluruh kegiatan sehari-hari tak bisa lepas dari teknologi digital.

Lembaga pendidikan yang juga berperan sebagai pusat kajian atau referensi bagi masyarakat luas, tentu harus memiliki terobosan baru untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember berupaya menyiapkan generasi yang kreatif dan mampu menjawab tantangan di era tersebut melalui seminar nasional yang mengangkat tema “Inovasi dakwah di era digital”.

Dengan menggandeng pemateri yang profesional di bidangnya, seminar yang digelar secara hibrid atau daring dan luring itu dibukan untuk umum. Pemateri tersebut antara lain Ketua MUI pusat Kiai Haji Muhammad Cholil Nafis, Direktur Pascasarjana Surabaya dan Dewan Pakar Bidang Dakwah MUI Jawa Timur, serta Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid.

Dekan Fakultas Dakwah Prof Dr Ahidul Asror menjelaskan, inovasi yang dimaksud dalam seminar kali ini merupakan upaya serius untuk mengerahkan kemampuan mahasiswa secara maksimal, dan mencari pembaruan dalam melaksanakan kegiatan transformasi Islam. Inovasi tersebut dirancang secara sedemikian rupa, dan tentunya sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga, memberi kemudahan dan dapat hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat.

“Nah kita sebagai Fakultas Dakwah yang bertugas mengembangkan keilmuan ini, tentu berkepentingan untuk membekali mahasiswa khususnya, masyarakat luas pada umumnya, tentang bagaimana cara mentransformasikan Islam di dalam kehidupan sosial di era serba digital ini,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Di era keterbukaan yang juga sekaligus tsunami informasi ini, dakwah Islam harus mampu bersaing, dan tampil lebih baik dari informasi pada umumnya agar dapat tetap mendapat ruang di benak masyarakat. Apalagi, konten dalam teknologi digital hari ini banyak mempengaruhi pola hidup dan pemikiran banyak orang.
“Banyak persoalan-persoalan yang ditemui di dalam jaringan sosial dalam kehidupan ini, antara lain karena ciri dari masyarakat yang terbuka ini, kehidupannya itu banyak dipengaruhi bahkan mungkin bergantung kepada jaringan informasi digital dan teknologi komunikasi,” imbuhnya.

Meski dilakukan sebagian peserta memgukuti secara daring, namun tetap akan dilakukan follow up untuk benar-benar memastikan bahwa materi terserap dengan baik, dan diimplementasikan dalam kehidupan sosial.

“Memang ini dibatasi hari ini, tapi kami memberikan follow up kepada mahasiswa, seperti program tugas, kemudian nanti juga dalam kurikulum perkuliahan yang kita kembangkan di fakultas dakwah, jadi ini akan berkelanjutan,” pungkasnya.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca