Mobile_AP_Rectangle 1
KEMUNINGSARI LOR, Radar Jember – Dam Gluduk III di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, jebol. Itu terjadi karena banjir akibat hujan deras pekan lalu di Sungai Petung, desa setempat. Kondisi itu mengancam terjadinya gagal panen di lahan seluas 98 hektare, di Dusun Sumbersari dan Dusun Kemuning Lor, karena tidak bisa teraliri air sungai.
BACA JUGA : Moskow Nilai Penentangan AS adalah Upaya Menegakkan Kekuasaan
Apabila kondisi itu dibiarkan dalam kurun waktu lama, selain gagal panen, para petani juga terancam tidak dapat melakukan penanaman, karena kekeringan. Petani pun meminta pemerintah memberi perhatian serius agar kondisi itu segera tertangani.
Mobile_AP_Rectangle 2
Ketua Gabungan Himpunan Petani Pemakain Air (Hippa) Panti Sariyanto mengatakan, jebolnya Dam Gluduk III membuat air sungai langsung keluar dari dam menuju hilir. Jebolnya dam membuat air tidak bisa naik ke pintu pembagian air yang biasa mengairi sawah seluas 98 hektare. Akibatnya, saluran pembagian air mengering.
Beberapa hari ini tanaman padi yang berumur 2 minggu masih terbantu air hujan. Di sisi lain, ada tanaman 45 hari dan 70 hari. Artinya, ada yang panen kurang 20 hari lagi, dan ada yang baru bisa dipanen sekitar 75 hari lagi. “Tanaman petani di 98 hektare sawah terancam gagal panen. Selain itu, terancam tidak bisa ditanami,” kata Sariyanto.
Dengan sisa umur padi yang tinggal 20 hari itu, petani sudah mulai mempersiapkan uritan hingga ada yang ingin langsung tanam kembali. Seperti diketahui, tanaman padi normal yang bagus berumur 90 harian. “Dengan bencana banjir yang membuat Dam Gluduk III jebol, ini mengakibatkan kekurangan air,” imbuhnya.
- Advertisement -
KEMUNINGSARI LOR, Radar Jember – Dam Gluduk III di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, jebol. Itu terjadi karena banjir akibat hujan deras pekan lalu di Sungai Petung, desa setempat. Kondisi itu mengancam terjadinya gagal panen di lahan seluas 98 hektare, di Dusun Sumbersari dan Dusun Kemuning Lor, karena tidak bisa teraliri air sungai.
BACA JUGA : Moskow Nilai Penentangan AS adalah Upaya Menegakkan Kekuasaan
Apabila kondisi itu dibiarkan dalam kurun waktu lama, selain gagal panen, para petani juga terancam tidak dapat melakukan penanaman, karena kekeringan. Petani pun meminta pemerintah memberi perhatian serius agar kondisi itu segera tertangani.
Ketua Gabungan Himpunan Petani Pemakain Air (Hippa) Panti Sariyanto mengatakan, jebolnya Dam Gluduk III membuat air sungai langsung keluar dari dam menuju hilir. Jebolnya dam membuat air tidak bisa naik ke pintu pembagian air yang biasa mengairi sawah seluas 98 hektare. Akibatnya, saluran pembagian air mengering.
Beberapa hari ini tanaman padi yang berumur 2 minggu masih terbantu air hujan. Di sisi lain, ada tanaman 45 hari dan 70 hari. Artinya, ada yang panen kurang 20 hari lagi, dan ada yang baru bisa dipanen sekitar 75 hari lagi. “Tanaman petani di 98 hektare sawah terancam gagal panen. Selain itu, terancam tidak bisa ditanami,” kata Sariyanto.
Dengan sisa umur padi yang tinggal 20 hari itu, petani sudah mulai mempersiapkan uritan hingga ada yang ingin langsung tanam kembali. Seperti diketahui, tanaman padi normal yang bagus berumur 90 harian. “Dengan bencana banjir yang membuat Dam Gluduk III jebol, ini mengakibatkan kekurangan air,” imbuhnya.
KEMUNINGSARI LOR, Radar Jember – Dam Gluduk III di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, jebol. Itu terjadi karena banjir akibat hujan deras pekan lalu di Sungai Petung, desa setempat. Kondisi itu mengancam terjadinya gagal panen di lahan seluas 98 hektare, di Dusun Sumbersari dan Dusun Kemuning Lor, karena tidak bisa teraliri air sungai.
BACA JUGA : Moskow Nilai Penentangan AS adalah Upaya Menegakkan Kekuasaan
Apabila kondisi itu dibiarkan dalam kurun waktu lama, selain gagal panen, para petani juga terancam tidak dapat melakukan penanaman, karena kekeringan. Petani pun meminta pemerintah memberi perhatian serius agar kondisi itu segera tertangani.
Ketua Gabungan Himpunan Petani Pemakain Air (Hippa) Panti Sariyanto mengatakan, jebolnya Dam Gluduk III membuat air sungai langsung keluar dari dam menuju hilir. Jebolnya dam membuat air tidak bisa naik ke pintu pembagian air yang biasa mengairi sawah seluas 98 hektare. Akibatnya, saluran pembagian air mengering.
Beberapa hari ini tanaman padi yang berumur 2 minggu masih terbantu air hujan. Di sisi lain, ada tanaman 45 hari dan 70 hari. Artinya, ada yang panen kurang 20 hari lagi, dan ada yang baru bisa dipanen sekitar 75 hari lagi. “Tanaman petani di 98 hektare sawah terancam gagal panen. Selain itu, terancam tidak bisa ditanami,” kata Sariyanto.
Dengan sisa umur padi yang tinggal 20 hari itu, petani sudah mulai mempersiapkan uritan hingga ada yang ingin langsung tanam kembali. Seperti diketahui, tanaman padi normal yang bagus berumur 90 harian. “Dengan bencana banjir yang membuat Dam Gluduk III jebol, ini mengakibatkan kekurangan air,” imbuhnya.