Jumat, 4 Maret 2022, kami diundang aktivis mahasiswa Universitas Al-Azhar asal Jawa Timur yang tergabung dalam Gama Jatim (KeluarGA MAhasiswa asal JAwa TIMur) dalam acara webinar dengan tema “Pergi Tuk Kembali”. Sebagai Narasumber adalah: (1) Dr H. Lutfi Rouf, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir, (2) Akmal Robbani, Ketua Gama Jatim, dan (3) Prof Dr H. Abd. Halim Soebahar MA sebagai warga Jawa Timur yang pernah berkunjung dan diskusi kependidikan Islam di Sekretariat Gama Jatim di Kairo Mesir.
Kami diminta sebagai narasumber, karena Pengurus Gama Jatim cukup paham bahwa kami termasuk yang ditugasi Gubernur Jawa Timur untuk berkunjung ke Mesir dalam rangka mewujudkan kerja sama antara Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga sejak tahun akademik 2021/2022 sejumlah 30 mahasiswa asal Jawa Timur yang melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar melalui program beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan jadilah Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang memberikan beasiswa secara selektif kepada generasi muda ber-KTP Jawa Timur.
Pertama kali kami hanya menyampaikan kepada seluruh mahasiswa asal Jawa Timur tersebut jika proses seleksi dari lebih 100 pendaftar/peserta menjadi 30 peserta yang akhirnya bisa studi di Al-Azhar telah melalui proses seleksi yang sangat ketat dan berliku.
Pertama, diawali dengan kedatangan Syaikh Prof Ibrahim Shalah As-Sayyid Sulaiman el-Hud Hud ke Jawa Timur pada 5 Juli 2019. Profesor el-Hud Hud adalah mantan Rektor Universitas Al-Azhar dan kedatangannya ke Jawa Timur sebagai utusan resmi Rektor Universitas Al-Azharuntuk silaturahmi menemui Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa yang dikenal sebagai perempuan pertama yang menjadi Gubernur Jawa Timur dan peduli terhadap pengembangan pesantren.
Kedua, tidak perlu menunggu lama, selesai pertemuan dengan utusan Rektor Universitas Al-Azhar tersebut Gubernur Jawa Timur langsung menugaskan tim kecil agar segera mengundang pengasuh pesantren penyelenggara Satuan Pendidikan Mu’adalah Ulya (SPM Ulya), Pendidikan Diniyah Formal Ulya (PDF Ulya) dan Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren untuk rapat koordinasi. Rapat koordinasi akhirnya dilaksanakan di Hall Hotel Namira, 06 Juli 2019, antara Pengasuh pesantren/penyelenggara SPM Ulya, PDF Ulya, dan MA berbasis pesantren dengan Gubernur Jawa Timur dan Tim Universitas Al-Azhar. Beberapa pemikiran yang disepakati dalam rakor tersebut akhirnya ditindak lanjuti oleh Tim LPPD Jawa Timur untuk mengatur teknis pelaksanaan gagasan-gagasan tersebut.
Ketiga, Januari 2020 dilaksanakan rapat koordinasi sekaligus sosialisasi kepada para pengasuh/penyelenggara SPM Ulya, PDF Ulya, dan MA. Rapat Koordinasi tersebut sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya, karena Ibu Gubernur Jawa Timur menginginkan agar program beasiswa studi ke Al-Azhar tersebut bisa segera menindak lanjuti dan dipersiapkan anggarannya.
Keempat, Maret 2020, sosialisasi rekrutmen peserta di mulai dengan respons yang sangat tinggi, sehingga melebihi 100 pendaftar. April 2020 proses seleksi kemampuan membaca kitab, kemampuan bahasa Arab, dan hafalan Alquran dimulai. Dilanjutkan dengan seleksi kemampuan berbahasa Arab yang langsung dikendalikan oleh Tim Universitas Al-Azharsecafra daring, karena kedua negara (Indonesia dan Mesir) sama-sama mengalami wabah pandemic Covid-19.
Kelima, 25 Mei 2020 selama seminggu Gubernur Khofifah mengirimkan Tim ke Al-Azhar Mesir, antara lain: Drs H A. Hamid Syarif MH, Prof Dr H. Abd. Halim Soebahar MA, Dr KH Fakhrurrozi MSi, dan Fahma Kholidiyah MPd. Tim ditugasi untuk memastikan tiga hal: (1) sistem pendidikan dan pengajaran di Universitas Al-Azhar, (2) pemondokan atau asrama untuk 30 orang mahasiswa dengan kriteria: aman, bersih, bagus, akses transportasi mudah, dan (3) jaminan paham keagamaan mahasiswa, karena Prof Hud-Hud berjanji di hadapan Gubernur Khofifah bahwa di Al-Azhar mengembangkan paham Islam moderat, Islam yang damai.
Keenam, 04 Juni 2021 sejumlah 30 calon mahasiswa yang sudah lolos seleksi menjalani matrikulasi khusus bahasa Arab agar kemampuan bahasa Arab peserta program sama dengan standar kemampuan bahasa Arab mahasiswa Al-Azhar. Matrikulasi di Pusat Pembinaan Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Jakarta. Matrikulasi berakhir awal November, sehingga tanggal 6 November ke-30 calon mahasiswa sudah menyelesaikan matrikulasi.
Ketujuh, 19 Nopember 2021 Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yang Mulia Tuan Ashraf Mohamed Moguib Sultan (H. E. Mr. Ashraf Mohamed Moguib Sultan) melakukan kunjungan resmi ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan diterima dengan penuh penghormatan dan jamuan makan malam dengan para tokoh agama di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Banyak hal yang dicapai dalam pertemuan tersebut, dan Pak Dubes merasa sangat senang difasilitasi untuk bisa keliling di pesantren salafiyah di Jawa Timur, kunjungan Pak Dubes juga bisa menjadi solusi keterlambatan visa. Besok harinya kami masih ditugasi Gubernur bersama Dr H. Hudiono untuk meng-clear-kan beberapa persoalan tentang progress pesantren khususnya di Jawa Timur.
Kedelapan, 5 Januari 2022, ke-30 mahasiswa asal Jawa Timur berangkat ke Kairo Mesir melalui bandara Internasional Juanda Surabaya.
Setelah delapan catatan kronologi dikemukakan, barulah akhirnya disampaikan catatan yang kesembilan, sesuai tema: “Pergi Tuk Kembali”. Saya hanya ingin menemani adik-adik Gama Jatim diskusi santai secara virtual, meskipun sangat menantang “Pergi Tuk Kembali”. Adik-adik ke-30 mahasiswa sudah “pergi” meninggalkan Jawa Timur untuk tafaqquh fiddin dan pada saatnya adik-adik harus “Kembali” untuk liyundiru qaumahum untuk mengamalkan ilmu memberikan pencerahan kepada masyarakat Jawa Timur.
Syarat utama beasiswa studi ke Al-Azhar adalah harus ber-KTP Jawa Timur. Yang diharapkan Gubernur Khofifah agar terjadi percepatan penyiapan kualitas generasi muda Jawa Timur, sehingga setelah selesai studi bisa kembali lagi ke Jawa Timur untuk memajukan pesantren dan memberikan pencerahan kepada masyarakat Jawa Timur.
Selamat jalan, adik-adik “Pergi Tuk Kembali”. Semoga sukses.
Penulis adalah Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur, Pengasuh Pondok Pesantren Shofa Marwa dan Guru Besar UIN KHAS Jember.