22.4 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Bibit Unggul Harus Kering

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Oyong atau gambas adalah salah satu jenis tanaman yang sering ditanam petani di Jember. Selain penanaman dan perawatan yang relatif mudah, untuk bisa panen terbilang cepat.

BACA JUGA : Ijazah Siswa Segera Terbit

Sigit Ahmadi, warga Desa/Kecamatan Ajung, merupakan petani yang sudah 20 tahun lebih rutin menanam gambas setiap tahunnya. Tak hanya membudidayakannya, dia juga menjual benih dengan kualitas yang bagus. Menurutnya, hasil benih yang bagus bergantung pada proses budi daya tanaman yang baik.

Mobile_AP_Rectangle 2

Budi daya gambas baginya tidak sulit. Hanya butuh pengetahuan dan skill dalam mengelola usaha tersebut. Sigit menceritakan, langkah awal yang harus dilakukan yakni memastikan lahan yang akan ditanami gambas sudah siap. “Lahan harus bersih dari gulma dan rumput liar. Kemudian, lahan dibajak. Setelah itu, dibentuklah bedengan dengan lebar kurang lebih semeter. Panjangnya disesuaikan. Jarak antarbedengan kurang dari satu meter,” jelasnya.

Selanjutnya, pemberian pupuk disesuaikan dengan luas lahan. Biasanya pemberian pupuk dilakukan dengan mengocor ke area tanam setelah bibit ditanam.

Benih gambas itu oleh Sigit dibuat sendiri dari gambas sebelumnya. Pemilihan benih harus benar-benar kering dan memiliki kualitas bagus. Setelah itu, benih diperam selama kurang lebih 1 malam. Keesokan harinya benih ditanam di wadah yang telah disediakan atau media tanah.

Setelah bibit tumbuh, siap dipindahkan ke lahan. Perawatan dalam menanam gambas pun menurutnya perlu dikontrol. Mulai dari proses pemupukannya, kebutuhan air, hingga hama penyakitnya.

Sigit biasanya menyediakan beberapa petak sawah untuk gambas yang dijual dalam bentuk benih. “Benih dibiarkan sampai kering di pohonnya sebelum dipanen dan dipilih biji terbaik,” ucapnya. Benih kemudian dikemas dan dijual kiloan ke perusahaan benih. (mg3/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Oyong atau gambas adalah salah satu jenis tanaman yang sering ditanam petani di Jember. Selain penanaman dan perawatan yang relatif mudah, untuk bisa panen terbilang cepat.

BACA JUGA : Ijazah Siswa Segera Terbit

Sigit Ahmadi, warga Desa/Kecamatan Ajung, merupakan petani yang sudah 20 tahun lebih rutin menanam gambas setiap tahunnya. Tak hanya membudidayakannya, dia juga menjual benih dengan kualitas yang bagus. Menurutnya, hasil benih yang bagus bergantung pada proses budi daya tanaman yang baik.

Budi daya gambas baginya tidak sulit. Hanya butuh pengetahuan dan skill dalam mengelola usaha tersebut. Sigit menceritakan, langkah awal yang harus dilakukan yakni memastikan lahan yang akan ditanami gambas sudah siap. “Lahan harus bersih dari gulma dan rumput liar. Kemudian, lahan dibajak. Setelah itu, dibentuklah bedengan dengan lebar kurang lebih semeter. Panjangnya disesuaikan. Jarak antarbedengan kurang dari satu meter,” jelasnya.

Selanjutnya, pemberian pupuk disesuaikan dengan luas lahan. Biasanya pemberian pupuk dilakukan dengan mengocor ke area tanam setelah bibit ditanam.

Benih gambas itu oleh Sigit dibuat sendiri dari gambas sebelumnya. Pemilihan benih harus benar-benar kering dan memiliki kualitas bagus. Setelah itu, benih diperam selama kurang lebih 1 malam. Keesokan harinya benih ditanam di wadah yang telah disediakan atau media tanah.

Setelah bibit tumbuh, siap dipindahkan ke lahan. Perawatan dalam menanam gambas pun menurutnya perlu dikontrol. Mulai dari proses pemupukannya, kebutuhan air, hingga hama penyakitnya.

Sigit biasanya menyediakan beberapa petak sawah untuk gambas yang dijual dalam bentuk benih. “Benih dibiarkan sampai kering di pohonnya sebelum dipanen dan dipilih biji terbaik,” ucapnya. Benih kemudian dikemas dan dijual kiloan ke perusahaan benih. (mg3/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Oyong atau gambas adalah salah satu jenis tanaman yang sering ditanam petani di Jember. Selain penanaman dan perawatan yang relatif mudah, untuk bisa panen terbilang cepat.

BACA JUGA : Ijazah Siswa Segera Terbit

Sigit Ahmadi, warga Desa/Kecamatan Ajung, merupakan petani yang sudah 20 tahun lebih rutin menanam gambas setiap tahunnya. Tak hanya membudidayakannya, dia juga menjual benih dengan kualitas yang bagus. Menurutnya, hasil benih yang bagus bergantung pada proses budi daya tanaman yang baik.

Budi daya gambas baginya tidak sulit. Hanya butuh pengetahuan dan skill dalam mengelola usaha tersebut. Sigit menceritakan, langkah awal yang harus dilakukan yakni memastikan lahan yang akan ditanami gambas sudah siap. “Lahan harus bersih dari gulma dan rumput liar. Kemudian, lahan dibajak. Setelah itu, dibentuklah bedengan dengan lebar kurang lebih semeter. Panjangnya disesuaikan. Jarak antarbedengan kurang dari satu meter,” jelasnya.

Selanjutnya, pemberian pupuk disesuaikan dengan luas lahan. Biasanya pemberian pupuk dilakukan dengan mengocor ke area tanam setelah bibit ditanam.

Benih gambas itu oleh Sigit dibuat sendiri dari gambas sebelumnya. Pemilihan benih harus benar-benar kering dan memiliki kualitas bagus. Setelah itu, benih diperam selama kurang lebih 1 malam. Keesokan harinya benih ditanam di wadah yang telah disediakan atau media tanah.

Setelah bibit tumbuh, siap dipindahkan ke lahan. Perawatan dalam menanam gambas pun menurutnya perlu dikontrol. Mulai dari proses pemupukannya, kebutuhan air, hingga hama penyakitnya.

Sigit biasanya menyediakan beberapa petak sawah untuk gambas yang dijual dalam bentuk benih. “Benih dibiarkan sampai kering di pohonnya sebelum dipanen dan dipilih biji terbaik,” ucapnya. Benih kemudian dikemas dan dijual kiloan ke perusahaan benih. (mg3/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca