29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Sungai Dangkal, Sawah Langganan Kebanjiran

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan yang terus mengguyur selama beberapa hari lalu rupanya masih menyisakan banjir di sejumlah areal persawahan. Meskipun bisa surut, namun petani mengeluhkannya karena bukan hanya sekali atau dua kali kondisi ini terjadi.

Seperti areal persawahan Rowogebang, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Menurut penuturan sejumlah petani, kawasan persawahan tersebut langganan terkena banjir genangan. Salah satu penyebabnya adalah dangkalnya sungai irigasi yang mengaliri sekitar persawahan tersebut. “Tiap kali hujan cukup lama, pasti banjir. Meskipun tidak parah, tapi langganan,” beber Ketua Paguyuban Tani Desa Sumberejo Suroso.

Menurut dia, selama ini kondisi irigasi di areal persawahan itu cukup rendah. Hal itu ditengarai menjadi biang banjir genangan yang melanda sawah petani. Tak jauh berbeda, di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, pun sama. Di areal persawahan Lingkungan Curahkenceng, puluhan hektare sawah langganan terkena banjir genangan dari salah satu irigasi sungai di persawahan tersebut.

Mobile_AP_Rectangle 2

Meskipun usia tanam padi para petani itu baru beberapa pekan, namun hal itu dianggap merugikan. “Karena tiap kali hujan, pasti banjir. Dan itu harus dikontrol terus airnya. Otomatis menambah waktu dan tenaga,” terang Tukiman, petani setempat, saat mengecek areal persawahannya.

Mereka berharap banjir tidak lagi terjadi. “Salah satu caranya, sungainya dikeruk. Karena selama ini tidak pernah dikeruk, sungai dangkal itu yang kerap meluap airnya,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, banjir genangan akibat luapan air sungai juga melanda areal persawahan di Desa Wringintelu, Kecamatan Puger, Kamis pagi (25/2) kemarin. Puluhan hektare sawah tergenang air. Bahkan tanaman padi yang baru berusia beberapa minggu nyaris tertutup air yang meluap dari salah satu irigasi di persawahan tersebut.

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan yang terus mengguyur selama beberapa hari lalu rupanya masih menyisakan banjir di sejumlah areal persawahan. Meskipun bisa surut, namun petani mengeluhkannya karena bukan hanya sekali atau dua kali kondisi ini terjadi.

Seperti areal persawahan Rowogebang, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Menurut penuturan sejumlah petani, kawasan persawahan tersebut langganan terkena banjir genangan. Salah satu penyebabnya adalah dangkalnya sungai irigasi yang mengaliri sekitar persawahan tersebut. “Tiap kali hujan cukup lama, pasti banjir. Meskipun tidak parah, tapi langganan,” beber Ketua Paguyuban Tani Desa Sumberejo Suroso.

Menurut dia, selama ini kondisi irigasi di areal persawahan itu cukup rendah. Hal itu ditengarai menjadi biang banjir genangan yang melanda sawah petani. Tak jauh berbeda, di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, pun sama. Di areal persawahan Lingkungan Curahkenceng, puluhan hektare sawah langganan terkena banjir genangan dari salah satu irigasi sungai di persawahan tersebut.

Meskipun usia tanam padi para petani itu baru beberapa pekan, namun hal itu dianggap merugikan. “Karena tiap kali hujan, pasti banjir. Dan itu harus dikontrol terus airnya. Otomatis menambah waktu dan tenaga,” terang Tukiman, petani setempat, saat mengecek areal persawahannya.

Mereka berharap banjir tidak lagi terjadi. “Salah satu caranya, sungainya dikeruk. Karena selama ini tidak pernah dikeruk, sungai dangkal itu yang kerap meluap airnya,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, banjir genangan akibat luapan air sungai juga melanda areal persawahan di Desa Wringintelu, Kecamatan Puger, Kamis pagi (25/2) kemarin. Puluhan hektare sawah tergenang air. Bahkan tanaman padi yang baru berusia beberapa minggu nyaris tertutup air yang meluap dari salah satu irigasi di persawahan tersebut.

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hujan yang terus mengguyur selama beberapa hari lalu rupanya masih menyisakan banjir di sejumlah areal persawahan. Meskipun bisa surut, namun petani mengeluhkannya karena bukan hanya sekali atau dua kali kondisi ini terjadi.

Seperti areal persawahan Rowogebang, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Menurut penuturan sejumlah petani, kawasan persawahan tersebut langganan terkena banjir genangan. Salah satu penyebabnya adalah dangkalnya sungai irigasi yang mengaliri sekitar persawahan tersebut. “Tiap kali hujan cukup lama, pasti banjir. Meskipun tidak parah, tapi langganan,” beber Ketua Paguyuban Tani Desa Sumberejo Suroso.

Menurut dia, selama ini kondisi irigasi di areal persawahan itu cukup rendah. Hal itu ditengarai menjadi biang banjir genangan yang melanda sawah petani. Tak jauh berbeda, di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, pun sama. Di areal persawahan Lingkungan Curahkenceng, puluhan hektare sawah langganan terkena banjir genangan dari salah satu irigasi sungai di persawahan tersebut.

Meskipun usia tanam padi para petani itu baru beberapa pekan, namun hal itu dianggap merugikan. “Karena tiap kali hujan, pasti banjir. Dan itu harus dikontrol terus airnya. Otomatis menambah waktu dan tenaga,” terang Tukiman, petani setempat, saat mengecek areal persawahannya.

Mereka berharap banjir tidak lagi terjadi. “Salah satu caranya, sungainya dikeruk. Karena selama ini tidak pernah dikeruk, sungai dangkal itu yang kerap meluap airnya,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, banjir genangan akibat luapan air sungai juga melanda areal persawahan di Desa Wringintelu, Kecamatan Puger, Kamis pagi (25/2) kemarin. Puluhan hektare sawah tergenang air. Bahkan tanaman padi yang baru berusia beberapa minggu nyaris tertutup air yang meluap dari salah satu irigasi di persawahan tersebut.

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca