21 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Nyaris Sempurna, Skor TOEFL ITP Dua Siswa SMA Nuris Jember Capai 637

Prestasi bukan hanya soal juara lomba. Pencapaian yang diraih melalui tes juga bagian dari prestasi. Seperti capaian dua siswa SMA Nuris dalam tes TOEFL ITP dengan skor sangat mengagumkan.

Mobile_AP_Rectangle 1

Kebiasaan remaja 17 tahun itu sudah melekat sejak rasa penasarannya muncul untuk mempelajari bahasa Inggris. Saat memasuki SMA Nuris, Ferdy merasa lebih fokus mendalaminya lagi. Potensinya semakin terasah dengan program dan fasilitas yang menunjang. Dia bergabung dalam kegiatan ekstrakulikuler kelas TOEFL setiap Senin hingga Kamis, sepulang sekolah.

Pada jam istirahat, dia lebih suka melaluinya di perpustakaan atau lab bahasa. Menyalurkan hobinya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, alih-alih bermain dan membeli jajan. Fasilitas yang disediakan bisa diakses oleh siswa SMA Nuris. “Suasananya (SMA Nuris, Red) sangat mendukung, ada speaker dan headphone yang biasanya saya pakai kalau jam istirahat buat mendengarkan apa saja soal bahasa Inggris,” ungkapnya semringah.

Tiada hari tanpa bahasa Inggris. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan siswa SMA Nuris tersebut. Cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terpatri dalam setiap ucapan dan tindakan. Dengan modal TOEFL yang mendekati sempurna, Ferdy ingin menggunakannya sebagai modal mencari beasiswa kuliah ke luar negeri, nantinya. Atau setidaknya kuliah jurusan hubungan internasional (HI) kampus negeri di Indonesia dengan beasiswa.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia menceritakan bagaimana guru-guru dan ustad di pondoknya, Nuris, yang terus memberikan motivasi. Sehingga, membuat pencapaian dan prestasi yang diraih siswa tidak tanggung-tanggung. “Apa yang saya lakukan ini juga untuk membahagiakan orang tua, membuat mereka bangga. Dulu orang tua yang mengarahkan saya untuk bersekolah di sini (SMA Nuris, Red),” tutur Ferdy. (ika/c2/nur)

- Advertisement -

Kebiasaan remaja 17 tahun itu sudah melekat sejak rasa penasarannya muncul untuk mempelajari bahasa Inggris. Saat memasuki SMA Nuris, Ferdy merasa lebih fokus mendalaminya lagi. Potensinya semakin terasah dengan program dan fasilitas yang menunjang. Dia bergabung dalam kegiatan ekstrakulikuler kelas TOEFL setiap Senin hingga Kamis, sepulang sekolah.

Pada jam istirahat, dia lebih suka melaluinya di perpustakaan atau lab bahasa. Menyalurkan hobinya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, alih-alih bermain dan membeli jajan. Fasilitas yang disediakan bisa diakses oleh siswa SMA Nuris. “Suasananya (SMA Nuris, Red) sangat mendukung, ada speaker dan headphone yang biasanya saya pakai kalau jam istirahat buat mendengarkan apa saja soal bahasa Inggris,” ungkapnya semringah.

Tiada hari tanpa bahasa Inggris. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan siswa SMA Nuris tersebut. Cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terpatri dalam setiap ucapan dan tindakan. Dengan modal TOEFL yang mendekati sempurna, Ferdy ingin menggunakannya sebagai modal mencari beasiswa kuliah ke luar negeri, nantinya. Atau setidaknya kuliah jurusan hubungan internasional (HI) kampus negeri di Indonesia dengan beasiswa.

Dia menceritakan bagaimana guru-guru dan ustad di pondoknya, Nuris, yang terus memberikan motivasi. Sehingga, membuat pencapaian dan prestasi yang diraih siswa tidak tanggung-tanggung. “Apa yang saya lakukan ini juga untuk membahagiakan orang tua, membuat mereka bangga. Dulu orang tua yang mengarahkan saya untuk bersekolah di sini (SMA Nuris, Red),” tutur Ferdy. (ika/c2/nur)

Kebiasaan remaja 17 tahun itu sudah melekat sejak rasa penasarannya muncul untuk mempelajari bahasa Inggris. Saat memasuki SMA Nuris, Ferdy merasa lebih fokus mendalaminya lagi. Potensinya semakin terasah dengan program dan fasilitas yang menunjang. Dia bergabung dalam kegiatan ekstrakulikuler kelas TOEFL setiap Senin hingga Kamis, sepulang sekolah.

Pada jam istirahat, dia lebih suka melaluinya di perpustakaan atau lab bahasa. Menyalurkan hobinya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, alih-alih bermain dan membeli jajan. Fasilitas yang disediakan bisa diakses oleh siswa SMA Nuris. “Suasananya (SMA Nuris, Red) sangat mendukung, ada speaker dan headphone yang biasanya saya pakai kalau jam istirahat buat mendengarkan apa saja soal bahasa Inggris,” ungkapnya semringah.

Tiada hari tanpa bahasa Inggris. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan siswa SMA Nuris tersebut. Cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terpatri dalam setiap ucapan dan tindakan. Dengan modal TOEFL yang mendekati sempurna, Ferdy ingin menggunakannya sebagai modal mencari beasiswa kuliah ke luar negeri, nantinya. Atau setidaknya kuliah jurusan hubungan internasional (HI) kampus negeri di Indonesia dengan beasiswa.

Dia menceritakan bagaimana guru-guru dan ustad di pondoknya, Nuris, yang terus memberikan motivasi. Sehingga, membuat pencapaian dan prestasi yang diraih siswa tidak tanggung-tanggung. “Apa yang saya lakukan ini juga untuk membahagiakan orang tua, membuat mereka bangga. Dulu orang tua yang mengarahkan saya untuk bersekolah di sini (SMA Nuris, Red),” tutur Ferdy. (ika/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca