JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sejumlah pengurus asosiasi pondok pesantren di Jember menggelar pertemuan dengan wakil bupati Jember terpilih Balya Firjaun Barlaman di kediamannya, Lingkungan Talangsari, Jember Kidul, Kaliwates. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait keberadaan pesantren di Jember yang selama ini dinilai kurang diberdayakan.
Diketahui, dua asosiasi pesantren itu dari Robithoh Ma’had Islam (RMI) Kencong dan RMI Jember. Mereka meminta agar Firjaun, yang memiliki latarbelakang pesantren itu, bisa lebih aspiratif terhadap nasib pesantren di Jember.
Ketua PC RMI Kencong Ali Wafa Kamil mengatakan, selama ini banyak bantuan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi pesantren. Namun, di lapangan, realisasinya justru banyak ditangani selain RMI. Kendati tidak menyebutkan apa saja realisasi bantuan tersebut, ia mencontohkan, seperti bantuan operasional pesantren (BOP), yang dinilai kurang menyentuh ke pesantren. “Karenanya, kami perlu bermusyawarah dan menyampaikan ke wakil bupati (terpilih) yang juga berlatar belakang pesantren,” jelasnya.
Pertemuan itu juga menjadi harapan para tokoh yang juga pengasuh di berbagai pesantren tersebut agar ada dukungan dan optimalisasi pengembangan pesantren. Sebab, mereka menilai, keberadaan pesantren juga perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Hal serupa juga disampaikan Fuad Ahsan, Ketua RMI Jember. Menurut dia, pesantren di Jember cukup banyak, bahkan terbesar di Jawa Timur. “Atas dasar itu, dirasa perlu untuk menggelar koordinasi dan menyampaikan segenap aspirasi pesantren di Jember kepada wakil bupati Jember (terpilih),” jelasnya.
Sementara itu, Balya Firjaun Barlaman yang baru saja ditetapkan sebagai wakil bupati Jember terpilih tersebut mengakui, pekerjaan Jember dirasa cukup banyak. Pada bidang pesantren dan diniyah, misalnya, ada beberapa yang perlu digarap. Seperti pembenahan infrastruktur, honor guru ngaji, ustad, muazin, dan lainnya. “Nanti kami dukung di pemerintahan. Silakan data jumlah pesantren yang ada di Jember agar diketahui dengan pasti,” tukasnya.