21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Waspada Takjil Berbahaya

Jember Bisa Jadi Pilot Project Pangan Aman

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu tradisi selama puasa yakni membeludaknya penjual makanan dan minuman. Biasanya mereka memenuhi kanan kiri jalan protokol. Namun, konsumen diminta waspada dengan higienitas makanan dan minuman khas Ramadan itu. Ini untuk memastikan bahwa pangan tersebut sehat, serta takjil yang dijual para pedagang itu aman dikonsumsi.

Makanan sehat dan aman itu yang dibahas dalam audiensi antara Bupati Jember Hendy Siswanto dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pemkab Jember, kemarin (16/4). Melalui pertemuan itu, diharapkan seluruh jajanan, minuman, maupun makanan yang banyak dijajakan selama Ramadan aman dikonsumsi masyarakat.

Kepala Loka POM Jember Any Koosbudiwati mengatakan, pihaknya telah memantau keamanan takjil atau makanan lain yang dijual selama puasa ini. “Sejauh ini tidak ditemukan makanan yang membahayakan. Semoga seterusnya tidak ada,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sejak puasa perdana, Any menyebut, Loka POM Jember telah bergerak memantau takjil serta bahan makanan dan minuman yang dijual pedagang. “Ke depan terus dikontrol,” ucapnya.

Dalam audiensi itu, Kepala Balai Besar POM di Surabaya Rustyawati mengatakan, Jember sudah waktunya membentuk komunitas-komunitas demi menjaga agar pangan di Jember aman. “Akan ada advokasi pada komunitas. Kalau bisa dibentuk sampai komunitas pangan aman di desa-desa,” katanya.

Rustyawati menambahkan, semakin banyak komunitas, maka akan semakin baik. Hal itu diperlukan agar di Jember tidak ada makanan dan minuman yang membahayakan. Baik bagi orang dewasa maupun anak-anak sekolah. “Jember bisa menjadi pilot project program desa pangan aman bagi daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, bupati menyambut baik audiensi itu. Apalagi, program pangan aman bukan saja untuk kalangan tertentu, melainkan untuk seluruh warga Jember. “Tadi Pak Bupati merespons baik dan ke depan akan ada kegiatan lanjutan,” bebernya.

Sementara itu, seusai audiensi digelar, Bupati Hendy belum bisa dikonfirmasi. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, sejumlah tamu juga menunggu di lobi depan kantor bupati hingga waktu sore. Yang jelas, semua pihak ingin agar makanan dan minuman di Jember aman dikonsumsi.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Umma.id
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu tradisi selama puasa yakni membeludaknya penjual makanan dan minuman. Biasanya mereka memenuhi kanan kiri jalan protokol. Namun, konsumen diminta waspada dengan higienitas makanan dan minuman khas Ramadan itu. Ini untuk memastikan bahwa pangan tersebut sehat, serta takjil yang dijual para pedagang itu aman dikonsumsi.

Makanan sehat dan aman itu yang dibahas dalam audiensi antara Bupati Jember Hendy Siswanto dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pemkab Jember, kemarin (16/4). Melalui pertemuan itu, diharapkan seluruh jajanan, minuman, maupun makanan yang banyak dijajakan selama Ramadan aman dikonsumsi masyarakat.

Kepala Loka POM Jember Any Koosbudiwati mengatakan, pihaknya telah memantau keamanan takjil atau makanan lain yang dijual selama puasa ini. “Sejauh ini tidak ditemukan makanan yang membahayakan. Semoga seterusnya tidak ada,” katanya.

Sejak puasa perdana, Any menyebut, Loka POM Jember telah bergerak memantau takjil serta bahan makanan dan minuman yang dijual pedagang. “Ke depan terus dikontrol,” ucapnya.

Dalam audiensi itu, Kepala Balai Besar POM di Surabaya Rustyawati mengatakan, Jember sudah waktunya membentuk komunitas-komunitas demi menjaga agar pangan di Jember aman. “Akan ada advokasi pada komunitas. Kalau bisa dibentuk sampai komunitas pangan aman di desa-desa,” katanya.

Rustyawati menambahkan, semakin banyak komunitas, maka akan semakin baik. Hal itu diperlukan agar di Jember tidak ada makanan dan minuman yang membahayakan. Baik bagi orang dewasa maupun anak-anak sekolah. “Jember bisa menjadi pilot project program desa pangan aman bagi daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, bupati menyambut baik audiensi itu. Apalagi, program pangan aman bukan saja untuk kalangan tertentu, melainkan untuk seluruh warga Jember. “Tadi Pak Bupati merespons baik dan ke depan akan ada kegiatan lanjutan,” bebernya.

Sementara itu, seusai audiensi digelar, Bupati Hendy belum bisa dikonfirmasi. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, sejumlah tamu juga menunggu di lobi depan kantor bupati hingga waktu sore. Yang jelas, semua pihak ingin agar makanan dan minuman di Jember aman dikonsumsi.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Umma.id
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu tradisi selama puasa yakni membeludaknya penjual makanan dan minuman. Biasanya mereka memenuhi kanan kiri jalan protokol. Namun, konsumen diminta waspada dengan higienitas makanan dan minuman khas Ramadan itu. Ini untuk memastikan bahwa pangan tersebut sehat, serta takjil yang dijual para pedagang itu aman dikonsumsi.

Makanan sehat dan aman itu yang dibahas dalam audiensi antara Bupati Jember Hendy Siswanto dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pemkab Jember, kemarin (16/4). Melalui pertemuan itu, diharapkan seluruh jajanan, minuman, maupun makanan yang banyak dijajakan selama Ramadan aman dikonsumsi masyarakat.

Kepala Loka POM Jember Any Koosbudiwati mengatakan, pihaknya telah memantau keamanan takjil atau makanan lain yang dijual selama puasa ini. “Sejauh ini tidak ditemukan makanan yang membahayakan. Semoga seterusnya tidak ada,” katanya.

Sejak puasa perdana, Any menyebut, Loka POM Jember telah bergerak memantau takjil serta bahan makanan dan minuman yang dijual pedagang. “Ke depan terus dikontrol,” ucapnya.

Dalam audiensi itu, Kepala Balai Besar POM di Surabaya Rustyawati mengatakan, Jember sudah waktunya membentuk komunitas-komunitas demi menjaga agar pangan di Jember aman. “Akan ada advokasi pada komunitas. Kalau bisa dibentuk sampai komunitas pangan aman di desa-desa,” katanya.

Rustyawati menambahkan, semakin banyak komunitas, maka akan semakin baik. Hal itu diperlukan agar di Jember tidak ada makanan dan minuman yang membahayakan. Baik bagi orang dewasa maupun anak-anak sekolah. “Jember bisa menjadi pilot project program desa pangan aman bagi daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, bupati menyambut baik audiensi itu. Apalagi, program pangan aman bukan saja untuk kalangan tertentu, melainkan untuk seluruh warga Jember. “Tadi Pak Bupati merespons baik dan ke depan akan ada kegiatan lanjutan,” bebernya.

Sementara itu, seusai audiensi digelar, Bupati Hendy belum bisa dikonfirmasi. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, sejumlah tamu juga menunggu di lobi depan kantor bupati hingga waktu sore. Yang jelas, semua pihak ingin agar makanan dan minuman di Jember aman dikonsumsi.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Umma.id
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca