23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Produksi Diklaim Meningkat

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Jember Nana Suminarsih mengatakan, produksi padi di Jember meningkat. Itu karena ada perubahan pola tanam yang awalnya ditanam hortikultura atau sayuran, karena pengairan yang cukup, jadi ditanami padi.

“Adanya musim hujan yang mengakibatkan pengairan yang cukup, maka pertanian lebih memilih budi daya padi ditimbang hortikultura. Secara tidak langsung produksi padi juga akan meningkat,” bebernya.

Data sementara pada Oktober 2022 berdasarkan perhitungan DTPHP, Jember memiliki luas panen padi seluas 149.092 hektare. Sedangkan produksi padinya sebesar 887.569 ton.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara, data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda dengan hal tersebut. Selama tiga tahun terakhir ini fluktuatif. Pada tahun 2021 luas panen padi 124.027 hektare. Pada tahun 2021 mendapat hasil panen 615,70 ribu ton. Sedangkan luas panen padi tahun 2022 yaitu 119.808 hektare dengan jumlah produksi padi 613,24 ribu ton. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan.

Dia juga menambahkan, memang ada perbedaan data. Hal itu karena kemungkinan pengusaha penggilingan beras tidak memberikan data yang valid ke DTPHP. “Untuk para petani malahan senang jika dimintai data, sedangkan para pengepul malah sebaliknya,” ungkapnya.

Sampai saat ini DTPHP belum mengetahui penyebab secara detail dan jelas adanya perbedaan data itu. Sementara, untuk luas panen padi meningkat dan mengingatkan kepada para petani untuk waspada terkait ancaman terhadap lahan yang rusak karena Jember memasuki cuaca yang ekstrem. “Saya yakin petani Jember masih mampu menjaga produksinya, sehingga stok beras di Jember masin aman,” katanya. (mg4/c2/nur)

 

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Jember Nana Suminarsih mengatakan, produksi padi di Jember meningkat. Itu karena ada perubahan pola tanam yang awalnya ditanam hortikultura atau sayuran, karena pengairan yang cukup, jadi ditanami padi.

“Adanya musim hujan yang mengakibatkan pengairan yang cukup, maka pertanian lebih memilih budi daya padi ditimbang hortikultura. Secara tidak langsung produksi padi juga akan meningkat,” bebernya.

Data sementara pada Oktober 2022 berdasarkan perhitungan DTPHP, Jember memiliki luas panen padi seluas 149.092 hektare. Sedangkan produksi padinya sebesar 887.569 ton.

Sementara, data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda dengan hal tersebut. Selama tiga tahun terakhir ini fluktuatif. Pada tahun 2021 luas panen padi 124.027 hektare. Pada tahun 2021 mendapat hasil panen 615,70 ribu ton. Sedangkan luas panen padi tahun 2022 yaitu 119.808 hektare dengan jumlah produksi padi 613,24 ribu ton. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan.

Dia juga menambahkan, memang ada perbedaan data. Hal itu karena kemungkinan pengusaha penggilingan beras tidak memberikan data yang valid ke DTPHP. “Untuk para petani malahan senang jika dimintai data, sedangkan para pengepul malah sebaliknya,” ungkapnya.

Sampai saat ini DTPHP belum mengetahui penyebab secara detail dan jelas adanya perbedaan data itu. Sementara, untuk luas panen padi meningkat dan mengingatkan kepada para petani untuk waspada terkait ancaman terhadap lahan yang rusak karena Jember memasuki cuaca yang ekstrem. “Saya yakin petani Jember masih mampu menjaga produksinya, sehingga stok beras di Jember masin aman,” katanya. (mg4/c2/nur)

 

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Jember Nana Suminarsih mengatakan, produksi padi di Jember meningkat. Itu karena ada perubahan pola tanam yang awalnya ditanam hortikultura atau sayuran, karena pengairan yang cukup, jadi ditanami padi.

“Adanya musim hujan yang mengakibatkan pengairan yang cukup, maka pertanian lebih memilih budi daya padi ditimbang hortikultura. Secara tidak langsung produksi padi juga akan meningkat,” bebernya.

Data sementara pada Oktober 2022 berdasarkan perhitungan DTPHP, Jember memiliki luas panen padi seluas 149.092 hektare. Sedangkan produksi padinya sebesar 887.569 ton.

Sementara, data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda dengan hal tersebut. Selama tiga tahun terakhir ini fluktuatif. Pada tahun 2021 luas panen padi 124.027 hektare. Pada tahun 2021 mendapat hasil panen 615,70 ribu ton. Sedangkan luas panen padi tahun 2022 yaitu 119.808 hektare dengan jumlah produksi padi 613,24 ribu ton. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan.

Dia juga menambahkan, memang ada perbedaan data. Hal itu karena kemungkinan pengusaha penggilingan beras tidak memberikan data yang valid ke DTPHP. “Untuk para petani malahan senang jika dimintai data, sedangkan para pengepul malah sebaliknya,” ungkapnya.

Sampai saat ini DTPHP belum mengetahui penyebab secara detail dan jelas adanya perbedaan data itu. Sementara, untuk luas panen padi meningkat dan mengingatkan kepada para petani untuk waspada terkait ancaman terhadap lahan yang rusak karena Jember memasuki cuaca yang ekstrem. “Saya yakin petani Jember masih mampu menjaga produksinya, sehingga stok beras di Jember masin aman,” katanya. (mg4/c2/nur)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca