23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Petani Dorong Pemerintah Naikkan HPP Gabah

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, Radar Jember – Harga bahan bakar minyak telah naik, beberapa waktu lalu. Kenaikan diikuti dengan kenaikan harga sejumlah barang, termasuk kebutuhan untuk memenuhi produksi pertanian. Petani pun ingin pemerintah memperhatikan agar ketimpangan ekonomi tidak terus terjadi.

BACA JUGA : Diputus Bebas Tapi Belum Bisa Masuk Kantor Lagi

Sejumlah petani di Jember telah merasakan hasil pertaniannya tak sebanding dengan biaya produksi. Salah satu faktornya karena biaya produksi penanaman padi ikut naik, sementara harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah tetap.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono menjelaskan, kenaikan BBM memang berdampak pada kenaikan harga bahan lain, termasuk biaya produksi pertanian. “Menang ada kenaikan biaya produksi. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah sampai pusat,” katanya.

Dikatakan, apabila biaya produksi penanaman padi naik, selayaknya diikuti oleh kenaikan HPP gabah. “Makanya perlu dirasionalisasi agar pusat juga memahami masalah ini,” tuturnya.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras dinilai ada ketidaksesuaian dengan biaya produksi. Untuk itu, Permendag itu dinilai sudah tidak relevan.

- Advertisement -

SUMBERSARI, Radar Jember – Harga bahan bakar minyak telah naik, beberapa waktu lalu. Kenaikan diikuti dengan kenaikan harga sejumlah barang, termasuk kebutuhan untuk memenuhi produksi pertanian. Petani pun ingin pemerintah memperhatikan agar ketimpangan ekonomi tidak terus terjadi.

BACA JUGA : Diputus Bebas Tapi Belum Bisa Masuk Kantor Lagi

Sejumlah petani di Jember telah merasakan hasil pertaniannya tak sebanding dengan biaya produksi. Salah satu faktornya karena biaya produksi penanaman padi ikut naik, sementara harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah tetap.

Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono menjelaskan, kenaikan BBM memang berdampak pada kenaikan harga bahan lain, termasuk biaya produksi pertanian. “Menang ada kenaikan biaya produksi. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah sampai pusat,” katanya.

Dikatakan, apabila biaya produksi penanaman padi naik, selayaknya diikuti oleh kenaikan HPP gabah. “Makanya perlu dirasionalisasi agar pusat juga memahami masalah ini,” tuturnya.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras dinilai ada ketidaksesuaian dengan biaya produksi. Untuk itu, Permendag itu dinilai sudah tidak relevan.

SUMBERSARI, Radar Jember – Harga bahan bakar minyak telah naik, beberapa waktu lalu. Kenaikan diikuti dengan kenaikan harga sejumlah barang, termasuk kebutuhan untuk memenuhi produksi pertanian. Petani pun ingin pemerintah memperhatikan agar ketimpangan ekonomi tidak terus terjadi.

BACA JUGA : Diputus Bebas Tapi Belum Bisa Masuk Kantor Lagi

Sejumlah petani di Jember telah merasakan hasil pertaniannya tak sebanding dengan biaya produksi. Salah satu faktornya karena biaya produksi penanaman padi ikut naik, sementara harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah tetap.

Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono menjelaskan, kenaikan BBM memang berdampak pada kenaikan harga bahan lain, termasuk biaya produksi pertanian. “Menang ada kenaikan biaya produksi. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah sampai pusat,” katanya.

Dikatakan, apabila biaya produksi penanaman padi naik, selayaknya diikuti oleh kenaikan HPP gabah. “Makanya perlu dirasionalisasi agar pusat juga memahami masalah ini,” tuturnya.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras dinilai ada ketidaksesuaian dengan biaya produksi. Untuk itu, Permendag itu dinilai sudah tidak relevan.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca