KENCONG, RADARJEMBER.ID – Akhir Januari silam, Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah (INAIFAS) beralih bentuk. Kampus yang berlokasi di Kencong, Jember ini resmi menjadi universitas. Kabar gembira ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 1527 Tahun 2022. Dari institut menjadi Universitas Al-Falah As-Sunniyyah.

Menurut rektor kampus yang berdiri sejak 1998 ini, Rijal Mumazziq Z, alih status ini tergolong cepat. Selama dua puluh tahun menjadi STAI, lantas berubah menjadi IAI di tahun 2018, dan kini menyandang status universitas, progres ini pantas disyukuri.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Menag Gus Yaqut Cholil Qoumas, yang telah memberi persetujuan alih bentuk ini. Bagi kami, inilah anugerah terindah di awal tahun, sekaligus menjadi hadiah dalam rangka peringatan 1 Abad NU,” kata Gus Rijal, sapaan akrabnya.
Penulis lebih dari 10 judul buku ini juga menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yayasan, khususnya KH A Sadid Jauhari, yang selalu memberi motivasi dan dorongan agar terus berproses. “Selain itu, alih bentuk ini menjadi kado istimewa di ulangtahun kampus ini yang ke-25,” tandasnya.
Dia juga menjelaskan, proses percepatan alih bentuk ini merupakan kerja keras dari panitia khusus yang dipimpin Warek II, Akhmad Zaeni. “Kami sangat mengapresiasi secara khusus kinerja panitia inti,” pujinya.
Bagi Gus Rijal, walaupun Kencong hanya kota kecamatan, namun keberadaan universitas ini menjadi pendorong dinamika pendidikan di wilayah Jember selatan dan Lumajang timur. Apalagi, strata pendidikan di Universitas Al-Falah As-Sunniyah tidak hanya S1 tapi juga ada S2 Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Dengan memiliki tiga Fakultas, Tarbiyah, Syariah, dan Ekonomi Bisnis Islam, serta ditunjang 10 Program Studi, Gus Rijal berharap kampus ini ke depan akan terus meningkatkan mutunya. Termasuk memiliki ciri khas yang bisa dibanggakan.
Dengan motto Beradab Berilmu dan Berdakwah, Gus Rijal menjelaskan beberapa program unggulan yang ada di kampusnya, diantaranya, Dai Mahasiswa. Program ini sudah berjalan sejak 2018.
“Bentuknya, kami mengirim dan menugaskan mahasiswa selama setahun di pulau terdepan dan terpencil di Indonesia. Semua mahasiswa yang lulus mengikuti program ini nilainya dijamin A,” urainya.
Dalam progresnya, selain telah membuka Pascasarjana Prodi PAI pada 2021, tahun ini UNAIFAS juga menyediakan kelas internasional. Semuanya mahasiswa asing dari Asia Tenggara. Gus Rijal sudah menjalin komunikasi dengan KBRI Kamboja dan Timor Leste. Dalam tahun ini, sudah ada pendaftar asing dari Kamboja, Timor Leste, Brunei, Thailand dan Malaysia.
“Untuk Filipina, masih dikomunikasikan dengan jaringan kami yang ada di Mindanao, Filipina Selatan,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah As-Sunniyyah, KH A Sadid Jauhari, menyatakan kebahagiaannya atas perubahan bentuk ini. “Kami berharap kelak Universitas Al-Falah As-Sunniyyah ini juga bisa membuka fakultas kesehatan agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat,” demikian harap salah satu Rais Syuriah PBNU ini. (ikl/nur)