23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Tak Ada Penutupan Pasar Jelang Lebaran

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Lebaran tinggal menghitung hari. Tapi, pandemi Covid-19 belum berakhir. Seperti kita ketahui, pada Lebaran tahun lalu pemerintah melakukan gebrakan dengan menutup sejumlah pusat perbelanjaan, mall hingga pasar tradisional, untuk menekan persebaran Covid-19. Tepatnya pada 23 hingga 29 Mei 2020.

Kepala Pasar Tanjung Mistarinto menjelaskan bahwa hal itu tentu saja merugikan para pedagang pasar. Menurut dia, pandemi tahun lalu begitu memukul perekonomian Kabupaten Jember. Tak jarang, pendapatan para pedagang itu turun secara drastis jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Tak habis di situ. Mereka juga harus dipusingkan dengan penutupan pasar. “Tak sedikit yang mengeluh saat pasar ditutup,” lanjutnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Belum lagi, saat itu merupakan H-3 Lebaran. Biasanya, daya jual akan meningkat mendekati Lebaran. “Sebab, banyak orang yang mempersiapkan diri dengan membeli bahan-bahan untuk masak saat Idul Fitri,” tuturnya. Luput, ratusan bahkan ribuan pedagang harus gigit jari.

Lalu, bagaimana dengan Lebaran kali ini? Apakah pasar akan kembali ditutup? Mengingat, pandemi masih menjadi momok bagi masyarakat Jember. Terutama di pasar yang memiliki tingkat risiko persebaran Covid-19 tinggi.

Mewakili Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Widodo Julianto, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Eko Wahyu Septantono menjelaskan bahwa Lebaran kali ini diprediksi tidak akan ada penutupan seperti tahun lalu. “Kalau penutupan tidak ada, tapi hanya pembatasan pengunjung saja,” imbuhnya.

Pihaknya berpatokan pada surat edaran (SE) yang dilayangkan oleh Bupati Hendy Siswanto. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Eko menjelaskan bahwa untuk pusat perbelanjaan seperti mall harus membatasi jumlah pengunjungnya sebanyak 40 persen dari kapasitas gedung. Namun, pihaknya perlu melakukan beberapa hal untuk penanganan di pasar.

Seperti kita ketahui, sulit untuk mengontrol antusiasme warga pasar. Baik pengunjung maupun pedagang. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan adalah pengetatan. “Jadi, fokusnya lebih ke bagaimana penerapan protokol kesehatan itu terealisasi,” lanjutnya. Salah satunya dengan melakukan penutupan sejumlah pintu dan mengatur arus keluar/masuk pengunjung.

Selain itu, lanjut dia, juga perlu pengetatan oleh petugas. Baik petugas pasar ataupun dengan bantuan petugas satpol PP. Dengan menggunakan pelantang suara, para petugas akan diimbau untuk mengatur, mengingatkan, dan mengawasi penerapan prokes oleh pedagang dan pengunjung. “Sementara itu, yang masih bisa direncanakan, sambil lalu mencari solusi yang lebih efektif,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Lebaran tinggal menghitung hari. Tapi, pandemi Covid-19 belum berakhir. Seperti kita ketahui, pada Lebaran tahun lalu pemerintah melakukan gebrakan dengan menutup sejumlah pusat perbelanjaan, mall hingga pasar tradisional, untuk menekan persebaran Covid-19. Tepatnya pada 23 hingga 29 Mei 2020.

Kepala Pasar Tanjung Mistarinto menjelaskan bahwa hal itu tentu saja merugikan para pedagang pasar. Menurut dia, pandemi tahun lalu begitu memukul perekonomian Kabupaten Jember. Tak jarang, pendapatan para pedagang itu turun secara drastis jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Tak habis di situ. Mereka juga harus dipusingkan dengan penutupan pasar. “Tak sedikit yang mengeluh saat pasar ditutup,” lanjutnya.

Belum lagi, saat itu merupakan H-3 Lebaran. Biasanya, daya jual akan meningkat mendekati Lebaran. “Sebab, banyak orang yang mempersiapkan diri dengan membeli bahan-bahan untuk masak saat Idul Fitri,” tuturnya. Luput, ratusan bahkan ribuan pedagang harus gigit jari.

Lalu, bagaimana dengan Lebaran kali ini? Apakah pasar akan kembali ditutup? Mengingat, pandemi masih menjadi momok bagi masyarakat Jember. Terutama di pasar yang memiliki tingkat risiko persebaran Covid-19 tinggi.

Mewakili Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Widodo Julianto, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Eko Wahyu Septantono menjelaskan bahwa Lebaran kali ini diprediksi tidak akan ada penutupan seperti tahun lalu. “Kalau penutupan tidak ada, tapi hanya pembatasan pengunjung saja,” imbuhnya.

Pihaknya berpatokan pada surat edaran (SE) yang dilayangkan oleh Bupati Hendy Siswanto. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Eko menjelaskan bahwa untuk pusat perbelanjaan seperti mall harus membatasi jumlah pengunjungnya sebanyak 40 persen dari kapasitas gedung. Namun, pihaknya perlu melakukan beberapa hal untuk penanganan di pasar.

Seperti kita ketahui, sulit untuk mengontrol antusiasme warga pasar. Baik pengunjung maupun pedagang. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan adalah pengetatan. “Jadi, fokusnya lebih ke bagaimana penerapan protokol kesehatan itu terealisasi,” lanjutnya. Salah satunya dengan melakukan penutupan sejumlah pintu dan mengatur arus keluar/masuk pengunjung.

Selain itu, lanjut dia, juga perlu pengetatan oleh petugas. Baik petugas pasar ataupun dengan bantuan petugas satpol PP. Dengan menggunakan pelantang suara, para petugas akan diimbau untuk mengatur, mengingatkan, dan mengawasi penerapan prokes oleh pedagang dan pengunjung. “Sementara itu, yang masih bisa direncanakan, sambil lalu mencari solusi yang lebih efektif,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Lebaran tinggal menghitung hari. Tapi, pandemi Covid-19 belum berakhir. Seperti kita ketahui, pada Lebaran tahun lalu pemerintah melakukan gebrakan dengan menutup sejumlah pusat perbelanjaan, mall hingga pasar tradisional, untuk menekan persebaran Covid-19. Tepatnya pada 23 hingga 29 Mei 2020.

Kepala Pasar Tanjung Mistarinto menjelaskan bahwa hal itu tentu saja merugikan para pedagang pasar. Menurut dia, pandemi tahun lalu begitu memukul perekonomian Kabupaten Jember. Tak jarang, pendapatan para pedagang itu turun secara drastis jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Tak habis di situ. Mereka juga harus dipusingkan dengan penutupan pasar. “Tak sedikit yang mengeluh saat pasar ditutup,” lanjutnya.

Belum lagi, saat itu merupakan H-3 Lebaran. Biasanya, daya jual akan meningkat mendekati Lebaran. “Sebab, banyak orang yang mempersiapkan diri dengan membeli bahan-bahan untuk masak saat Idul Fitri,” tuturnya. Luput, ratusan bahkan ribuan pedagang harus gigit jari.

Lalu, bagaimana dengan Lebaran kali ini? Apakah pasar akan kembali ditutup? Mengingat, pandemi masih menjadi momok bagi masyarakat Jember. Terutama di pasar yang memiliki tingkat risiko persebaran Covid-19 tinggi.

Mewakili Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Widodo Julianto, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Eko Wahyu Septantono menjelaskan bahwa Lebaran kali ini diprediksi tidak akan ada penutupan seperti tahun lalu. “Kalau penutupan tidak ada, tapi hanya pembatasan pengunjung saja,” imbuhnya.

Pihaknya berpatokan pada surat edaran (SE) yang dilayangkan oleh Bupati Hendy Siswanto. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Eko menjelaskan bahwa untuk pusat perbelanjaan seperti mall harus membatasi jumlah pengunjungnya sebanyak 40 persen dari kapasitas gedung. Namun, pihaknya perlu melakukan beberapa hal untuk penanganan di pasar.

Seperti kita ketahui, sulit untuk mengontrol antusiasme warga pasar. Baik pengunjung maupun pedagang. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan adalah pengetatan. “Jadi, fokusnya lebih ke bagaimana penerapan protokol kesehatan itu terealisasi,” lanjutnya. Salah satunya dengan melakukan penutupan sejumlah pintu dan mengatur arus keluar/masuk pengunjung.

Selain itu, lanjut dia, juga perlu pengetatan oleh petugas. Baik petugas pasar ataupun dengan bantuan petugas satpol PP. Dengan menggunakan pelantang suara, para petugas akan diimbau untuk mengatur, mengingatkan, dan mengawasi penerapan prokes oleh pedagang dan pengunjung. “Sementara itu, yang masih bisa direncanakan, sambil lalu mencari solusi yang lebih efektif,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca