JEMBER, RADARJEMBER.ID- Pria ini peduli akan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masyarakat yang putus sekolah. Baik karena terkendala faktor ekonomi maupun geografis. Hal itulah yang dilakukan Samsul Hadi Saputra, salah satu founder Rumah Pintar, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, yang tergerak mendirikan Rumah Pintar secara gratis.
Pukul 09.00, sejumlah anak, remaja, dan orang dewasa sedang mengerjakan modul ujian akhir untuk kejar paket C. Di situ, ada seorang bapak yang sedang memandu siswanya dalam mengerjakan ujian akhir tersebut. Dialah Samsul Hadi Saputra, salah satu pendiri Sekolah Rumah Pintar bagi anak-anak yang putus sekolah.
Dia menceritakan awal mula bisa mendirikan Rumah Pintar. Rumah Pintar yang didirikan di Kecamatan Silo itu merupakan salah satu wadah bagi masyarakat yang ingin memperoleh pendidikan, tapi di luar kegiatan pendidikan formal.
Rumah Pintar tepatnya ada di Dusun Sumber Pinang, Karangharjo, Kecamatan Silo. Lokasinya berada di tengah sawah dan bersebelahan dengan kandang ayam. Awalnya dengan kondisi seperti itu banyak cibiran yang merendahkan Samsul atas idenya yang tidak masuk akal itu. “Banyak cibiran yang saya terima dulu, karena saya mendirikan sekolah Rumah Pintar berdampingan dengan kandang ayam yang baunya menyengat. Saya sempat juga dihina gak waras,” bebernya.
Tetapi, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat Samsul untuk memfasilitasi masyarakat mengejar ketertinggalan mereka dari perkembangan yang tidak sempat diterima di pendidikan formal. “ Yang penting saya maju dan memiliki niat yang tulus untuk membantu mereka yang putus sekolah,” paparnya.
Bermula dari keresahan, Samsul merasa iba melihat anak-anak putus sekolah di usia sangat muda. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki potensi. Tetapi sebagian tidak mempunyai wadah di sekolah formal.
Rumah Pintar didirikan pada tahun 2014 secara sederhana dan berkembang cepat. Kemudian diresmikan pada tahun 2016. Rumah itu pun di bawah naungan Dinas Pendidikan. Kegiatannya ada banyak. Ada taman baca masyarakat, kelas after school, kelas diskusi, kelompok belajar, sekolah sepak bola, wisata event, dan sekolah pantomim Nusantara.
Selain itu, Rumah Pintar juga terbuka bagi para siswa sekolah dasar untuk menambah pengetahuan baru. Untuk saat ini, Rumah Pintar memiliki siswa sekolah alam atau siswa yang putus sekolah sejak sekolah dasar dan berhenti sekolah formal sebanyak 113 orang dan paket angkatan 2022/2023 sebanyak 61 orang. “Ada yang dari kecamatan Ambulu dan Kalisat. Sedangkan untuk usia sangat beragam. Untuk kelasnya dimulai dua minggu sekali dan tidak ditarif biaya sama sekali. Kecuali kelas pokjar,” ungkapnya.
Hal yang membuat Samsul lebih termotivasi sampai sekarang adalah semangat mereka yang ada di Rumah Pintar dalam mengenyam pendidikan sangat besar. Apalagi jika mereka sudah memiliki pekerjaan, dan ada yang melanjutkan pendidikan ke ranah perguruan tinggi. (c2/nur)