JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bunyi hantaman palu beradu dengan paku terdengar nyaring di pelataran salah satu bangunan di lingkungan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas II A Jember. Salah seorang warga binaan bernama Sumarto sedang merapikan saringan pasir dengan memasang jaring menggunakan palu dan paku. Sementara itu, warga binaan lain tampak memindahkan batako menuju ke sisi utara bangunan.
Jika ditelisik, rupanya mereka tengah membangun masjid. Sumarto menuturkan, sudah hampir delapan bulan mereka beraktivitas di sini. Dirinya bersama dengan delapan warga binaan lain diberikan kepercayaan untuk mendirikan masjid. “Lumayan, dari yang nggak bisa nguli sampai hafal,” ungkap pria asal Kecamatan Tanggul itu.
Dari sembilan warga binaan yang ditugaskan, lanjut dia, sedianya hanya dua orang yang paham teknis pertukangan. Sisanya merupakan laden atau bertugas membantu tukang. “Saya juga demikian, nggak paham dunia pertukangan. Tapi lama-lama juga bisa,” ucap pria kelahiran 1955 tersebut.
Sumarto sendiri sudah berada di sana sejak awal pembangunan fondasi. Sampai mencapai pembangunan masjid sekitar 40 persen ini, banyak hal unik yang terjadi. “Kalau sekadar belajar sesuatu yang sebelumnya belum bisa, itu sudah biasa. Asalkan istiqamah, pasti bisa,” ungkapnya.
Berada di luar lapas dan karakteristik warga sekitar menjadi keunikan tersendiri. Tak semua warga Lapas Jember bisa berada di SAE karena benar-benar harus diseleksi dulu. Hal ini diakui oleh Ansori, warga binaan lainnya. “Harus memiliki sikap baik dan bisa dipercaya karena di sini langsung bersinggungan dengan masyarakat,” ungkap warga Kecamatan Kalisat itu.
Selain itu, lanjut Ansori, harus berkompeten dengan menjaga kepercayaan yang diberikan pihak lapas. “Fokus belajar dan harus dapat dipercaya dengan tidak melakukan tindakan yang melanggar peraturan saat berada di SAE,” ucapnya.
Keunikan lain berupa sikap yang ditunjukkan masyarakat sekitar SAE. Fauzan, warga binaan lain, menuturkan, banyak yang sering bersedekah dengan memberikan makanan dan rokok untuk para pekerja. “Mereka sadar bahwa masjid yang dibangun ini nantinya juga dimanfaatkan untuk warga sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan (Kasi Binadik) Lapas Kelas II A Jember Dadang Firmansyah menerangkan bahwa pihaknya tak hanya memfasilitasi warga binaan dengan tata cara pertukangan. “Di SAE, ada aktivitas lain yang digeliatkan oleh 19 warga binaan yang sudah diseleksi lebih dulu,” pungkasnya. Aktivitas itu yakni perikanan, pertanian, pembuatan paving, cuci kendaraan, mebel, pengelasan, dan peternakan.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Isnein Purnomo
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti