Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gotong royong menjadi salah satu pilar dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sebuah warisan nilai luhur yang patut untuk terus dijaga oleh bangsa ini. Konsep gotong royong dalam program JKN-KIS memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk saling membantu.
Hal tersebut senada dengan penuturan Suradi (38) warga Tanggul yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Jember yang merupakan peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), menurutnya semangat yang dibangun dalam program JKN-KIS adalah gotong royong. Dengan menjadi peserta program JKN-KIS, maka setiap peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit.
“Menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya tentang kalau sakit ada yang menjamin, tetapi lebih dari itu. Di sana ada rasa kepedulian dan saling membantu, sehingga dalam diri tiap-tiap orang tertanam rasa kepedulian terhadap sesama terutama yang mendapat musibah berupa sakit,” terang Suradi.
Suradi menambahkan dengan menjadi peserta JKN-KIS berarti telah memberikan perlindungan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain untuk mendapatkan kepastian jaminan kesehatan sehingga diharapkan masyarakat akan lebih tenang atas jaminan kesehatan dirinya.
“Musibah sakit tidak dapat diprediksi kapan datangnya, sehingga untuk meringankan biaya pengobatan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bergotong royong membantu dengan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS,” jelas Suradi.
Suradi sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS yang selama ini telah memberikan pelayanan terbaik sehingga peserta merasa puasa dan nyaman.
“Saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program JKN-KIS yang terus memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada peserta sehingga peserta merasa puas dan nyaman dalam memperoleh pelayanan kesehatan,” tutur Suradi.
Walaupun dirinya belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat, namun Suradi merasa bangga telah menjadi bagian dari program JKN KIS ini dan bisa membantu orang yang membutuhkan.
“Bayangkan saja hampir seluruh penyakit dijamin oleh program ini, bahkan penyakit dengan biaya mahal sekalipun ditanggung. Saya merasa bangga telah menjadi bagian dari program pemerintah yang hebat ini dan saya sangat bersyukur karena bisa membantu orang yang membutuhkan,” pungkas Suradi.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gotong royong menjadi salah satu pilar dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sebuah warisan nilai luhur yang patut untuk terus dijaga oleh bangsa ini. Konsep gotong royong dalam program JKN-KIS memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk saling membantu.
Hal tersebut senada dengan penuturan Suradi (38) warga Tanggul yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Jember yang merupakan peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), menurutnya semangat yang dibangun dalam program JKN-KIS adalah gotong royong. Dengan menjadi peserta program JKN-KIS, maka setiap peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit.
“Menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya tentang kalau sakit ada yang menjamin, tetapi lebih dari itu. Di sana ada rasa kepedulian dan saling membantu, sehingga dalam diri tiap-tiap orang tertanam rasa kepedulian terhadap sesama terutama yang mendapat musibah berupa sakit,” terang Suradi.
Suradi menambahkan dengan menjadi peserta JKN-KIS berarti telah memberikan perlindungan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain untuk mendapatkan kepastian jaminan kesehatan sehingga diharapkan masyarakat akan lebih tenang atas jaminan kesehatan dirinya.
“Musibah sakit tidak dapat diprediksi kapan datangnya, sehingga untuk meringankan biaya pengobatan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bergotong royong membantu dengan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS,” jelas Suradi.
Suradi sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS yang selama ini telah memberikan pelayanan terbaik sehingga peserta merasa puasa dan nyaman.
“Saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program JKN-KIS yang terus memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada peserta sehingga peserta merasa puas dan nyaman dalam memperoleh pelayanan kesehatan,” tutur Suradi.
Walaupun dirinya belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat, namun Suradi merasa bangga telah menjadi bagian dari program JKN KIS ini dan bisa membantu orang yang membutuhkan.
“Bayangkan saja hampir seluruh penyakit dijamin oleh program ini, bahkan penyakit dengan biaya mahal sekalipun ditanggung. Saya merasa bangga telah menjadi bagian dari program pemerintah yang hebat ini dan saya sangat bersyukur karena bisa membantu orang yang membutuhkan,” pungkas Suradi.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gotong royong menjadi salah satu pilar dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sebuah warisan nilai luhur yang patut untuk terus dijaga oleh bangsa ini. Konsep gotong royong dalam program JKN-KIS memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk saling membantu.
Hal tersebut senada dengan penuturan Suradi (38) warga Tanggul yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Jember yang merupakan peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), menurutnya semangat yang dibangun dalam program JKN-KIS adalah gotong royong. Dengan menjadi peserta program JKN-KIS, maka setiap peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit.
“Menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya tentang kalau sakit ada yang menjamin, tetapi lebih dari itu. Di sana ada rasa kepedulian dan saling membantu, sehingga dalam diri tiap-tiap orang tertanam rasa kepedulian terhadap sesama terutama yang mendapat musibah berupa sakit,” terang Suradi.
Suradi menambahkan dengan menjadi peserta JKN-KIS berarti telah memberikan perlindungan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain untuk mendapatkan kepastian jaminan kesehatan sehingga diharapkan masyarakat akan lebih tenang atas jaminan kesehatan dirinya.
“Musibah sakit tidak dapat diprediksi kapan datangnya, sehingga untuk meringankan biaya pengobatan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bergotong royong membantu dengan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS,” jelas Suradi.
Suradi sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS yang selama ini telah memberikan pelayanan terbaik sehingga peserta merasa puasa dan nyaman.
“Saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program JKN-KIS yang terus memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada peserta sehingga peserta merasa puas dan nyaman dalam memperoleh pelayanan kesehatan,” tutur Suradi.
Walaupun dirinya belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat, namun Suradi merasa bangga telah menjadi bagian dari program JKN KIS ini dan bisa membantu orang yang membutuhkan.
“Bayangkan saja hampir seluruh penyakit dijamin oleh program ini, bahkan penyakit dengan biaya mahal sekalipun ditanggung. Saya merasa bangga telah menjadi bagian dari program pemerintah yang hebat ini dan saya sangat bersyukur karena bisa membantu orang yang membutuhkan,” pungkas Suradi.