23.5 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Santri Nuris Jadi Penemu Solusi Energi Masa Depan

Perkembangan ilmu pengetahuan berjalan seiring temuan baru dari disiplin keilmuan. Siapa pun bisa mengambil kesempatan tersebut. Seperti tiga siswa MA Unggulan Nuris yang membuat biodiesel ramah lingkungan pengganti solar.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Biodesel yang ramah terhadap lingkungan pengganti solar bisa diciptakan tiga siswa Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Nuris. Karya ilmiahnya ini sangat membanggakan karena berhasil menjuarai peringkat 2 nasional di Malang, September lalu.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Prestasi seperti siswa MA Nuris bisa menciptakan karya energi yang ramah lingkungan memang bergantung pada potensi masing-masing orang. Hal itu juga tidak lepas dari siapa yang membimbing dan di mana mereka menimba ilmu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketiga siswa tersebut merupakan santri Nuris. Masing-masing  M. Ramadhani Rahman dari kelas XI IPA 1, M. Azhar Zanky dari XI IPA 1, dan Shelvi Chairunnisa’ dari XI IPA 1. Meski anak madrasah, mereka baru saja menunjukkan potensi besar di bidang sains. Namun, prestasi tetap jadi prioritas bagi mereka. Ditambah lagi, mereka juga sama-sama cerdas. Selalu disiplin ketika di sekolah.

Dalam ajang kompetisi lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat nasional pada salah satu kampus di Malang, mereka mempresentasikan BITRAEG (Biodiesel from Transesterification of Egg Residual Oil). Mereka membaca potensi efektivitas perbandingan cangkang telur dan cangkang kerang hijau sebagai energi alternatif masa depan. “Nantinya temuan ini sangat ramah lingkungan,” kata Shelvi, panggilan akrabnya.

Azhar Zanky, siswa yang tergabung dalam pencipta biodiesel, mengatakan, masa depan harus dipersiapkan dengan banyak alternatif, salah satunya energi bahan bakar. Tidak tertutup kemungkinan, ratusan tahun ke depan stok sumber daya alam masih ada. “Persiapan itu harus dimulai dari sekarang. Nanti semakin mudah dikembangkan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Saat ini, M. Ramadhani Rahman menambahkan, solar teruji banyak mencemari lingkungan. Namun, karena solar merupakan salah satu sumber energi terbesar di Indonesia, sulit untuk menghemat pemakaiannya. Karenanya, jika biodiesel karyanya dikembangkan, bisa menggantikan bahan bakar solar. “Jika dikembangkan, ini bisa menggantikan solar, dan tetap ramah lingkungan,” pungkasnya.

Karya mereka patut diapresiasi karena sangat ilmiah. Mereka meraih juara 2 LKTI tingkat nasional setelah mempresentasikan karya BITRAEG tersebut. Posisi kedua itu disebabkan kegugupan saat presentasi, bukan kelemahan karya. “Itu kami grogi saat presentasi, karena online pakai Zoom. Kalau masalah karya, kami yakin terbaik,” imbuh Shelvi.

 

Jurnalis : mg4
Fotografer : mg4
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Biodesel yang ramah terhadap lingkungan pengganti solar bisa diciptakan tiga siswa Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Nuris. Karya ilmiahnya ini sangat membanggakan karena berhasil menjuarai peringkat 2 nasional di Malang, September lalu.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Prestasi seperti siswa MA Nuris bisa menciptakan karya energi yang ramah lingkungan memang bergantung pada potensi masing-masing orang. Hal itu juga tidak lepas dari siapa yang membimbing dan di mana mereka menimba ilmu.

Ketiga siswa tersebut merupakan santri Nuris. Masing-masing  M. Ramadhani Rahman dari kelas XI IPA 1, M. Azhar Zanky dari XI IPA 1, dan Shelvi Chairunnisa’ dari XI IPA 1. Meski anak madrasah, mereka baru saja menunjukkan potensi besar di bidang sains. Namun, prestasi tetap jadi prioritas bagi mereka. Ditambah lagi, mereka juga sama-sama cerdas. Selalu disiplin ketika di sekolah.

Dalam ajang kompetisi lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat nasional pada salah satu kampus di Malang, mereka mempresentasikan BITRAEG (Biodiesel from Transesterification of Egg Residual Oil). Mereka membaca potensi efektivitas perbandingan cangkang telur dan cangkang kerang hijau sebagai energi alternatif masa depan. “Nantinya temuan ini sangat ramah lingkungan,” kata Shelvi, panggilan akrabnya.

Azhar Zanky, siswa yang tergabung dalam pencipta biodiesel, mengatakan, masa depan harus dipersiapkan dengan banyak alternatif, salah satunya energi bahan bakar. Tidak tertutup kemungkinan, ratusan tahun ke depan stok sumber daya alam masih ada. “Persiapan itu harus dimulai dari sekarang. Nanti semakin mudah dikembangkan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Saat ini, M. Ramadhani Rahman menambahkan, solar teruji banyak mencemari lingkungan. Namun, karena solar merupakan salah satu sumber energi terbesar di Indonesia, sulit untuk menghemat pemakaiannya. Karenanya, jika biodiesel karyanya dikembangkan, bisa menggantikan bahan bakar solar. “Jika dikembangkan, ini bisa menggantikan solar, dan tetap ramah lingkungan,” pungkasnya.

Karya mereka patut diapresiasi karena sangat ilmiah. Mereka meraih juara 2 LKTI tingkat nasional setelah mempresentasikan karya BITRAEG tersebut. Posisi kedua itu disebabkan kegugupan saat presentasi, bukan kelemahan karya. “Itu kami grogi saat presentasi, karena online pakai Zoom. Kalau masalah karya, kami yakin terbaik,” imbuh Shelvi.

 

Jurnalis : mg4
Fotografer : mg4
Redaktur : Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Biodesel yang ramah terhadap lingkungan pengganti solar bisa diciptakan tiga siswa Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Nuris. Karya ilmiahnya ini sangat membanggakan karena berhasil menjuarai peringkat 2 nasional di Malang, September lalu.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Prestasi seperti siswa MA Nuris bisa menciptakan karya energi yang ramah lingkungan memang bergantung pada potensi masing-masing orang. Hal itu juga tidak lepas dari siapa yang membimbing dan di mana mereka menimba ilmu.

Ketiga siswa tersebut merupakan santri Nuris. Masing-masing  M. Ramadhani Rahman dari kelas XI IPA 1, M. Azhar Zanky dari XI IPA 1, dan Shelvi Chairunnisa’ dari XI IPA 1. Meski anak madrasah, mereka baru saja menunjukkan potensi besar di bidang sains. Namun, prestasi tetap jadi prioritas bagi mereka. Ditambah lagi, mereka juga sama-sama cerdas. Selalu disiplin ketika di sekolah.

Dalam ajang kompetisi lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat nasional pada salah satu kampus di Malang, mereka mempresentasikan BITRAEG (Biodiesel from Transesterification of Egg Residual Oil). Mereka membaca potensi efektivitas perbandingan cangkang telur dan cangkang kerang hijau sebagai energi alternatif masa depan. “Nantinya temuan ini sangat ramah lingkungan,” kata Shelvi, panggilan akrabnya.

Azhar Zanky, siswa yang tergabung dalam pencipta biodiesel, mengatakan, masa depan harus dipersiapkan dengan banyak alternatif, salah satunya energi bahan bakar. Tidak tertutup kemungkinan, ratusan tahun ke depan stok sumber daya alam masih ada. “Persiapan itu harus dimulai dari sekarang. Nanti semakin mudah dikembangkan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Saat ini, M. Ramadhani Rahman menambahkan, solar teruji banyak mencemari lingkungan. Namun, karena solar merupakan salah satu sumber energi terbesar di Indonesia, sulit untuk menghemat pemakaiannya. Karenanya, jika biodiesel karyanya dikembangkan, bisa menggantikan bahan bakar solar. “Jika dikembangkan, ini bisa menggantikan solar, dan tetap ramah lingkungan,” pungkasnya.

Karya mereka patut diapresiasi karena sangat ilmiah. Mereka meraih juara 2 LKTI tingkat nasional setelah mempresentasikan karya BITRAEG tersebut. Posisi kedua itu disebabkan kegugupan saat presentasi, bukan kelemahan karya. “Itu kami grogi saat presentasi, karena online pakai Zoom. Kalau masalah karya, kami yakin terbaik,” imbuh Shelvi.

 

Jurnalis : mg4
Fotografer : mg4
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca