BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Empat Dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) Kasutjianingati, Agung Wahyono S.P, Ph.D, Aulia Brilliantina S.Tp, M.P, Elok Kurnia Novita Sari S.Tp, M.P melaksankan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) sejak 2018 sampai 2021 lalu.
Mereka melaksanakan PPM berupa peningkatan produksi bersih agroindusti kopi di Dusun Danci Desa/ Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Dengan bersumber dana dari DRPM BRIN dan Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendkbudristek).
Program PPM peningkatan produksi bersih agroindusti kopi di Dusun Danci setelah tiga tahun dilaksanakan banyak memberikan manfaat kepada petani setempat. Pendapatan dari hasil olahan produksi bersih agroindusti kopi meningkat tajam. Apalagi, mitra PPM Polije di Dusun Danci mendapatkan bantuan peralatan pengolahan kopi modern. Antara lain Pulper, roasting, grader, grinder kopi.
Menurut Kasutjianingati Ketua Pengusul PPM Polije “Produk andalan daerah Kecamatan Panti adalah kopi rakyat yang dipanen setahun sekali pada musimnya tetapi proses pengolahannya masih tradisional dan kopi kebanyakan dijual masih gelondongan,” kata Kasutjianingati.
Hal itu menyebabkan terhambatnya pengembangan agroindustri berbasis kopi di Kecamatan Panti. Sistem pengolahan produksi bersih berbasis kopi rakyat yang diupayakan untuk diterapkan di Kecamatan Panti membutuhkan perencanaan yang terkait dengan upaya pengembangan agroindustri kopi rakyat.
“Maka dibutuhkan upaya strukturisasi sistem pengembangan dilakukan mlalui Program Pengembangan Potensi Unggulan Daerah melalui PPM Polije. “Perencanaan agroindustri hendaknya dilakukan melalui pendekatan sistem secara berkelanjutan sehingga dapat menghasilkan operasional sistem yang lebih efektif,” ujarnya.
Untuk menjamin keberlanjutan penerapan sistem pengolahan produksi bersih berbasis kopi rakyat dalam agroindustri kopi rakyat di Panti dibutuhkan upaya strukturisasi sistem pengembangan.”Yaitu mulai dari penyuluhan, pelatihan dan bantuan alat untk mengolah kopi menjadi produk yang lebih bernilai,” ujar Aulia Brilliantina S.Tp, M.P, anggota PPM Polije.
Tim PPM POlije kemudian memberi pelatihan cara penanaman Kopi dan penanganan pasca panennya agar kopi yang dihasilkan memiliki kualitas ekspor. Memberi pelatihan pengemasan produk Kopi yang layak untuk dijual ekspor. Pelatihan penanganan limbah dari kulit kopi dijadikan media tanam jamur tiram, dan limbah cair dijadikan pupuk. “Memberikan pelatihan cara pengemasan produk yang menarik konsumen. Memberikan pelatihan strategi pemasaran, sehingga produk kopi maupun olahan samping dari limbah kopi dapat berkembang dan banyak terjual di pasaran,” ujar Agung Wahyono S.P, Ph.D.