Mobile_AP_Rectangle 1
BANJARWARU, Radar Semeru – Perumahan yang berkembang pesat di Lumajang ini banyak mendapat penilaian positif dari para user. Kemudahan pelayanan yang diberikan mampu menambah kepercayaan. Salah satunya dengan memberikan kelonggaran pembayaran dengan jangka waktu yang cukup lama.
Apalagi dengan sistem kredit kepemilikan rumah (KPR) banyak batasan yang dilakukan oleh pihak perbankan. Hal ini dinilai cukup memberatkan user yang akan memiliki hunian di perumahan terbaik di Lumajang itu.
Kondisi itu membuat pengelola tak tinggal diam. Mereka mengambil langkah strategis untuk mempermudah proses penjualan rumah. Salah satunya penjualan dengan sistem inhouse dilonggarkan, perpanjangan jangka waktu pembayaran rumah, hingga pembayaran di muka bisa diangsur beberapa kali.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Kita banyak memberikan kelonggaran kepada user. Mulai dari DP bisa diangsur. Cicilan rumah diperpanjang sampai beberapa tahun dan masih banyak lainnya. Karena kita fokus pada solusi, bukan masalah,” kata Ma’ruf Nidhomuddin, owner PT Grand Zamzam Indonesia.
Solusi tersebut diyakini mampu menggaet banyak user. Bahkan pada grafik penjualan terbukti dari tahun ke tahun angkanya semakin menanjak. Dengan melakukan pembangunan komersial dan saat ini merambah hunian subsidi (FLPP) untuk menjangkau warga menengah ke bawah.
Selain itu, saat krisis pandemi, pihaknya sama sekali tidak mengurangi jumlah karyawan. Artinya, semua tim tetap bekerja pada tupoksinya masing-masing untuk ikut mengembangkan hunian tersebut.
Cara lainnya adalah meningkatkan aspek religius dari para karyawan. Sebagai jalur tercepat untuk mendapatkan penjualan yang lebih banyak lagi. “Kita tidak mengurangi karyawan, maupun gaji. Karena saya yakin jika kita melayani dengan baik, maka akan banyak timbal baliknya,” pungkasnya. (dea/c2/fid)
- Advertisement -
BANJARWARU, Radar Semeru – Perumahan yang berkembang pesat di Lumajang ini banyak mendapat penilaian positif dari para user. Kemudahan pelayanan yang diberikan mampu menambah kepercayaan. Salah satunya dengan memberikan kelonggaran pembayaran dengan jangka waktu yang cukup lama.
Apalagi dengan sistem kredit kepemilikan rumah (KPR) banyak batasan yang dilakukan oleh pihak perbankan. Hal ini dinilai cukup memberatkan user yang akan memiliki hunian di perumahan terbaik di Lumajang itu.
Kondisi itu membuat pengelola tak tinggal diam. Mereka mengambil langkah strategis untuk mempermudah proses penjualan rumah. Salah satunya penjualan dengan sistem inhouse dilonggarkan, perpanjangan jangka waktu pembayaran rumah, hingga pembayaran di muka bisa diangsur beberapa kali.
“Kita banyak memberikan kelonggaran kepada user. Mulai dari DP bisa diangsur. Cicilan rumah diperpanjang sampai beberapa tahun dan masih banyak lainnya. Karena kita fokus pada solusi, bukan masalah,” kata Ma’ruf Nidhomuddin, owner PT Grand Zamzam Indonesia.
Solusi tersebut diyakini mampu menggaet banyak user. Bahkan pada grafik penjualan terbukti dari tahun ke tahun angkanya semakin menanjak. Dengan melakukan pembangunan komersial dan saat ini merambah hunian subsidi (FLPP) untuk menjangkau warga menengah ke bawah.
Selain itu, saat krisis pandemi, pihaknya sama sekali tidak mengurangi jumlah karyawan. Artinya, semua tim tetap bekerja pada tupoksinya masing-masing untuk ikut mengembangkan hunian tersebut.
Cara lainnya adalah meningkatkan aspek religius dari para karyawan. Sebagai jalur tercepat untuk mendapatkan penjualan yang lebih banyak lagi. “Kita tidak mengurangi karyawan, maupun gaji. Karena saya yakin jika kita melayani dengan baik, maka akan banyak timbal baliknya,” pungkasnya. (dea/c2/fid)
BANJARWARU, Radar Semeru – Perumahan yang berkembang pesat di Lumajang ini banyak mendapat penilaian positif dari para user. Kemudahan pelayanan yang diberikan mampu menambah kepercayaan. Salah satunya dengan memberikan kelonggaran pembayaran dengan jangka waktu yang cukup lama.
Apalagi dengan sistem kredit kepemilikan rumah (KPR) banyak batasan yang dilakukan oleh pihak perbankan. Hal ini dinilai cukup memberatkan user yang akan memiliki hunian di perumahan terbaik di Lumajang itu.
Kondisi itu membuat pengelola tak tinggal diam. Mereka mengambil langkah strategis untuk mempermudah proses penjualan rumah. Salah satunya penjualan dengan sistem inhouse dilonggarkan, perpanjangan jangka waktu pembayaran rumah, hingga pembayaran di muka bisa diangsur beberapa kali.
“Kita banyak memberikan kelonggaran kepada user. Mulai dari DP bisa diangsur. Cicilan rumah diperpanjang sampai beberapa tahun dan masih banyak lainnya. Karena kita fokus pada solusi, bukan masalah,” kata Ma’ruf Nidhomuddin, owner PT Grand Zamzam Indonesia.
Solusi tersebut diyakini mampu menggaet banyak user. Bahkan pada grafik penjualan terbukti dari tahun ke tahun angkanya semakin menanjak. Dengan melakukan pembangunan komersial dan saat ini merambah hunian subsidi (FLPP) untuk menjangkau warga menengah ke bawah.
Selain itu, saat krisis pandemi, pihaknya sama sekali tidak mengurangi jumlah karyawan. Artinya, semua tim tetap bekerja pada tupoksinya masing-masing untuk ikut mengembangkan hunian tersebut.
Cara lainnya adalah meningkatkan aspek religius dari para karyawan. Sebagai jalur tercepat untuk mendapatkan penjualan yang lebih banyak lagi. “Kita tidak mengurangi karyawan, maupun gaji. Karena saya yakin jika kita melayani dengan baik, maka akan banyak timbal baliknya,” pungkasnya. (dea/c2/fid)