JAKARTA, RADARJEMBER.ID- Menteri BUMN Erick Thohir sudah tidak diragukan merupakan kader Nahdlatul Ulama terbaik untuk mengikuti pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Ia merupakan Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke – 100 NU yang selalu masuk dalam daftar teratas bursa calon wakil presiden (cawapres).
Di antara kader NU lainnya Erick Thohir terekam memiliki elektabilitas tertinggi. Terekam dalam survei terbaru lembaga Political Weather Station (PWS) Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan kader lain di angka 12,5 persen.
BACA JUGA: Banyak Membuat Inovasi Pro Rakyat, Erick Thohir Harapan Baru Masyarakat
Sedangkan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa atau Ketum PKB Muhaimin Iskandar hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 8,6 persen dan 3,2 persen. Bahkan Erick Thohir mampu memenangkan calon presiden (capres) yang dipasangkan dalam kontestasi demokrasi, termasuk Ganjar Pranowo. Hal ini terbukti dari berbagai hasil survei yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga survei di Indonesia.
“Pasangan yang disandingkan dengan Erick Thohir kerap sekali keluar sebagai pasangan yang paling diunggulkan secara elektoral. Erick Thohir memiliki basis massa yang begitu luas, baik di kalangan nahdliyin, UMKM dan generasi muda,” terang Fakhrul.
Sebagai contoh, merujuk hasil Indonesia Political Opinion (IPO) terbaru, Erick Thohir mampu membuat Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi berpasangan. Duet Ganjar – Erick mampu unggul dari pasangan lain seperti Prabowo – Muhaimin dan Airlangga – Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 36,8 persen.
Sedangkan Prabowo – Muhaimin memiliki elektabilitas sebesar 31,5 persen dan Airlangga – Ridwan Kamil 19,4 persen.
“Baru-baru ini survei IPO, Ganjar Pranowo unggul 36,8 persen saat disandingkan dengan Erick Thohir,” ujar Fakhrul.
Berbanding terbalik ketika Ganjar dipasangkan dengan kandidat lain seperti Airlangga ataupun Puan Maharani. Penurunan elektabilitas terjadi ketika Gubernur Jateng tersebut dipasangkan dengan kandidat lain selain Erick Thohir.
Bersama Airlangga terjadi penurunan elektabilitas sebesar 7,9 persen dari Ganjar – Erick. Ganjar – Airlangga terekam memiliki elektabilitas sebesar 28,9 persen dan berada di posisi kedua dalam simulasi Pilpres 2024.
Penurunan lebih tajam terjadi ketika Ganjar berpasangan dengan Puan. Jika dibandingkan pasangan Ganjar – Erick dan Ganjar – Puan ada jarak elektabilitas sebesar 14,9 persen. Di mana elektabilitas Ganjar – Puan hanya di angka 21,9 persen dan berada di posisi ketiga dalam simulasi versi IPO.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Fakhrul menyimpulkan duet Ganjar – Erick berpotensi menang di pilpres ketimbang skema pasangan lain yang muncul. Terbukti, duet Ganjar – Erick mampu mengungguli para pesaingnya dalam kontestasi demokrasi.
“Kontribusi Erick Thohir sebagai cawapres mendongkrak suara calon presiden, namun berbeda saat Ganjar dipasangkan dengan cawapres lainnya, elektabilitasnya langsung turun,” pungkas Fakhrul. (*)