Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kondisi cuaca yang tak bersahabat, berdampak negatif bagi peternak lele di Jember. Sejumlah peternak lele di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, mengungkapkan hal itu. Menurut mereka, cuaca dan suhu yang naik turun sangat merugikan. Sebab, ribuan bibit lele yang dibudidayakan banyak yang mati.
“Saya lepas bibit lele sebanyak 20 ribu ke kolam. Sekarang tersisa hanya tiga ribuan saja,” kata Mahrus Ali, sembari memperlihatkan lelenya yang tinggal sedikit.
BACA JUGA: Ternak Lele Jadi Bagian Kurikulum Merdeka Belajar
Mobile_AP_Rectangle 2
Hal serupa juga dialami oleh Mega Karyanto, mahasiswa yang gemar budidaya lele. Sebenarnya, lele miliknya sudah siap panen, namun karena cuaca yang tidak bagus menyebabkan kematian besar-besaran. Bahkan, dari 12 ribu bibit lele yang ia tebar, kini hanya tinggal hitungan jari saja. “Punya saya mati semua. Hanya sisa belasan,” kata pemuda 25 tahun tersebut.
Ia mengaku, berbagai cara sudah dilakukan untuk mencegah tingginya angka kematian. Mulai dari pemberian obat atau vitamin hingga sterilisasi air secara rutin. Namun, upaya itu masih belum bisa mengatasi serangan penyakit yang mematikan ikan lele.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kondisi cuaca yang tak bersahabat, berdampak negatif bagi peternak lele di Jember. Sejumlah peternak lele di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, mengungkapkan hal itu. Menurut mereka, cuaca dan suhu yang naik turun sangat merugikan. Sebab, ribuan bibit lele yang dibudidayakan banyak yang mati.
“Saya lepas bibit lele sebanyak 20 ribu ke kolam. Sekarang tersisa hanya tiga ribuan saja,” kata Mahrus Ali, sembari memperlihatkan lelenya yang tinggal sedikit.
BACA JUGA: Ternak Lele Jadi Bagian Kurikulum Merdeka Belajar
Hal serupa juga dialami oleh Mega Karyanto, mahasiswa yang gemar budidaya lele. Sebenarnya, lele miliknya sudah siap panen, namun karena cuaca yang tidak bagus menyebabkan kematian besar-besaran. Bahkan, dari 12 ribu bibit lele yang ia tebar, kini hanya tinggal hitungan jari saja. “Punya saya mati semua. Hanya sisa belasan,” kata pemuda 25 tahun tersebut.
Ia mengaku, berbagai cara sudah dilakukan untuk mencegah tingginya angka kematian. Mulai dari pemberian obat atau vitamin hingga sterilisasi air secara rutin. Namun, upaya itu masih belum bisa mengatasi serangan penyakit yang mematikan ikan lele.
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kondisi cuaca yang tak bersahabat, berdampak negatif bagi peternak lele di Jember. Sejumlah peternak lele di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, mengungkapkan hal itu. Menurut mereka, cuaca dan suhu yang naik turun sangat merugikan. Sebab, ribuan bibit lele yang dibudidayakan banyak yang mati.
“Saya lepas bibit lele sebanyak 20 ribu ke kolam. Sekarang tersisa hanya tiga ribuan saja,” kata Mahrus Ali, sembari memperlihatkan lelenya yang tinggal sedikit.
BACA JUGA: Ternak Lele Jadi Bagian Kurikulum Merdeka Belajar
Hal serupa juga dialami oleh Mega Karyanto, mahasiswa yang gemar budidaya lele. Sebenarnya, lele miliknya sudah siap panen, namun karena cuaca yang tidak bagus menyebabkan kematian besar-besaran. Bahkan, dari 12 ribu bibit lele yang ia tebar, kini hanya tinggal hitungan jari saja. “Punya saya mati semua. Hanya sisa belasan,” kata pemuda 25 tahun tersebut.
Ia mengaku, berbagai cara sudah dilakukan untuk mencegah tingginya angka kematian. Mulai dari pemberian obat atau vitamin hingga sterilisasi air secara rutin. Namun, upaya itu masih belum bisa mengatasi serangan penyakit yang mematikan ikan lele.