JEMBER, RADARJEMBER.ID – Aktivitas yang paling lumrah diadakan oleh taman baca adalah literasi buku dan belajar bersama. Namun, berbeda dengan Taman Baca Triananda yang terletak di Kecamatan Panti. Di taman baca ini, terdapat kegiatan rutin selama Ramadan, yakni khataman Alquran setiap menjelang berbuka puasa.
Founder Taman Baca Triananda, Fransiska menyebut, agenda bertajuk Ngabubu-read ini sengaja dicetus agar anak-anak lebih semangat membaca serta memperdalam Alquran. Serta mengisi waktu luang mereka di sore hari. “Kami kumpulkan di sini. Ada yang khataman, ada yang belajar mengaji,” Papar wanita yang akrab disapa Siska, Minggu (18/4).
Dia mengungkapkan bahwa tidak ada target khusus yang dipasang untuk anak-anak yang berkunjung ke taman baca. Setiap harinya, anak- anak Desa Serut yang datang ke sana jumlahnya sangat variatif. Meski tak banyak, namun mencapai belasan orang. “Kami tidak memasang target harus khataman sampai berapa hari. Suka-suka mereka,” imbuhnya.
Agenda Ngabubu-Read ini digagas sebagai bagian dari penyempurnaan ibadah puasa melalui kegiatan yang positif. Di samping menjadi obat kerinduan anak-anak terhadap sekolah yang sudah satu tahun lebih belajar di rumah, hal ini sekaligus menegaskan bahwa taman baca bukan hanya tempat membaca semata. Namun, juga bisa menjadi media pembentukan ahlak bagi anak-anak. Khususnya di tengah serbuan era digital yang kian mengancam gaya hidup instan dan tidak produktif.
Taman baca yang berdiri sekitar satu tahun yang lalu ini juga mengajak anak-anak pembaca aktif usia sekolah yang berasal dari keluarga prasejahtera di Desa Serut. Para orang tua yang berkunjung pun sangat mendukung. “Terbukti, orang tua turut mengantarkan anak-anaknya ke taman baca,” terang Siska.
Di samping membangun perilaku membaca, anak-anak yang rutin berkunjung ke taman baca juga mendapat materi penguatan ahlak dan adab sebagai landasan moralitas. Hal ini diejawantahkan melalui salah satu materi wajib kepancasilaan dalam satu pekan sekali. “Simpelnya, anak-anak diajari moralitas dan patriotisme,” pungkasnya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti