30 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Target Tiga Juz, Hafal Lima Juz

Prestasi Tahfiz Cilik MI Unggulan Nuris

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepintas, penampilan siswa MI Unggulan Nuris ini terlihat seperti anak-anak kebanyakan. Namun siapa sangka, di balik wajah lugu dan polos itu, mereka memiliki daya ingat kuat, hingga membuat mereka mampu menjadi tahfiz atau penghafal Alquran.

Para siswa ini terdiri atas Balqis Alifia Zahira yang telah menghafal lima juz. Kemudian, ada Afif Nasihun Amin yang menghafal dua juz, dan Rafi Dwi Rahmatullah yang mampu menghafal satu juz. Ketiganya duduk di bangku kelas 4. Sementara itu, dari kelas 3, ada nama Afifah Dzahin G, yang telah menghafal lima juz. “Cita-citanya menjadi hafizah, hafal sampai 30 juz,” ucap Afifah saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/6).

Mereka mengaku telah mengikuti program tahfiz sejak masih berada di kelas 3. Selama masa menghafal, mereka juga dituntut bijak membagi waktu antara belajar, menghafal, dan bermain. “Biasanya saya murajaah (mengulang-ulang, Red) tiap selesai Magrib dan Subuh. Selebihnya mencari waktu senggang sendiri,” kata Balqis.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kemampuan menghafal mereka juga sempat beberapa kali diuji dalam event lomba tahfiz Quran. Dari tingkat Jawa Timur sampai nasional. Terakhir, keempat siswa itu mengikuti lomba tahfiz tingkat SD/MI yang diadakan Hello Sunshine secara daring, Maret lalu. Hasilnya, keempatnya masuk sebagai tujuh besar peserta terbaik tingkat nasional.

Koordinator Ekskul Tahfiz MI Unggulan Nuris Helmi Nur Hidayat menjelaskan, sejak kelas 3, para siswa memang diwajibkan mengikuti tahfiz. Selama menempuh program itu, anak-anak ditarget hafal tiga juz. “Kalau anak-anak bisa lebih dari target, itu berarti bonus,” ujarnya.

Selama masa menghafal, mereka juga didampingi 16 guru pembina yang menangani anak-anak berdasarkan capaian hafalan. Meskipun dunia anak-anak identik dengan bermain, namun para guru ini diakui sangat memahami karakter, potensi, maupun kebutuhan anak-anak.

Tak heran, anak-anak juga mampu setoran hafalan tiap seminggu sekali, sampai diikutkan lomba dan pulang membawa juara. “Cara belajar anak-anak ini harus dijaga mood-nya. Ada kalanya mengajak mereka belajar, ada kalanya membiarkan mereka bermain,” pungkas Helmi.

 

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana, Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepintas, penampilan siswa MI Unggulan Nuris ini terlihat seperti anak-anak kebanyakan. Namun siapa sangka, di balik wajah lugu dan polos itu, mereka memiliki daya ingat kuat, hingga membuat mereka mampu menjadi tahfiz atau penghafal Alquran.

Para siswa ini terdiri atas Balqis Alifia Zahira yang telah menghafal lima juz. Kemudian, ada Afif Nasihun Amin yang menghafal dua juz, dan Rafi Dwi Rahmatullah yang mampu menghafal satu juz. Ketiganya duduk di bangku kelas 4. Sementara itu, dari kelas 3, ada nama Afifah Dzahin G, yang telah menghafal lima juz. “Cita-citanya menjadi hafizah, hafal sampai 30 juz,” ucap Afifah saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/6).

Mereka mengaku telah mengikuti program tahfiz sejak masih berada di kelas 3. Selama masa menghafal, mereka juga dituntut bijak membagi waktu antara belajar, menghafal, dan bermain. “Biasanya saya murajaah (mengulang-ulang, Red) tiap selesai Magrib dan Subuh. Selebihnya mencari waktu senggang sendiri,” kata Balqis.

Kemampuan menghafal mereka juga sempat beberapa kali diuji dalam event lomba tahfiz Quran. Dari tingkat Jawa Timur sampai nasional. Terakhir, keempat siswa itu mengikuti lomba tahfiz tingkat SD/MI yang diadakan Hello Sunshine secara daring, Maret lalu. Hasilnya, keempatnya masuk sebagai tujuh besar peserta terbaik tingkat nasional.

Koordinator Ekskul Tahfiz MI Unggulan Nuris Helmi Nur Hidayat menjelaskan, sejak kelas 3, para siswa memang diwajibkan mengikuti tahfiz. Selama menempuh program itu, anak-anak ditarget hafal tiga juz. “Kalau anak-anak bisa lebih dari target, itu berarti bonus,” ujarnya.

Selama masa menghafal, mereka juga didampingi 16 guru pembina yang menangani anak-anak berdasarkan capaian hafalan. Meskipun dunia anak-anak identik dengan bermain, namun para guru ini diakui sangat memahami karakter, potensi, maupun kebutuhan anak-anak.

Tak heran, anak-anak juga mampu setoran hafalan tiap seminggu sekali, sampai diikutkan lomba dan pulang membawa juara. “Cara belajar anak-anak ini harus dijaga mood-nya. Ada kalanya mengajak mereka belajar, ada kalanya membiarkan mereka bermain,” pungkas Helmi.

 

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana, Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepintas, penampilan siswa MI Unggulan Nuris ini terlihat seperti anak-anak kebanyakan. Namun siapa sangka, di balik wajah lugu dan polos itu, mereka memiliki daya ingat kuat, hingga membuat mereka mampu menjadi tahfiz atau penghafal Alquran.

Para siswa ini terdiri atas Balqis Alifia Zahira yang telah menghafal lima juz. Kemudian, ada Afif Nasihun Amin yang menghafal dua juz, dan Rafi Dwi Rahmatullah yang mampu menghafal satu juz. Ketiganya duduk di bangku kelas 4. Sementara itu, dari kelas 3, ada nama Afifah Dzahin G, yang telah menghafal lima juz. “Cita-citanya menjadi hafizah, hafal sampai 30 juz,” ucap Afifah saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/6).

Mereka mengaku telah mengikuti program tahfiz sejak masih berada di kelas 3. Selama masa menghafal, mereka juga dituntut bijak membagi waktu antara belajar, menghafal, dan bermain. “Biasanya saya murajaah (mengulang-ulang, Red) tiap selesai Magrib dan Subuh. Selebihnya mencari waktu senggang sendiri,” kata Balqis.

Kemampuan menghafal mereka juga sempat beberapa kali diuji dalam event lomba tahfiz Quran. Dari tingkat Jawa Timur sampai nasional. Terakhir, keempat siswa itu mengikuti lomba tahfiz tingkat SD/MI yang diadakan Hello Sunshine secara daring, Maret lalu. Hasilnya, keempatnya masuk sebagai tujuh besar peserta terbaik tingkat nasional.

Koordinator Ekskul Tahfiz MI Unggulan Nuris Helmi Nur Hidayat menjelaskan, sejak kelas 3, para siswa memang diwajibkan mengikuti tahfiz. Selama menempuh program itu, anak-anak ditarget hafal tiga juz. “Kalau anak-anak bisa lebih dari target, itu berarti bonus,” ujarnya.

Selama masa menghafal, mereka juga didampingi 16 guru pembina yang menangani anak-anak berdasarkan capaian hafalan. Meskipun dunia anak-anak identik dengan bermain, namun para guru ini diakui sangat memahami karakter, potensi, maupun kebutuhan anak-anak.

Tak heran, anak-anak juga mampu setoran hafalan tiap seminggu sekali, sampai diikutkan lomba dan pulang membawa juara. “Cara belajar anak-anak ini harus dijaga mood-nya. Ada kalanya mengajak mereka belajar, ada kalanya membiarkan mereka bermain,” pungkas Helmi.

 

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana, Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca