JEMBER, RADARJEMBER.ID – Membangun jiwa entrepreneurship merupakan jawaban untuk menghadapi era milenial. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyajikan mata kuliah kewirausahaan yang wajib diprogram oleh mahasiswa. Mata kuliah kewirausahaan merupakan bagian dari program akselerasi UMM PASTI, yakni Pasti Lulus Empat Tahun, Pasti Bekerja, dan Pasti Mandiri. Program ini ditujukan untuk memersiapkan mahasiswa setelah lulus.
Untuk mewujudkan semua program akselerasi ini, UMM tentu tidak sendirian. UMM banyak menggandeng berbagai pihak dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di dalam dan luar negeri untuk belajar kewirausahaan. Berbagai perusahaan yang telah bekerjasama dengan UMM ini selain sebagai tempat magang, lebih jauh lagi dijadikan laboratorium terapan bagi mahasiswa untuk belajar perihal dunia kewirausahaan.
UMM juga memiliki berbagai unit usaha yang bisa dijadikan laboratorium terapan untuk menunjang kompetensi entrepreneurship, disamping sebagai laboratorium terapan untuk menunjang kegiatan akademik. Dimulai dari bidang perbankan, otomotif, kesehatan, pariwisata/perhotelan, dan lain sebagainya.
Saat ini lebih dari sepuluh unit bisnis yang dimiliki UMM, beberapa di antaranya adalah Rayz UMM Hotel Malang, Kapal Garden Hotel, Taman Rekreasi Sengkaling (TRS) UMM, Bengkel Yamaha UMM, Bengkel Rinjani UMM, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) UMM Dome, Rumah Sakit UMM, UMM Bookstore, Apartemen Sang Surya, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) UMM.
Wakil Rektor Bidang I UMM Syamsul Arifin menyampaikan, saat ini UMM berada di posisi yang ideal untuk mengembangkan model pembelajaran yang futuristik. Ini merupakan upaya pembentukan profil lulusan yang berkualitas, dan salah satunya dapat dilakukan dengan pembentukan jiwa kewirausahaan. “Saat ini, perkembangan UMM menuntut kami untuk membentuk profil lulusan yang berkualitas,” jelas Syamsul.
Semangat membangun jiwa kewirausahaan nyatanya juga ditularkan tidak hanya para mahasiswanya, melainkan juga hingga alumninya. Kasmawati Ahmad, alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM yang terpilih mewakili provinsinya, Maluku, sebagai peserta Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2019 di Amerika Serikat. Kasma terdaftar di kategori Academic Fellowship selama lima pekan.
Konsep kewirausahaan sosial yang diusungnya yakni “Satu Desa Satu Produk” untuk salah satu pulau besar Kepulauan Maluku, Pulau Buru. Ia berangkat bersama 24 peserta lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia. Kasma terbang ke Negeri Paman Sam itu untuk angkatan musim semi tahun 2019. Kasma ditempatkan di University of Connecticut untuk belajar membuat dan mengembangkan bisnis sosial kewirausahan.
“Di program yang saya ikuti ini, saya bisa belajar hal-hal yang membuat Amerika bisa menjadi negara adidaya. Harapannya bisa saya gunakan untuk program di komunitas saya,” ujar Kasma. Kasma mengaku ingin melanjutkan program komunitas sosial kewirausahaan yang ia dirikan di Pulau Buru, yaitu Komunitas Bupolo Mandiri. Komunitas ini bervisi mewujudkan kemandirian anak muda Pulau Buru.
UMM bahkan secara khusus membuka Kelas Khusus Karir dan Kewirausahaan bagi mahasiswa semester akhir yang ditempuh dan diselesaikan dalam beberapa pertemuan. Harapannya semua lulusan UMM siap menjadi wirausahawan. Bentuk konkritnya, UMM melalui Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni (PKMA) menggelar pameran kewirausahaan bagi mahasiswa dan alumni Kampus Putih.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UMM Dr. Nur Subeki, S.T, M.T. yang bertanggungjawab di program PKMA ini menyebut, kini menjadi mahasiswa tidak cukup dengan menerima teori di dalam kelas saja. Lebih dari itu mahasiswa membutuhkan praktik nyata untuk siap menghadapi persaingan reformasi industri. “Menumbuhkan jiwa kewirausahaan menjadi kunci agar para lulusan mampu bersaing,” ungkapnya.
Selain itu, menindaklanjuti program USAID Mitra Kunci Initiative dalam rangka memperkuat kewirausahaan melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirusahaan (KKN TKWU), Selasa (11/8), dilakukan Penandatanganan Fixed Amount Award (FAA) dan Kick Off Meeting antara Mitra Kunci dan Kampus Putih. Agenda penandatangan FAA dan Kick Off Meeting ini dihadiri langsung Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd.
Kerjasama strategis yang dilakukan oleh kedua belah pihak ini diimplementasikan dengan memberikan pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer/TOT) untuk Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dan fasilitator muda (youth facilitator) dari UMM dengan menggunakan modul KKN TKWU yang disusun bersama oleh perwakilan dari 60 perguruan tinggi pada masa pilot program USAID Mitra Kunci Initiative.
“Tujuan KKN TKWU ini adalah memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan individu maupun masyarakat khususnya di bidang sosial-ekonomi melalui pengenalan dan penggunaan konsep kewirausahaan dalam kehidupannya,” kata Amrullah Sofyan selaku Youth Engagement and Higher Education Specialist Mitra Kunci. Skema KKN TKWU ini bakal diselenggarakan dalam waktu dekat di tahun ajaran baru 2020.