22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Kisah Ririn, Agen BRILink Lumajang yang Bebaskan Masyarakat dari Rentenir

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Masih banyak masyarakat bawah yang terjerat pinjaman berbunga tinggi. Baik sebagai modal usaha maupun berjualan. Imbasnya, keuntungan dari usaha yang dijalankan habis untuk menutupi utang dan bunga yang mencekik tersebut.

Latar belakang inilah yang memantik Ririn Ristiani menjadi Agen BRILink. Bagi Ririn, menjadi Agen BRILink tak sekadar bermotif ekonomi. Dia memiliki cita-cita luhur dalam menekuni peran sebagai laku pandai BRI, yakni ingin membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir.

Ririn menuturkan, awalnya dia tidak pernah tahu-menahu apa itu AgenBRILink maupun manfaatnya. Ririn hanyalah nasabah BRI biasa yang pada empat tahun lalu mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp 2 juta. Dana itu ia gunakan untuk menambah modal warung kopi dan makanan ringan, serta usaha parkiran Umi Ririn miliknya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Seiring berjalannya waktu, warung kopi milik Ririn yang berada di seberang Pasar Jatiroto, Desa Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sering menjadi titik kumpul Mantri BRI untuk menerima setoran kredit atau tabungan secara langsung dari nasabah di pasar dan sekitarnya.

Namun, ketika Mantri BRI belum datang berkunjung, seringkali nasabah menitipkan uang setoran kepada Ririn. Dari hal tersebut, Mantri BRI melihat sosok Ririn yang aktif berkomunikasi dengan nasabah lain, serta mampu memegang amanah.

“Awalnya saya ini nasabah dan sering teman-teman mantri berkunjung ke toko saya. Mereka menganalisa karakter saya sebelum saya jadi agen. Mereka mengenal saya mungkin amanah karena banyaknya orang titip uang setoran BRI ke saya. Setiap hari. Akhirnya Januari 2020 saya resmi jadi Agen BRILink,” ujar Ririn menuturkan kisahnya.

BACA JUGA: Salurkan Donasi Progam Mengetuk Pintu Langit, Bantu Korban Erupsi Semeru

Dia mengenang, saat itu para Mantri BRI menjadikan warungnya sebagai titik kumpul karena kebetulan toko Ririn berada tepat di depan pasar. Banyak pedagang di sana memanfaatkan fasilitas kredit dari BRI. Selain itu, para Mantri BRI memfasilitasi warga yang ingin menabung.

Namun, semenjak program KeCe (Kredit Cepat) dihadirkan BRI, ada mantri yang melihat Ririn sebagai sosok yang tepat untuk turut serta memasarkan produk tersebut. Pertimbangannya, selain tokonya berada di depan pasar, Ririn pun tak segan melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan memfasilitasi warga untuk berkumpul dan mengenalkan KeCe.

Ririn pun sangat bersemangat. Motivasi itu datang dari sang suami yang mendukungnya dan menemaninya menjadi agen laku pandai BRI. Selain itu, Ririn berhasrat membantu warga karena banyak yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

“Saya ingin jadi agen karena ada produk KeCe dan ingin bermanfaat untuk warga sekitar. Dari pada warga sekitar ini pinjam ke rentenir dengan kondisi ekonomi yang turun akibat terdampak Covid-19. Otomatis ekonomi di sini juga goyang. Karena di Jatiroto hanya ada satu bank, yaitu BRI. Saya ingin memanfaatkan ini, sehingga BRI dan warga saling mengenal. Bahwa BRI bisa membantu warga sekitar untuk memfasilitasi pinjaman,” kata dia, optimistis.

Ririn pun semakin bersemangat menjadi agen laku pandai. Dengan semangat itu pula, dia saat ini gencar menyalurkan produk KeCe yang dinilai Ririn banyak membantu usaha orang-orang di sekitarnya.

“Saya wawancarai, saya survei tempatnya, jualannya apa, keluhannya apa. Kebanyakan punya utang ke rentenir. Saya kemudian konsultasi dengan mantri pembina saya, setelah by checking baru bisa. Baru saya fasilitasi untuk melunasi rentenir dengan dikasih usaha. Kebanyakan seperti itu. Alhamdulillah bermanfaat. Karena dalam misi saya menjadi agen agar bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya.

Adapun saat ini Ririn mampu melayani sekitar 284 transaksi per bulan. Dari jumlah itu, nilai transaksi pernah mencapai Rp 114,5 juta per bulan. Dengan menjadi Agen BRILink dan agen referral KeCe, kini Ririn mampu mengembangkan usahanya menjadi toko barang-barang kebutuhan pokok.

“Warung kopi dengan pinjaman BRI dan menjadi Agen BRILink ingin saya kembangkan jadi toko sembako. Alhamdulillah makin berkembang,” tuturnya.

Bahkan, Ririn pun berencana mengembangkan usaha anaknya di Jember, yaitu toko alat kecantikan dengan membuka cabang di dekat warung miliknya. Di sisi lain, Ririn memiliki harapan khusus terhadap BRI. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terpukul krisis ekonomi akibat pandemi dan maraknya praktik rentenir, dia berharap kehadiran BRI dapat semakin memberikan kemudahan layanan keuangan ke masyarakat. (*)

Fotografer: Ririn for Radar Jember

Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Masih banyak masyarakat bawah yang terjerat pinjaman berbunga tinggi. Baik sebagai modal usaha maupun berjualan. Imbasnya, keuntungan dari usaha yang dijalankan habis untuk menutupi utang dan bunga yang mencekik tersebut.

Latar belakang inilah yang memantik Ririn Ristiani menjadi Agen BRILink. Bagi Ririn, menjadi Agen BRILink tak sekadar bermotif ekonomi. Dia memiliki cita-cita luhur dalam menekuni peran sebagai laku pandai BRI, yakni ingin membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir.

Ririn menuturkan, awalnya dia tidak pernah tahu-menahu apa itu AgenBRILink maupun manfaatnya. Ririn hanyalah nasabah BRI biasa yang pada empat tahun lalu mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp 2 juta. Dana itu ia gunakan untuk menambah modal warung kopi dan makanan ringan, serta usaha parkiran Umi Ririn miliknya.

Seiring berjalannya waktu, warung kopi milik Ririn yang berada di seberang Pasar Jatiroto, Desa Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sering menjadi titik kumpul Mantri BRI untuk menerima setoran kredit atau tabungan secara langsung dari nasabah di pasar dan sekitarnya.

Namun, ketika Mantri BRI belum datang berkunjung, seringkali nasabah menitipkan uang setoran kepada Ririn. Dari hal tersebut, Mantri BRI melihat sosok Ririn yang aktif berkomunikasi dengan nasabah lain, serta mampu memegang amanah.

“Awalnya saya ini nasabah dan sering teman-teman mantri berkunjung ke toko saya. Mereka menganalisa karakter saya sebelum saya jadi agen. Mereka mengenal saya mungkin amanah karena banyaknya orang titip uang setoran BRI ke saya. Setiap hari. Akhirnya Januari 2020 saya resmi jadi Agen BRILink,” ujar Ririn menuturkan kisahnya.

BACA JUGA: Salurkan Donasi Progam Mengetuk Pintu Langit, Bantu Korban Erupsi Semeru

Dia mengenang, saat itu para Mantri BRI menjadikan warungnya sebagai titik kumpul karena kebetulan toko Ririn berada tepat di depan pasar. Banyak pedagang di sana memanfaatkan fasilitas kredit dari BRI. Selain itu, para Mantri BRI memfasilitasi warga yang ingin menabung.

Namun, semenjak program KeCe (Kredit Cepat) dihadirkan BRI, ada mantri yang melihat Ririn sebagai sosok yang tepat untuk turut serta memasarkan produk tersebut. Pertimbangannya, selain tokonya berada di depan pasar, Ririn pun tak segan melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan memfasilitasi warga untuk berkumpul dan mengenalkan KeCe.

Ririn pun sangat bersemangat. Motivasi itu datang dari sang suami yang mendukungnya dan menemaninya menjadi agen laku pandai BRI. Selain itu, Ririn berhasrat membantu warga karena banyak yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

“Saya ingin jadi agen karena ada produk KeCe dan ingin bermanfaat untuk warga sekitar. Dari pada warga sekitar ini pinjam ke rentenir dengan kondisi ekonomi yang turun akibat terdampak Covid-19. Otomatis ekonomi di sini juga goyang. Karena di Jatiroto hanya ada satu bank, yaitu BRI. Saya ingin memanfaatkan ini, sehingga BRI dan warga saling mengenal. Bahwa BRI bisa membantu warga sekitar untuk memfasilitasi pinjaman,” kata dia, optimistis.

Ririn pun semakin bersemangat menjadi agen laku pandai. Dengan semangat itu pula, dia saat ini gencar menyalurkan produk KeCe yang dinilai Ririn banyak membantu usaha orang-orang di sekitarnya.

“Saya wawancarai, saya survei tempatnya, jualannya apa, keluhannya apa. Kebanyakan punya utang ke rentenir. Saya kemudian konsultasi dengan mantri pembina saya, setelah by checking baru bisa. Baru saya fasilitasi untuk melunasi rentenir dengan dikasih usaha. Kebanyakan seperti itu. Alhamdulillah bermanfaat. Karena dalam misi saya menjadi agen agar bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya.

Adapun saat ini Ririn mampu melayani sekitar 284 transaksi per bulan. Dari jumlah itu, nilai transaksi pernah mencapai Rp 114,5 juta per bulan. Dengan menjadi Agen BRILink dan agen referral KeCe, kini Ririn mampu mengembangkan usahanya menjadi toko barang-barang kebutuhan pokok.

“Warung kopi dengan pinjaman BRI dan menjadi Agen BRILink ingin saya kembangkan jadi toko sembako. Alhamdulillah makin berkembang,” tuturnya.

Bahkan, Ririn pun berencana mengembangkan usaha anaknya di Jember, yaitu toko alat kecantikan dengan membuka cabang di dekat warung miliknya. Di sisi lain, Ririn memiliki harapan khusus terhadap BRI. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terpukul krisis ekonomi akibat pandemi dan maraknya praktik rentenir, dia berharap kehadiran BRI dapat semakin memberikan kemudahan layanan keuangan ke masyarakat. (*)

Fotografer: Ririn for Radar Jember

Editor: Mahrus Sholih

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Masih banyak masyarakat bawah yang terjerat pinjaman berbunga tinggi. Baik sebagai modal usaha maupun berjualan. Imbasnya, keuntungan dari usaha yang dijalankan habis untuk menutupi utang dan bunga yang mencekik tersebut.

Latar belakang inilah yang memantik Ririn Ristiani menjadi Agen BRILink. Bagi Ririn, menjadi Agen BRILink tak sekadar bermotif ekonomi. Dia memiliki cita-cita luhur dalam menekuni peran sebagai laku pandai BRI, yakni ingin membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir.

Ririn menuturkan, awalnya dia tidak pernah tahu-menahu apa itu AgenBRILink maupun manfaatnya. Ririn hanyalah nasabah BRI biasa yang pada empat tahun lalu mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp 2 juta. Dana itu ia gunakan untuk menambah modal warung kopi dan makanan ringan, serta usaha parkiran Umi Ririn miliknya.

Seiring berjalannya waktu, warung kopi milik Ririn yang berada di seberang Pasar Jatiroto, Desa Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sering menjadi titik kumpul Mantri BRI untuk menerima setoran kredit atau tabungan secara langsung dari nasabah di pasar dan sekitarnya.

Namun, ketika Mantri BRI belum datang berkunjung, seringkali nasabah menitipkan uang setoran kepada Ririn. Dari hal tersebut, Mantri BRI melihat sosok Ririn yang aktif berkomunikasi dengan nasabah lain, serta mampu memegang amanah.

“Awalnya saya ini nasabah dan sering teman-teman mantri berkunjung ke toko saya. Mereka menganalisa karakter saya sebelum saya jadi agen. Mereka mengenal saya mungkin amanah karena banyaknya orang titip uang setoran BRI ke saya. Setiap hari. Akhirnya Januari 2020 saya resmi jadi Agen BRILink,” ujar Ririn menuturkan kisahnya.

BACA JUGA: Salurkan Donasi Progam Mengetuk Pintu Langit, Bantu Korban Erupsi Semeru

Dia mengenang, saat itu para Mantri BRI menjadikan warungnya sebagai titik kumpul karena kebetulan toko Ririn berada tepat di depan pasar. Banyak pedagang di sana memanfaatkan fasilitas kredit dari BRI. Selain itu, para Mantri BRI memfasilitasi warga yang ingin menabung.

Namun, semenjak program KeCe (Kredit Cepat) dihadirkan BRI, ada mantri yang melihat Ririn sebagai sosok yang tepat untuk turut serta memasarkan produk tersebut. Pertimbangannya, selain tokonya berada di depan pasar, Ririn pun tak segan melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan memfasilitasi warga untuk berkumpul dan mengenalkan KeCe.

Ririn pun sangat bersemangat. Motivasi itu datang dari sang suami yang mendukungnya dan menemaninya menjadi agen laku pandai BRI. Selain itu, Ririn berhasrat membantu warga karena banyak yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

“Saya ingin jadi agen karena ada produk KeCe dan ingin bermanfaat untuk warga sekitar. Dari pada warga sekitar ini pinjam ke rentenir dengan kondisi ekonomi yang turun akibat terdampak Covid-19. Otomatis ekonomi di sini juga goyang. Karena di Jatiroto hanya ada satu bank, yaitu BRI. Saya ingin memanfaatkan ini, sehingga BRI dan warga saling mengenal. Bahwa BRI bisa membantu warga sekitar untuk memfasilitasi pinjaman,” kata dia, optimistis.

Ririn pun semakin bersemangat menjadi agen laku pandai. Dengan semangat itu pula, dia saat ini gencar menyalurkan produk KeCe yang dinilai Ririn banyak membantu usaha orang-orang di sekitarnya.

“Saya wawancarai, saya survei tempatnya, jualannya apa, keluhannya apa. Kebanyakan punya utang ke rentenir. Saya kemudian konsultasi dengan mantri pembina saya, setelah by checking baru bisa. Baru saya fasilitasi untuk melunasi rentenir dengan dikasih usaha. Kebanyakan seperti itu. Alhamdulillah bermanfaat. Karena dalam misi saya menjadi agen agar bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya.

Adapun saat ini Ririn mampu melayani sekitar 284 transaksi per bulan. Dari jumlah itu, nilai transaksi pernah mencapai Rp 114,5 juta per bulan. Dengan menjadi Agen BRILink dan agen referral KeCe, kini Ririn mampu mengembangkan usahanya menjadi toko barang-barang kebutuhan pokok.

“Warung kopi dengan pinjaman BRI dan menjadi Agen BRILink ingin saya kembangkan jadi toko sembako. Alhamdulillah makin berkembang,” tuturnya.

Bahkan, Ririn pun berencana mengembangkan usaha anaknya di Jember, yaitu toko alat kecantikan dengan membuka cabang di dekat warung miliknya. Di sisi lain, Ririn memiliki harapan khusus terhadap BRI. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terpukul krisis ekonomi akibat pandemi dan maraknya praktik rentenir, dia berharap kehadiran BRI dapat semakin memberikan kemudahan layanan keuangan ke masyarakat. (*)

Fotografer: Ririn for Radar Jember

Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca