MALANG, RADARJEMBER.ID – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mempererat jalinan tali silaturahmi. Lewat Ikatan Alumni Mahasiswa (IKA), UMM mengundang para lulusan untuk temu kangen dalam acara halalbihalal, Sabtu (12/6) lalu.
Gelaran yang menerapkan protokol kesehatan ketat ini dilaksanakan secara luring di Dome UMM dan daring melalui kanal Zoom serta Youtube UMM. Untuk memanggil kembali jiwa muda para alumni, acara ini juga menghadirkan tema UMM tahun 1990-an. Tak hanya pada dekorasi panggung dan dress code para peserta, ada pula jejeran foto aktivitas mahasiswa pada tahun 1990-2000 yang dipamerkan di belakang tempat duduk.
Hadir pada kesempatan itu yakni Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy MAP. Gelaran ini juga turut mengundang para alumni yang telah sukses di dunia entertainment seperti juara tiga KDI 2020 Mochammad Abdul Wahid dan komedian Abdurrahim Arsyad. Bahkan, Abdur, yang merupakan alumnus UMM angkatan 2006 tidak hanya hadir, tapi juga sekaligus menjadi MC hingga akhir acara.
Untuk menambah kemeriahan, UMM turut mengundang Paduan Suara Mahasiswa Gitasurya, Band Terima Kos Putri (TKP), dan iringan biola dari Sugianto. Ada pula penampilan kecapi dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
Selain itu, ada hal unik yang sudah disiapkan dalam agenda halalbihalal tersebut, yaitu penampilan drama perkuliahan lima tokoh alumni yang sukses menjadi kepala daerah. Kisah kelimanya dipadukan dengan apik oleh para pemeran. Tak jarang, penampilan ini mengundang tawa para alumni yang hadir. Tidak hanya menampilkan drama, tapi juga langsung menanyakan momen tersebut sembari bercanda tawa ke para bupati dan wakil bupati yang bersangkutan.
Salah satu kisah yang ditampilkan adalah kisah Wakil Bupati Kaimana, Papua Barat, Hasbulla Furuada SP. Dulunya, dia merupakan salah satu anggota Resimen Mahasiswa ketika berkuliah di UMM. Di zaman yang serba kekurangan, Hasbulla kadang mengambil jambu di dekat kosnya.
“Dulu paling cepat dapat uang bulanan itu sekitar tiga bulan. Jadi, saya sering kelaparan, kadang mengambil jambu di dekat kos saya. Pernah suatu ketika, saya mengambil jambu. Ternyata pemilik pohon jambu tepat berada di depan saya. Untung, saya diperbolehkan mengambil jambu tersebut,” kenang Hasbulla.
Kisah lain yang didramakan adalah cerita Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto SH MH. Pada zaman kuliah, Didik dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan mempunyai catatan yang paling rapi. Karena hal tersebut, catatan perkuliahannya sering dipinjam kawan-kawannya. “Saya sampai sering sekali mendapat komisi di tempat fotokopi karena saking banyaknya teman yang memfotokopi catatan perkuliahan saya,” kata Didik.
Selain dua kisah tersebut, terdapat tiga kisah lainnya yang tak kalah unik. Pertama, datang dari Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA yang dulu sering kali diminta untuk menjemput para pemateri dan undangan karena hanya dia yang memiliki SIM. Kisah Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam SPsi dari kesuksesannya berjualan kerupuk ketika mahasiswa, memiliki telepon genggam, hingga rela berusaha menyukai basket. Dan, cerita dari Wakil Bupati Pacitan Gagarin SSos, yang ketika menjadi mahasiswa sering sekali mengamati aktivitas yang ada di pasar karena menyukainya.
Pada kesempatan yang sama, Muhadjir berkata bahwa banyak sekali alumni UMM yang berprestasi, baik di bidang pemerintahan maupun lainnya. Karena hal itu, UMM harus segera membangun kekuatan dan jaringan alumni dalam rangka membangun darma bakti demi mewujudkan slogan dari UMM untuk bangsa.
“Jangan berpuas diri dengan capaian UMM sekarang. Kita harus terus berpacu ke depan, dan alumni sebagai pendukungnya. Ingat kita akan memasuki dunia 4.0. Tanpa memiliki bekal yang baik, kita tidak bisa menyiapkan alumni untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan drastis,” paparnya.
Senada dengan Muhadjir, Rektor UMM Dr Fauzan MPd juga menekankan pada pembentukan jaringan alumni yang teratur dan baik. “Terima kasih kepada para alumni yang telah menyempatkan diri hadir di acara ini. Semoga rintisan yang luar biasa ini dapat dikembangkan dalam bentuk jaringan produktif, dalam rangka membawa UMM untuk bangsa,” pungkasnya.
Jurnalis :
Fotografer :
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti