22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Jelang Sahur, Fadil Dibacok Tetangganya

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden berdarah terjadi di RT 03 RW 16 Desa Serut, Kecamatan Panti, Selasa (27/4) dini hari. Saat itu, empat orang berupaya menghabisi nyawa korban dengan cara membacok menggunakan celurit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 menjelang santap sahur.

Sagim, 51, saksi mata yang sekaligus ayah korban, menceritakan kronologi yang menimpa anaknya itu, Fadil Antoni, 22. Tepat dini hari saat menjelang sahur, pintu rumahnya tiba-tiba didobrak oleh empat orang yang diakuinya masih tetangga sendiri.

Sambil membawa celurit, kata Sagim, keempat pelaku seketika masuk dan mencari kamar korban. “Keempatnya langsung membacok anak saya. Dan langsung keluar lari dengan terburu-buru,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Mengetahui pelaku sudah lari tunggang langgang, Sagim dan istrinya, Musrifa, seketika kaget saat mendapati anaknya jatuh tersungkur. Bagian perut dan paha mengeluarkan darah. Saat itu, ia dibantu tetangganya yang lain. Korban pun dibawa ke puskesmas terdekat. “Karena lukanya parah, anak saya dibawa ke Rumah Sakit Soebandi,” ungkapnya.

Meski mengalami luka yang cukup serius, tapi korban masih bisa terselamatkan. Sehari setelah kasus pembacokan tersebut, dua dari empat pelaku dikabarkan menyerahkan diri ke Polsek Panti. Sementara, dua lainnya melarikan diri.

Ingin menagih keadilan buat anaknya, kemarin (28/4), Sagim bersama istri dan keluarga, mendatangi Polres Jember untuk melaporkan pelaku. Namun, karena lokasi perkaranya di wilayah Polsek Panti, petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jember mengarahkan Sagim agar membuat laporan ke Polsek Panti.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Panti Iptu Lilik Sukoco menjelaskan, saat ini kasus tersebut telah tertangani di bagian unit reskrim polsek setempat. Pihaknya masih menunggu dari pelapor. “Sampai saat ini belum ada laporan korbannya. Baru orang tuanya saja yang laporan,” jelasnya.

Belum diketahui pasti motif pelaku melakukan pembacokan menjelang waktu sahur itu. Namun polisi menduga, ada dendam lama antara pelaku dan korban. Bahkan, tidak menutup kemungkinan persoalan kehormatan sebuah rumah tangga.

Sejauh ini, lanjut kapolsek, korban masih dirawat di rumah sakit. Sementara pelaku yang menyerahkan diri telah diproses dan yang masih melarikan diri tengah diburu oleh kepolisian. “Sementara itu, nanti kalau ada perkembangan baru, kami infokan lagi,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden berdarah terjadi di RT 03 RW 16 Desa Serut, Kecamatan Panti, Selasa (27/4) dini hari. Saat itu, empat orang berupaya menghabisi nyawa korban dengan cara membacok menggunakan celurit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 menjelang santap sahur.

Sagim, 51, saksi mata yang sekaligus ayah korban, menceritakan kronologi yang menimpa anaknya itu, Fadil Antoni, 22. Tepat dini hari saat menjelang sahur, pintu rumahnya tiba-tiba didobrak oleh empat orang yang diakuinya masih tetangga sendiri.

Sambil membawa celurit, kata Sagim, keempat pelaku seketika masuk dan mencari kamar korban. “Keempatnya langsung membacok anak saya. Dan langsung keluar lari dengan terburu-buru,” ujarnya.

Mengetahui pelaku sudah lari tunggang langgang, Sagim dan istrinya, Musrifa, seketika kaget saat mendapati anaknya jatuh tersungkur. Bagian perut dan paha mengeluarkan darah. Saat itu, ia dibantu tetangganya yang lain. Korban pun dibawa ke puskesmas terdekat. “Karena lukanya parah, anak saya dibawa ke Rumah Sakit Soebandi,” ungkapnya.

Meski mengalami luka yang cukup serius, tapi korban masih bisa terselamatkan. Sehari setelah kasus pembacokan tersebut, dua dari empat pelaku dikabarkan menyerahkan diri ke Polsek Panti. Sementara, dua lainnya melarikan diri.

Ingin menagih keadilan buat anaknya, kemarin (28/4), Sagim bersama istri dan keluarga, mendatangi Polres Jember untuk melaporkan pelaku. Namun, karena lokasi perkaranya di wilayah Polsek Panti, petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jember mengarahkan Sagim agar membuat laporan ke Polsek Panti.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Panti Iptu Lilik Sukoco menjelaskan, saat ini kasus tersebut telah tertangani di bagian unit reskrim polsek setempat. Pihaknya masih menunggu dari pelapor. “Sampai saat ini belum ada laporan korbannya. Baru orang tuanya saja yang laporan,” jelasnya.

Belum diketahui pasti motif pelaku melakukan pembacokan menjelang waktu sahur itu. Namun polisi menduga, ada dendam lama antara pelaku dan korban. Bahkan, tidak menutup kemungkinan persoalan kehormatan sebuah rumah tangga.

Sejauh ini, lanjut kapolsek, korban masih dirawat di rumah sakit. Sementara pelaku yang menyerahkan diri telah diproses dan yang masih melarikan diri tengah diburu oleh kepolisian. “Sementara itu, nanti kalau ada perkembangan baru, kami infokan lagi,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Insiden berdarah terjadi di RT 03 RW 16 Desa Serut, Kecamatan Panti, Selasa (27/4) dini hari. Saat itu, empat orang berupaya menghabisi nyawa korban dengan cara membacok menggunakan celurit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 menjelang santap sahur.

Sagim, 51, saksi mata yang sekaligus ayah korban, menceritakan kronologi yang menimpa anaknya itu, Fadil Antoni, 22. Tepat dini hari saat menjelang sahur, pintu rumahnya tiba-tiba didobrak oleh empat orang yang diakuinya masih tetangga sendiri.

Sambil membawa celurit, kata Sagim, keempat pelaku seketika masuk dan mencari kamar korban. “Keempatnya langsung membacok anak saya. Dan langsung keluar lari dengan terburu-buru,” ujarnya.

Mengetahui pelaku sudah lari tunggang langgang, Sagim dan istrinya, Musrifa, seketika kaget saat mendapati anaknya jatuh tersungkur. Bagian perut dan paha mengeluarkan darah. Saat itu, ia dibantu tetangganya yang lain. Korban pun dibawa ke puskesmas terdekat. “Karena lukanya parah, anak saya dibawa ke Rumah Sakit Soebandi,” ungkapnya.

Meski mengalami luka yang cukup serius, tapi korban masih bisa terselamatkan. Sehari setelah kasus pembacokan tersebut, dua dari empat pelaku dikabarkan menyerahkan diri ke Polsek Panti. Sementara, dua lainnya melarikan diri.

Ingin menagih keadilan buat anaknya, kemarin (28/4), Sagim bersama istri dan keluarga, mendatangi Polres Jember untuk melaporkan pelaku. Namun, karena lokasi perkaranya di wilayah Polsek Panti, petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jember mengarahkan Sagim agar membuat laporan ke Polsek Panti.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Panti Iptu Lilik Sukoco menjelaskan, saat ini kasus tersebut telah tertangani di bagian unit reskrim polsek setempat. Pihaknya masih menunggu dari pelapor. “Sampai saat ini belum ada laporan korbannya. Baru orang tuanya saja yang laporan,” jelasnya.

Belum diketahui pasti motif pelaku melakukan pembacokan menjelang waktu sahur itu. Namun polisi menduga, ada dendam lama antara pelaku dan korban. Bahkan, tidak menutup kemungkinan persoalan kehormatan sebuah rumah tangga.

Sejauh ini, lanjut kapolsek, korban masih dirawat di rumah sakit. Sementara pelaku yang menyerahkan diri telah diproses dan yang masih melarikan diri tengah diburu oleh kepolisian. “Sementara itu, nanti kalau ada perkembangan baru, kami infokan lagi,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca