23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Apa Kabar Nasib Pupuk Subsidi?

Muncul Wacana Terus Dipangkas Tiap Tahun

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Pupuk menjadi kebutuhan mendasar setiap petani. Permasalahannya, tidak semua petani bisa mengakses dan mendapatkan pupuk. Kalaupun ada, yang tersedia adalah pupuk nonsubsidi dengan selisih harga mencapai tiga kali lipat dari pupuk subsidi.

Sejumlah pemasok pupuk mengakui, sejak beberapa tahun belakangan pemerintah mulai mengurangi pasokan pupuk subsidi di tiap daerah. Tak terkecuali di Jember. “Ada kabar bahwa pada 2024 mendatang, pupuk subsidi akan dicabut. Itu perlu disikapi oleh pemerintah maupun petani sendiri. salah satunya mulai membiasakan diri lepas dari ketergantungan pupuk subsidi,” kata Tim Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Jawa Timur Yusva Sulistiyo saat memberikan penyuluhan kepada sejumlah petani di Sumbersari, belum lama ini.

Kendati detail pemangkasan tiap tahun itu belum diketahui pasti, dia juga memaparkan alasan lain yang turut mendasarinya. Menurut Yusva, saat ini hampir semua penyuplai pupuk nasional seperti Pupuk Kaltim, Petro Kimia Gresik, dan lainnya, mencanangkan pilot project agro solution 2021-2024 untuk beberapa komoditas pangan. Seperti padi, jagung, kakao, dan lainnya. “Jadi, nantinya beberapa komoditas ini tidak hanya tersentralisasi di Jawa, namun bisa di luar Jawa. Seperti NTB, Sulteng, dan Sulsel,” kata Yusva.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dengan begitu, maka kebutuhan pupuk dipastikan tersebar merata. Khususnya di daerah yang ditetapkan sebagai pilot project agro solution.

Pihaknya juga menilai, ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi itu dinilainya kurang bagus. Sebab, petani sulit melakukan inovasi pertanian dan cenderung menggunakan cara pertanian konvensional.

“Hari ini kemajuan teknologi sudah cukup pesat, dan banyak program ataupun kemitraan bisa dijangkau oleh petani kita. Bisa melalui off-taker, kemitraan modal, jaminan terhadap hasil panen, dan lainnya,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Pupuk menjadi kebutuhan mendasar setiap petani. Permasalahannya, tidak semua petani bisa mengakses dan mendapatkan pupuk. Kalaupun ada, yang tersedia adalah pupuk nonsubsidi dengan selisih harga mencapai tiga kali lipat dari pupuk subsidi.

Sejumlah pemasok pupuk mengakui, sejak beberapa tahun belakangan pemerintah mulai mengurangi pasokan pupuk subsidi di tiap daerah. Tak terkecuali di Jember. “Ada kabar bahwa pada 2024 mendatang, pupuk subsidi akan dicabut. Itu perlu disikapi oleh pemerintah maupun petani sendiri. salah satunya mulai membiasakan diri lepas dari ketergantungan pupuk subsidi,” kata Tim Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Jawa Timur Yusva Sulistiyo saat memberikan penyuluhan kepada sejumlah petani di Sumbersari, belum lama ini.

Kendati detail pemangkasan tiap tahun itu belum diketahui pasti, dia juga memaparkan alasan lain yang turut mendasarinya. Menurut Yusva, saat ini hampir semua penyuplai pupuk nasional seperti Pupuk Kaltim, Petro Kimia Gresik, dan lainnya, mencanangkan pilot project agro solution 2021-2024 untuk beberapa komoditas pangan. Seperti padi, jagung, kakao, dan lainnya. “Jadi, nantinya beberapa komoditas ini tidak hanya tersentralisasi di Jawa, namun bisa di luar Jawa. Seperti NTB, Sulteng, dan Sulsel,” kata Yusva.

Dengan begitu, maka kebutuhan pupuk dipastikan tersebar merata. Khususnya di daerah yang ditetapkan sebagai pilot project agro solution.

Pihaknya juga menilai, ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi itu dinilainya kurang bagus. Sebab, petani sulit melakukan inovasi pertanian dan cenderung menggunakan cara pertanian konvensional.

“Hari ini kemajuan teknologi sudah cukup pesat, dan banyak program ataupun kemitraan bisa dijangkau oleh petani kita. Bisa melalui off-taker, kemitraan modal, jaminan terhadap hasil panen, dan lainnya,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Pupuk menjadi kebutuhan mendasar setiap petani. Permasalahannya, tidak semua petani bisa mengakses dan mendapatkan pupuk. Kalaupun ada, yang tersedia adalah pupuk nonsubsidi dengan selisih harga mencapai tiga kali lipat dari pupuk subsidi.

Sejumlah pemasok pupuk mengakui, sejak beberapa tahun belakangan pemerintah mulai mengurangi pasokan pupuk subsidi di tiap daerah. Tak terkecuali di Jember. “Ada kabar bahwa pada 2024 mendatang, pupuk subsidi akan dicabut. Itu perlu disikapi oleh pemerintah maupun petani sendiri. salah satunya mulai membiasakan diri lepas dari ketergantungan pupuk subsidi,” kata Tim Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Jawa Timur Yusva Sulistiyo saat memberikan penyuluhan kepada sejumlah petani di Sumbersari, belum lama ini.

Kendati detail pemangkasan tiap tahun itu belum diketahui pasti, dia juga memaparkan alasan lain yang turut mendasarinya. Menurut Yusva, saat ini hampir semua penyuplai pupuk nasional seperti Pupuk Kaltim, Petro Kimia Gresik, dan lainnya, mencanangkan pilot project agro solution 2021-2024 untuk beberapa komoditas pangan. Seperti padi, jagung, kakao, dan lainnya. “Jadi, nantinya beberapa komoditas ini tidak hanya tersentralisasi di Jawa, namun bisa di luar Jawa. Seperti NTB, Sulteng, dan Sulsel,” kata Yusva.

Dengan begitu, maka kebutuhan pupuk dipastikan tersebar merata. Khususnya di daerah yang ditetapkan sebagai pilot project agro solution.

Pihaknya juga menilai, ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi itu dinilainya kurang bagus. Sebab, petani sulit melakukan inovasi pertanian dan cenderung menggunakan cara pertanian konvensional.

“Hari ini kemajuan teknologi sudah cukup pesat, dan banyak program ataupun kemitraan bisa dijangkau oleh petani kita. Bisa melalui off-taker, kemitraan modal, jaminan terhadap hasil panen, dan lainnya,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

Truk Sapi Jungkel di Arak-Arak

Libatkan UMKM dalam Kampanye